"Tuh obatin aja sendiri"
Elsa meletakkan kotak p3k di depan Jihoon, tadinya ia tidak mau membukakan pintu tapi karna kasihan terus takut dia kedinginan karna di luar hujan makanya dia nyuruh masuk
"Sayang, obatin dong"
"Dih apaan, berantem berantem sendiri kok nyuruh obatin orang"
"Aku berantem belain kamu loh"
"Kok jadi bawa bawa gue....
"Kamu Sayang kamu"
Oke Jihoon kalau sudah mode begini berarti lagi manja, sampai ngga mau denger kata lo gue terucap
Elsa duduk di sebelah Jihoon dan meraih kotak p3k itu, membukanya brutal lalu mengobati Luka di wajah Jihoon dengan tidak nyantai
Jihoon hanya bisa meringis menahan sakit, karna dia sendiri ngga mau protes takut nanti malah kena gampar
"Ayo cerita"
"Tadi aku menang"
"Ohya? Bagus dong, hadiahnya apa?"
"Kamu"
"Gosah bercanda bisa ngga?! Lo beneran jadiin gue taruhan?!"
"Sekali lagi aku denger kata lo gue dari mulut kamu aku cium"
Di ancam begini langsung ciut nyalinya
"Iya iya terus gimana?"
"Ya dia kalah jadi dia ngga bisa manfaatin kemenangan buat ambil kamu dari aku"
"Kok berasa barang ya di ambil ambil"
Jihoon terkekeh lalu tiba tiba merentangkan tangannya, memberi kode untuk sebuah pelukan
"Males ah kamu ingkar janji"
"Es krim.....
Hug!
Jihoon tertawa saat dekapan hangat gadisnya itu ia dapatkan, padahal baru nyebut es krim aja udah luluh, emang dasar otak makanan
"Jeongwoo jangan di apa apain"
Jihoon terkekeh sambil mencium pucuk kepala Elsa, ia bukan hanya menerima Jihoon tapi semua hal dari Jihoon termasuk adiknya, ia bahkan menyayangi Jeongwoo seperti adiknya sendiri
"Iya, adik kamu aman" balas Jihoon
"Kamu bau asem, abis lari marathon berapa puluh kilometer?"
"Sembarangan"
"Aaaaaaa engap Ji"
Jihoon dengan tidak santainya mengeratkan pelukannya membuat Elsa bahkan sampai teriak saking eratnya
"Iya maaf maaf"
Baru Jihoon melepaskan dekapannya, orang dia ngga bau kok di katain bau emang dasarnya mau ribut aja
"Aku besok mau berangkat sendiri" ujar Elsa sambil membetulkan rambutnya
"Ngga ada yang mau jemput kamu juga" balas Jihoon yang sukses mendapat pukulan di bahunya
"Gitu banget jawabannya"
Jihoon terkekeh
"Emang mau ngapain berangkat sendiri? Mau bolos ya?""Ngga lah, emang aku kamu, cuma ngga pengen liat muka kamu pagi pagi aja"
Jihoon mendelik tak suka
"Besok aku jemput""Ihh ngga mau"
"Aku jemput"
"Ngga mau"
"Aku jemput"
"Bercanda tadi, aku cuma mau berangkat sendiri aja sekali kali, boleh ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe? / Park Jihoon
FanfictionLantas siapa lagi yang harus aku percaya? Setelah banyak rasa sakit yang aku terima dari orang orang yang ku percayai. Hingga dia datang dan mengambil semua kepercayaanku, dia bilang tidak akan meninggalkanku, apa dia menepati janjinya? atau dia jug...