Cerita ini murni dari pemikiran Sha, jadi tolong jauh-jauh bagi plagiat. Dapat dilihat pula banyak hal yang tidak disamakan dengan kehidupan asli Bangtan karena Sha memang sengaja melakukannya agar ada kesan tersendiri nantinya, jadi jangan protes jika menemukan banyak hal yang berbeda dengan kenyataan kehidupan pribadi Bangtan.
Sebelum lanjut baca follow dulu akun Sha_rel ya 😉
Jangan lupa berikan vote kalian sebelum lanjut 🤭
💜💜💜💜💜💜💜
"Paras dan sifat seseorang bisa membuat kita jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi tak semua orang mempercayai cinta bisa tumbuh dalam waktu singkat."
_Suga_
💜💜💜💜💜💜💜
Selamat membaca cerita abal-abalku guys
Suga menengok, mendapati Luna yang menundukkan kepalanya, "Kenapa meminta maaf? Kau bahkan tak melakukan kesalahan apa pun."
"Aku sudah membuatmu marah hingga meninggalkan meja makan tadi. Kau bahkan belum menyelesaikan sarapanmu. Aku tak bermaksud menolakmu hanya saja jika ada orang yang mempertanyakan tentang perasaanku, bukankah semua orang tidak bisa membahasnya secara blak-blakan? Apalagi didepan banyak orang. Lagipula bukankah aneh jika kita menyukai seseorang padahal baru beberapa kali bertemu dengannya?"
"Menurutku tidak aneh ... ada yang menyatakan cinta pada pandangan pertama 'kan? Aku mempercayai itu." Karena aku mengalaminya sendiri ... itu kurasakan padamu, tapi kau sepertinya tak merasakan itu, batin Suga.
"Kau mempercayainya hahaha ... aku tak percaya dengan hal semacam itu karena bagiku cinta haruslah saling mengenal satu sama lain."
Suga tak menyahutnya lagi. Baginya ini sebuah penolakan. Akan sangat memalukan jika dia terlalu memaksakan perasaannya.
"Kau tak mau kembali ke meja makan?"
Suga menggeleng, "Kau saja ... aku sudah kenyang."
"Makanan yang kau ambil bahkan belum tandas .... "
"Aku memang begitu. Aku duluan!" Potong Suga lalu meninggalkan Luna.
Luna kembali ke meja makan. Duduk kembali ke kursinya dengan wajah lesu.
"Hyung tak mau kembali kesini 'kan? Kalau ada yang melukai perasaannya maka nafsu makanannya juga akan terpengaruh," celetuk JK.
Luna merutuki ucapannya tadi. Pasti Suga kesal padanya. Selesai makan, Luna mengatakan ingin melihat kamar V yang ada di Drom terlebih dahulu pada Mallia dan Qiana.
"Kenapa kau ingin melihat kamarku? Seharusnya kau pergi dengan mereka, melakukan aktifitas yang bisanya dilakukan oleh para gadis. Disini kau mau apa?" Protes V.
Andai aku bisa mengatakan padamu jika aku tak selevel dengan mereka, "Aku tak terbiasa bersama mereka. Aku lebih nyaman ada di sampingmu, Oppa. Apakah ini membuat Oppa tak nyaman?"
"Tentu saja ... aku biasanya akan leluasa tidur. Jika ada kau bagaimana aku bisa tidur?" ungkap V sambil memeluk gulingnya.
"Aku canggung dengan mereka, Oppa." Luna mengerucutkan bibirnya, "Baiklah kau bisa tidur, aku akan berjalan-jalan di Drom saja."
V membiarkan Luna keluar dari kamarnya. Untunglah dia tak memajang foto Mallia sembarangan walau pun ada. Dia ingat peringatan Mallia tiap mereka mengambil gambar. "Jangan pernah memajang cetakannya di kamar. Cukup ada di ponsel atau kau cetak. Namun, kau simpan rapi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boys | On Going
FanficMenjadi pacar seorang idol terkenal bukanlah hal yang mudah. Itulah yang dirasakan oleh Mallia saat ini. Banyak hal yang mereka lalui dengan berbagai resiko. Cinta itu ... kian hari semakin mendarah daging, V tak bisa mempublikasikan hubungan ini. N...