Donghyuck terbangun ketika merasakan seseorang mengusap kepalanya dengan lembut disertai bisikan-bisikan pelan ditelinganya.
"Hyuckie, bangun." Lalu ia mendengar suara samar itu semakin lama semakin jelas.
Donghyuck akhirnya membuka kedua matanya dan melihat Mark sedang duduk disebelahnya dengan tangannya yang masih setia mengusap kepala Donghyuck dengan pelan dan lembut.
"Hai, Markie." Ucap Donghyuck dengan suara serak dan pelan disertai senyum lebar menghiasi wajah baru bangun tidurnya. Donghyuck sangat menyukai fakta bahwa dirinya terbangun dan melihat Mark berada di sampingnya.
"Bagaimana? Apakah kau tidur dengan nyenyak?" Mark bertanya dengan lembut. Dan Donghyuck mengangguk dengan antusias sebagai jawaban.
"Aku bisa lihat itu, kau bahkan melewati makan siang karena tidurmu terlalu pulas." Kekeh Mark.
Donghyuck tersenyum menyesal mendengar penuturan Mark. "Aku merasa lelah hingga tidurku sangat lelap."
Mark mengangguk menyetujui. "Bagaimana jika kita pergi keluar untuk makan malam? Aku akan mentraktirmu dan mengantarmu pulang kembali ke asrama setelahnya." Tawar pria itu.
"Tentu. Kedengarannya luar biasa." Jawab Donghyuck.
"Baiklah, aku akan menunggumu di ruang tengah sementara kau mandi."
.
Donghyuck menghampiri Mark tiga puluh menit kemudian setelah ia membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan menggunakan pakaian milik Mark.
"Ayo." Ajak Donghyuck dengan semangat sambil melingkarkan lengannya pada pinggang Mark, setengah memeluk pria itu dan langsung disambut oleh sang sahabat dengan senang hati.
Mereka setuju untuk makan ramyeon di kedai yang terletak tidak jauh dari kampus Donghyuck. Lelaki itu mengatakan ingin memakan sesuatu yang segar untuk menghilangkan segala penat dan rasa sakitnya.
Dan dengan kebiasaannya, Mark tentu saja selalu menyetujui apa yang Donghyuck inginkan tanpa protes. Mark selalu senang dapat menjadi seseorang yang bisa Donghyuck andalkan dan Donghyuck percayai.
"Bagaimana kuliahmu?" Mark bertanya disela-sela makannya.
"Aku bolos hari ini. Tentu saja. Seperti yang kau tahu."
"Aku memaafkanmu kali ini karena alasan kau sakit. Sebaiknya kau tidak mengulanginya lagi." Ucap Mark penuh peringatan.
"Tentu, hyung. Keinginanmu adalah perintah bagiku." Canda Donghyuck dengan tawa indahnya yang mampu menghangatkan hati Mark. "Bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Kau tahu, sangat sulit untuk beradaptasi bagi dokter magang sepertiku. Aku masih perlu banyak membiasakan diri dan belajar lagi. Sepertinya aku mulai menyesali keputusanku sendiri." Ujarnya disertai tawa, "seharusnya aku mengambil jurusan bisnis dan bekerja di perusahaan ayahku. Mungkin jika itu terjadi aku akan lebih sering bertemu denganmu."
"Aku bosan bertemu denganmu, Markie. Kau adalah pria yang membosankan." Balas Donghyuck disertai kekehan pelan.
Mark mencebik. "Aku sangat bersyukur karena bisa bertemu denganmu dan memilikimu sebagai sahabatku." Ekspresi pria itu berubah menjadi lebih serius.
Mark mengambil tangan kiri Donghyuck yang berada di meja menggunakan tangan kanannya, lalu menautkan jemari mereka. "Terima kasih karena kau selalu berada di sisiku bagaimana pun keadaanku, selalu ada untukku saat aku terjatuh, menemaniku saat aku merasa senang. Dan yang terpenting adalah selalu menemaniku untuk menggapai semua mimpi-mimpiku." Kata Mark, dengan senyum tulus tersungging diwajah pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
أدب الهواة《《《BAHASA》》》 . . Mark was everything for Donghyuck. But Donghyuck knows that they were never meant to be together. . . Mark Lee x Lee Donghyuck | bxb | | mpreg | | angst with haeppy ends:) @markinhyuckarms