Hello!! my Husband [END]

KECELAKAAN?

❄️ HAPPY READING ❄️

"aya, kenapa ga ngucapin salam?" tanya bunda harum yang sedang berada di ruang tamu.

"maaf Bun" kelaya menghampiri bundanya, lalu duduk di sampingnya.

"ada masalah ya?" harum mengelus lembut kepala kelaya yang tertutupi hijab pashmina.

kelaya hanya menggeleng lalu menyenderkan kepalanya di bahu sang bunda.

"bunda boleh ngomong ay?" tanya lembut harum.

"ngomong aja Bun" kelaya mulai memejamkan matanya.

"aya, sekarang umur kamu kan 25. jadi bunda harap kamu bisa nerima orang yang akan melamar kamu, bunda gak mau kamu jadi omongan tetangga nak"

kelaya menghela nafasnya kasar dengan mata yang masih terpejam, sudah beberapa kali orang tuanya itu memaksa untuk menikah.

"tapi bun-" ucapan kelaya terpotong karena harum menyela-nya terlebih dahulu

"kenapa? kamu takut gak bisa kerja lagi? aya, dengerin bunda. kamu itu sudah obsesi dengan kerja, kamu kan juga punya restoran yang lumayan besar. kamu bisa ngembangin lebih giat. tapi insyaAllah, calon suami ini akan mengijinkan kamu bekerja" ucap panjang lebar harum.

kelaya membuka matanya lalu menatap harum. "kalau itu memang mau bunda, aya akan turuti selagi Aya mampu" ucapan kelaya membuat harum tersenyum dan langsung memeluk sang anak dengan erat.

"makasih ya, bunda seneng banget. akhirnya kamu mau nikah" ucapnya sembari mengelus punggung Aya.

❄️❄️❄️

di malam hari, keluarga kecil Harun berkumpul di meja makan. tidak ada yang membuka pembicaraan apapun hanya ada suara getingan sendok, garpu bertemu piring.

tak lama, kelaya sudah selesai makan, lalu beranjak untuk membawa piring ke wastafel. kelaya mencuci piring dengan mulut yang bergumam menyanyikan lagu.

setelah selesai, Aya pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.