7. Brutal

7 3 2
                                    

Cerita ini murni dari pemikiran Sha, jadi tolong jauh-jauh bagi plagiat. Dapat dilihat pula banyak hal yang tidak disamakan dengan kehidupan asli Bangtan karena Sha memang sengaja melakukannya agar ada kesan tersendiri nantinya, jadi jangan protes jika menemukan banyak hal yang berbeda dengan kenyataan kehidupan pribadi Bangtan.









Sebelum lanjut baca follow dulu akun Sha_rel ya 😉












Jangan lupa berikan vote kalian sebelum lanjut 🤭











💜💜💜💜💜💜💜

"Aku akan berubah brutal jika pikiranku kacau olehmu. Hanya kau yang bisa memporak-porandakan pikiranku."

Kim Tae Hyung/V as Hyu

💜💜💜💜💜💜💜














Selamat membaca cerita abal-abalku guys!














Tubuh Mallia merosot ke lantai, derai air matanya tak bisa dikendalikan lagi. Dadanya sakit mengetahui kenyataan ini. Padahal beberapa waktu lalu dirinya dibuat senang karena perlakuan V. Namun, dalam sedetik dihempaskan hingga tubuhnya terasa hancur lebur.

"Kumohon pahami keadaanku, Al."

Mallia menutup telinganya, bagaimana bisa lelaki ini memohon untuk dimengerti akan rencana gilanya?

"Lakukanlah semau mu, Hyu." Mallia sedikit berteriak walau pun dengan suara parau, "tapi jangan memaksaku untuk bertahan."

V terduduk di lantai. Dia tak mau ditinggalkan atau pun meninggalkan Mallia. Hubungan backstreet mereka sudah cukup lama dan tak akan mudah melakukan itu. Sama halnya dengan rencananya ini ... semua dilakukan semata-mata agar orang tuanya tak menikah.

Malam ini villa dipenuhi oleh tangisan tertahan dari 2 insan ini. Tak ada yang tidur, mereka menangis dengan posisi bersebelahan, tapi terhalang pintu.

Badan Mallia kembali demam karena duduk lama dilantai tanpa alas apa pun. Menghapus air matanya, memutar kenop pintu dan terkejut saat tubuh V terjatuh di depannya.

Ingin rasanya menanyakan keadaannya, tapi kata-kata itu berhenti di tenggorokannya tanpa terucap. Berjalan melalui badan V yang terbaring dilantai, memasuki kamarnya ... menguncinya.

Didalam Mallia mulai membereskan barang-barangnya. Dia berencana akan pergi pagi-pagi besok dengan mobil travel yang telah dipesannya.

V membaringkan tubuhnya di sofa yang diletakkan di dekat pintu kamar Mallia. Matanya tak bisa terpejam barang sedikit ... setelah perlakuan dingin Mallia padanya tadi.

Tepat pukul 03:00 pintu kamar itu terbuka,  Mallia telah siap dengan barang-barang bawaannya. V terkejut dan mencoba mencegah kepergiannya ... bahkan dia rela berlutut dihadapan Mallia. Namun, hati Mallia terlalu sakit mendengar rencana yang dibuat oleh V kemarin.

"Lepas, Hyu. Aku sudah katakan padamu kemarin ... lakukan semau mu, tapi jangan pernah minta aku untuk bertahan. Hari ini aku putuskan jika hubungan backstreet kita selesai." Mallia mencoba menghempaskan tangan V yang memegangi tangannya.

V menggeleng cepat, "Tidak! Jangan memutuskan hal itu sepihak, Al. Apa kau tak kasian padaku?"

Mallia berbalik, "Justru kau yang tak kasian padaku ... kau ingin meninggalkanku dengan menjalin hubungan dengan orang lain. Bahkan itu hubungan pernikahan yang ...." Air mata yang ditahan mati-matian akhirnya tumpah, kata-kata yang akan diucapkannya pun tak bisa dilanjutkan.

My Big Boys | On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang