EPILOGUE
Donghyuck untuk pertama kalinya mengajak sahabatnya si kutu buku Mark Lee pergi untuk berpesta, atas keberhasilannya diterima sebagai dokter magang di rumah sakit impiannya dan Donghyuck telah selesai melalui UTSnya.
Well, ia diterima sebulan yang lalu tapi karena pria itu baru memiliki waktu luangnya sekarang dan Donghyuck selalu menyukai pesta maka hal itu bukan masalah besar, justru ia selalu bersemangat untuk setiap kemungkinan adanya pesta. Makanya ia tidak keberatan jika setiap hari berpesta.
Donghyuck mengundang beberapa temannya dan teman Jaemin supaya pesta lebih meriah. Ia tidak perlu khawatir karena Mark memiliki uang untuk membayar setiap minuman yang mereka pesan di klub itu.
Donghyuck benar-benar berpesta seolah tidak ada hari esok, meminum banyak alkohol dan berdansa dengan setiap orang tanpa peduli apakah ia mengenalnya atau pun tidak. Donghyuck adalah peminum dengan toleransi alkohol yang cukup tinggi, tetapi ia tidak akan berhenti minum hingga ia benar-benar mabuk lalu tumbang. Dan Donghyuck tidak pernah belajar dari pengalamannya ketika ia mabuk ia akan berubah menjadi orang lain dan melupakan semuanya seperti orang amnesia.
Sementara Mark akan meminum alkohol jika ia benar-benar stres. Sebagai mahasiswa kedokteran yang dituntut banyak hal ia akan berlari pada alkohol untuk membuat jiwanya tetap tenang.
Donghyuck akhirnya merasa kelelahan dan kewalahan. Ia kembali minum untuk meredakan rasa lelahnya dan mengembalikan semangatnya. Donghyuck minum hingga ia benar-benar mabuk dan kehilangan kewarasannya. Lelaki itu selalu lupa untuk memberi dirinya sendiri batasan, karena jika ia mabuk ia bisa melakukan hal-hal yang memalukan dan di luar nalarnya. Donghyuck harus memperingatkan dirinya jika ia pernah kencing di depan pintu rumah orang lain karena menyangka itu adalah toilet umum.
Tetapi untuk sekarang ia merasa bebas, lelaki itu merasa bermain aman karena ada teman-temannya di sekitarnya terutama Mark yang akan selalu menjaga dirinya.
Omong-omong tentang pria itu, Donghyuck menemukannya tengah terduduk sendirian di meja bar sambil memainkan gelas minumannya yang setengah kosong. Donghyuck berjalan terseok dan beberapa kali menabrak orang lain hingga akhirnya bisa mencapai Mark dan duduk di sebelah pria itu.
"Hai, tampan." Donghyuck menyentuh dagu Mark dengan sensual sambil mengedipkan sebelah matanya.
Mark merespon hal itu dengan kekehan ringan, membalikkan tubuhnya supaya benar-benar menghadap lelaki itu, ia berujar, "kau terlihat cantik malam ini walaupun kau adalah pemabuk yang ceroboh." Mark menyentuh tangan Donghyuck yang masih berada diwajahnya dengan lembut.
Donghyuck meniup hidungnya tidak sabaran, "aku memang cantik. Bukankah itu yang membuat banyak pria tergila-gila padaku?"
Mark tertawa semakin kencang untuk mengimbangi musik yang keras, dalam hati mengangguk setuju. Mark menyukai lelaki di hadapannya ini karena cantik dan selain itu kepribadiannya yang menyenangkan dan hangat selalu membuatnya nyaman. "Kau lebih dari itu." Ia memberanikan dirinya dan menyentuh pipi halus sang sahabat.
Donghyuck dengan keberanian yang dimilikinya dari alkohol yang diminumnya kini mendekat ke arah Mark. Lelaki itu duduk di hadapan sang sahabat, membawa tangannya untuk menyentuh paha pria itu dengan telunjuknya, menyusuri paha itu sampai ke pinggang lalu ke perut dan berakhir didada Mark. Donghyuck menekan dada keras Mark dengan sensual sambil menatap pria itu yang terlihat gugup.
"Misalnya?" Donghyuck berbisik dengan mendesah.
"Aku.. tidak tahu," Mark menjawab sedikit terengah, menahan sesuatu dalam dirinya yang mulai bangkit. "Aku hanya menyukaimu, kurasa apa pun tentang dirimu selalu lebih dari itu." Mark juga memiliki keberaniannya karena dorongan Donghyuck dan alkohol yang telah menendang jauh kewarasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
Fanfiction《《《BAHASA》》》 . . Mark was everything for Donghyuck. But Donghyuck knows that they were never meant to be together. . . Mark Lee x Lee Donghyuck | bxb | | mpreg | | angst with haeppy ends:) @markinhyuckarms