Cerita ini murni dari pemikiran Sha, jadi tolong jauh-jauh bagi plagiat. Dapat dilihat pula banyak hal yang tidak disamakan dengan kehidupan asli Bangtan karena Sha memang sengaja melakukannya agar ada kesan tersendiri nantinya, jadi jangan protes jika menemukan banyak hal yang berbeda dengan kenyataan kehidupan pribadi Bangtan.
Sebelum lanjut baca, jangan lupa follow akun @Sha_rel ini ya 😉
Berikan vote kalian sebelum lanjut ya!
💜💜💜💜💜💜💜
"Terkadang kebaikan dinilai buruk oleh orang lain yang tak paham akan maksudnya. Namun, akan tetap ada yang memahaminya maka jangan lelah berbuat baik kepada siapa pun."
_JK_
💜💜💜💜💜💜💜
Selamat membaca cerita abal-abalku guys
Meskipun Zayna terbatuk-batuk saat mengetuk-ngetuk bilik Qiana, dia terus gigih melakukannya. Tak memperdulikan kobaran api yang makin menggila sembari meneriakkan nama 2 gadis yang ada didalam sana.
Desahan napas Zayna makin memberat saja, "Astagaaa! apa kalian tak papa‽" Aliran sungai di pipi Zayna pun mulai terlihat. Dia mengingat detik-detik terakhir kali menemui 2 gadis itu, tepat saat dirinya memperingatkan mereka. Harusnya dia tak hanya memperingatkan saja, tapi langsung mengungkapkan apa yang dia ketahui.
"Ck ... kenapa kau bodoh sekali! Apa yang kau lakukan disini‽ Kau ingin mati kehabisan napas atau terbakar hangus?" Bentak JK.
Zayna menunduk bukan karena menyesali keputusannya untuk datang kemari yang jelas membahayakan nyawanya sendiri, "Bisakah kalian mendobrak pintunya! Di dalam masih ada 2 teman gua. Gua gak mungkin membiarkan mereka terluka disini," beberapa detik kemudian Zayna pingsan.
Suga yang posisinya dibelakang Zayna langsung memegang tubuhnya agar tak roboh ke lantai.
"Kau bawa dia keluar, aku dan JK akan membantu yang ada didalam," Perintah RM.
"Tidak! Dia asistenku ... jadi kau saja yang bantu Hyung. Biar ...." Suga langsung menyerahkan tubuh Zayna pada JK tanpa menunggu JK melanjutkan penuturannya lalu membantu RM mendobrak pintu itu.
Melihat JK yang keluar mengendong gadis yang sore tadi menyatakan bahwa dia kehilangan cincinnya mengalihkan atensi V karena teringat akan Mallia. Pandangannya mengedar, tapi tak menemukan keberadaan gadisnya.
Tak lama kemudian, RM keluar dari mes mengendong Qiana. Detak jantung V berdegup kencang karena dia tau gadisnya tengah menginap di bilik Qiana malam ini. Jika gadis itu saja ditolong RM lalu bagaimana dengan Mallia? Spontan V mendorong tubuh Luna lalu berlari masuk, tapi berhenti kala Suga keluar mengendong Mallia.
Dengan sigap V mengambil alih badan Mallia lalu membaringkannya di tempat duduk taman. "Al bangun ... bangunlah, Al!" Teriaknya.
Beberapa asisten yang berdiri disamping V dan Mallia mengernyit mendengar panggilan yang keluar dari mulut V barusan. Salah satu dari mereka menanyakan panggilan tersebut, takutnya V salah orang.
"Itu panggilan khusus ku untuk asistenku ini. Kalian bermasalah dengan itu!" Bentak V, sontak semua asisten itu terdiam dan menggelengkan kepalanya bersamaan terutama yang tadi mempertanyakan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boys | On Going
FanfictionMenjadi pacar seorang idol terkenal bukanlah hal yang mudah. Itulah yang dirasakan oleh Mallia saat ini. Banyak hal yang mereka lalui dengan berbagai resiko. Cinta itu ... kian hari semakin mendarah daging, V tak bisa mempublikasikan hubungan ini. N...