29. Kebahagiaan

2 0 0
                                    

💜💜💜💜💜💜💜

"Ada kalanya kita di atas dan adakalanya juga kita dibawah. Namun, jangan pernah bersedih dalam keadaan apa pun dirimu sebab mungkin keadaan akan berubah."

_Mallia_

💜💜💜💜💜💜💜















Jangan lupa pencet votenya ya guys. Dukungan kalian sangat berarti untuk Sha💜👌🏻










Ⓜ️ Mulai Memantau 🧐









V mengingat kembali pesan Elina setelah memberikan map kemarin padanya. Dia meminta agar V merestui bunganya dengan ayahnya karena Dokter memvonis hidupnya tak lama lagi. V tak bisa membayangkan jika harus kembali kehilangan untuk kedua kalinya. Ditinggal sekali saja rasa sakitnya tiada tara, bagaimana jika harus kembali merasakannya lagi? Selama ini V menyibukkan diri di Drom dan tak pulang walaupun ada libur karena belum bisa melihat Elina menggantikan seluruh pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya

"Apakah bibi Elina akan menyayangiku seperti ibuku, Al?"

"Aku tak kenal siapa bibi Elina, bagaimana perangainya. Namun, kau bisa mengetahuinya dari caranya memperhatikanmu selama ini, Hyu. Juga bagaimana dia memperlakukan ibumu saat masih ada bersama kalian. Kau lebih tau dibandingkan denganku, Hyu." Setelah berpikir panjang akhirnya Mallia memutuskan mengatakan hal ini karena hatinya tak bisa memutuskan hubungan backstreet disaat V terpuruk seperti ini. Namun, Mallia juga tak yakin mampu jika V tetap ingin melanjutkan rencana awalnya.

"Bibi Elina selalu baik kepadaku dan seluruh anggota keluargaku. Bahkan ibuku juga dulu membantunya bukan. Apa aku harus mengizinkan mereka menikah saja ya?" Mallia menatap dalam V saat mengatakan hal ini, ada harapan kecil yang menghinggapinya saat mendengar ini hingga Mallia menarik V dalam pelukannya lagi untuk menyembunyikan senyuman kelegaannya. "Jika itu yang terbaik untuk ayahmu maka lakukanlah, Hyu. Kau tak mau merasa kehilangan untuk kesekian kalinya bukan?"

V mengangguk, "masih ada yang mengganjal di benakku, Al. Bagaimana jika nanti ayahku tetap meninggalkanku karena penyakit yang dideritanya walaupun sudah menikah dengan bibi Elina?"

"Setiap manusia di dunia ini akan berjodoh dengan kematian, Hyu. Tak ada manusia yang hidup abadi seperti yang ada di dongeng. Aku, kau dan semua orang juga akan mati pada waktunya hanya saja semua memiliki pengalaman kematian yang berbeda-beda. Setidaknya ayahmu nanti akan merasa bahagia di akhir hidupnya bersama bibi Elina. Kau hanya harus memastikan ayahmu tak merasa sedih selagi Tuhan masih mengizinkannya bernapas."

Mengeratkan pelukannya, menitihkan air mata kesedihannya. "Bisakah kau berjanji satu hal padaku, Al?"

"Apa?"

"Jika nanti ayahku meninggalkanku, kau akan terus bersamaku 'kan? Tak akan meninggalkanku 'kan?" V mengucapkannya dengan isakan yang semakin kencang. Mallia paham kenapa V sensitif saat ini, anggukan kepala Mallia di pundak V menjadi jawaban untuk pertanyaan yang dilayangkannya. "Aku akan disamping mu jika kau mempertahankanku, tapi maaf ...."

V mengurai pelukannya, meletakkan 1 jarinya diatas bibir Mallia sembari menggeleng. "Aku akan selalu mempertahankan mu, Al. Jangan katakan itu lagi. Aku tak mau kehilanganmu, tapi tolong bersabarlah menungguku."

"Menunggu kau bercerai dengan Luna?" Mallia menaikkan alisnya dengan dahi mengerut. V menggeleng cepat, "mana mungkin aku menikahinya jika aku mengizinkan ayahku menikahi bibi Elina? Itu seperti mengirimkan racun untuk ayahku bukan? Kau pikir aku sesadis itu?"

My Big Boys | On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang