"Jadi gitu ceritanya bang"
"Terus mama selamat ngga, pa?"
Orang yang di panggil papa tadi menoyor kepala sang anak karna merasa gemas mendengar pertanyaan yang anaknya itu lontarkan.
"Kalo mama ngga selamat ya kamu ngga akan lahir di dunia ini"
"Eh bener juga, kok aku gitu sih tanyanya"
Sang papa tertawa, memang anaknya ini suka sekali berperilaku seperti mamanya, kadang random, kadang menyebalkan, kadang juga tiba tiba bego begitu.
"MAS, CERITA APA KE ABANG?"
"JANGAN TERIAK, KAMU PIKIR DI HUTAN"
"LO JUGA TERIAK"
"MAMA NGGA BOLEH LO LO GITU"
Teriakan sontak lenyap saat sang anak ikut berteriak, papa mamanya yang random itu kan menurunkan sifatnya ke sang anak.
"Abang, mama buatin steak, makan dulu yuk" ujar sang mama sambil menghampiri anak dan suaminya di ruang tamu.
"YES!! SEMUA PUNYA ABANG"
"HEH BAGIAN PAPA JANGAN DI MAKAN"
"BODO, BUAT ABANG SEMUA"
"JIAN, UNCLE DATANG"
Si anak yang tadinya sudah berlari ke dapur kini berlari lagi ke ruang tamu, lebih tepatnya berlari ke pamannya yang baru saja datang dengan bawaan yang super banyak itu.
"UNCLE WOO!!"
Jian, anak berusia 13 tahun ini kini sudah menginjak kelas satu Smp, karna keturunan dari papa dan mamanya yang random jadi anak ini juga random sekali kelakuannya, untungnya dia anak yang sangat penurut, pintar pula.
"Ada oleh oleh buat Jian"
"Mana uncle?"
"Ini buka aja, semuanya punya Jian"
Ia menyerahkan satu box besar yang baru saja di masukkan oleh satpam, Jian yang melihat itu matanya langsung berbinar.
"Makasih uncle!"
Jian buru buru membuka kotak itu yang ternyata isinya banyak sekali mainan dan jajan jajan yang sengaja pamannya beli dari jepang untuk ponakannya ini.
"Buat gue mana?"
"Ngga ada buat lo, gue cuma inget ponakan kesayangan gue doang"
"Adek kurang ajar"
Dia tertawa puas, padahal ada kok oleh oleh khusus untuk abang dan kakaknya ini, sengaja ia sembunyikan di dalam mobil dulu katanya.
"Jeongwoo ngga capek emang abis dari jepang langsung kesini?"
"Ngga kok kak, malah capek langsung ilang kalau liat kalian"
"Halah mau numpang makan doang kan lo?!" Selidik abangnya yang sukses mendapat tawa dari Jeongwoo.
Sudah jelas bukan siapa abang dan kakak kesayangan Jeongwoo, ya pasti kapal kesayangan kita dong.
"Bener sih, kangen juga gue"
Jeongwoo setelah sukses jarang sekali berada di rumah, ia akan terbang sana sini untuk mengurus bisnisnya yang ia rintis bersama abangnya, Jihoon.
"Kak Elsa masak kan?"
"Nambah lagi saingan gue rebutan masakan istri" celetuk Jihoon yang langsung mendapat geplakan oleh Elsa.
"Aku masak banyak, ngga usah kaya orang susah deh" sinis Elsa malas.
"Kebiasaan banget suka nabok nabok suami" balas Jihoon sambil mencubit pipi Elsa, Elsa yang ngga terima nabok lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe? / Park Jihoon
FanfictionLantas siapa lagi yang harus aku percaya? Setelah banyak rasa sakit yang aku terima dari orang orang yang ku percayai. Hingga dia datang dan mengambil semua kepercayaanku, dia bilang tidak akan meninggalkanku, apa dia menepati janjinya? atau dia jug...