celaka

2.1K 263 152
                                    

Malamnya, Jihoon dan Elsa jadi keluar untuk sekedar jalan jalan dan membeli coklat sesuai permintaan Elsa, walaupun tadi sempat ribut dulu dengan Jeongwoo.

Entah mengapa Jeongwoo tiba tiba melarang keduanya untuk pergi, Jeongwoo bilang perasaannya tidak enak apalagi Jihoon tumben sekali mau memakai mobil, makanya Jeongwoo dan Jihoon sempat ribut sebentar, untung Elsa melerai dan Jeongwoo mengalah.

"Sekalian makan malam ya?" Tanya Jihoon sambil menarik tangan Elsa untuk di genggamnya

"Mau makan sama anak anak Treasure aja" balas Elsa, dia memang sedang ingin makan malam bersama mereka

"Yaudah nanti kita beliin makan dulu"

Elsa mengangguk, mereka berdua asik mengobrol semua hal, sesekali tertawa karna lawakan Jihoon yang tidak pernah gagal membuat tertawa.

Sampai di lampu merah mobil mereka berhenti telat di belakang motor yang di tumpangi seorang bapak ibu dan anak kecil, tiba tiba senyum Jihoon dan Elsa merekah saat melihat kebersamaan itu.

Tangan Jihoon masih setia menggenggam tangan Elsa, seolah mengerti senyum keduanya saling bertatapan.

"Karna kita ngga ngerasain keluarga cemara dari orang tua kita maka dari itu besok kita harus buat keluarga cemara versi kita" ujar Elsa serius.

Jihoon tersenyum lebar, ia merasa gadisnya kalau soal keluarga cemara pasti mendadak jadi serius.

"Iya sayang, aku bakal wujudin impian kamu, buat keluarga cemara bareng"

"Iyalah, kalo ngga sama kamu mau sama siapa lagi kan" balas Elsa berganti sinis

"Lah ngga jadi serius", Jihoon tertawa saat mendengar perubahan bicara Elsa, Elsa sendiri ikut tertawa.

Setelah lampu berganti hijau, mobil mereka kembali melaju menyusuri jalanan kota, memang tujuannya hanya night ride saja, jadi mereka jalan santai.

"Ayang, tiba tiba aku kepikiran omongan Jeongwoo tadi" ujar Elsa

"Yang Jeongwoo bilang perasaannya ngga enak?" , Jihoon sebenarnya juga kepikiran, tidak biasanya Jeongwoo bilang seperti itu

Elsa mengangguk di barengi dengan sebuah motor yang tiba tiba menjejeri mobil yang mereka kendarai.

Jihoon menoleh ke samping kanannya dan melihat pengendara motor berpakaian serba hitam itu dengan santainya memukul mukuk kaca mobil Jihoon dengan tangannya.

"Anjir apa apaan!!"

Jihoon menginjak gasnya agar mobilnya melaju lebih cepat dan meninggalkan motor tadi, tapi motor itu juga ikutan menambah kecepatannya.

"Sayang, pegangan", Jihoon menyuruh Elsa untuk berpegangan, karna ia ingin menambah kecepatannya lagi.

Elsa menurut, ia berpegangan ke atas dengan terus membaca doa, jujur ia sudah mulai takut dengan situasi ini, perasaannya juga mendadak tidak enak.

"Ayang, hati hati"

Jihoon masih sempat mengusap kepala Elsa, memberikan ketenangan pada gadisnya dan percaya ini baik baik saja.

Motor tadi masih bisa menjejeri mobil Jihoon. ia terus memukul mobil Jihoon, Jihoon jadi takut kalau sampai kaca mobilnya ini pecah.

Jihoon menambah kecepatannya lagi sampai motor itu tertinggal, Jihoon sempat melihat kaca spionnya, ia mengerutkan alisnya bingung kala motor tadi bukan tertinggal tapi ia sengaja melambatkan laju motornya sehingga tertinggal dari mobil Jihoon.

"AYANG!!"

Jihoon melotot sempurna saat melihat dari arah kanan sebuah mobil sedan melaju kencang menuju mobilnya, Jihoon sudah tidak bisa menambah kecepatan ataupun menguranginya karna tiba tiba mobilnya seperti tidak berfungsi.

Believe? / Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang