KETAKUTAN

816 42 0
                                    

❄️ HAPPY READING ❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️ HAPPY READING ❄️

kelaya mengenali suara itu, langsung menoleh dan menubruk dada bidang Haidar.

kelaya menangis sejadi-jadinya "maafin ava mas"

haidar mengelus lembut punggung istrinya tanpa membuka suara.

haidar sudah tak lagi mendengar suara tangisan kelaya, yang terdengar hanya isakan saja.

haidar mengurai pelukannya dan memegang bahu sang istri untuk meminta kelaya jujur.

"maaf ava gak ijin sama mas kalau ava jalan sama veroz" Haidar hanya mengangguk.

"mas tau, mas ngikutin kamu dari belakang. karena mas udah berpikir kalau kamu jalan sama lelaki lain, maka dari itu mas ngikutin kamu dari belakang untuk memastikan benar atau salah" kelaya terkejut bukan main.

"b-berarti mas denger v-veroz nyatain perasaannya?" haidar hanya mengangguk itu yang membuat kelaya menunduk dalam.

haidar menghela nafasnya berat lalu ia mengangkat dagu kelaya dan menatap intens mata kelaya yang sembab. "mas tidak akan marah, kamu sudah baik menolak dia tanpa marah. mas akui kamu keren sayang. lain kali kalau mau jalan sama lelaki lain, jujur sama mas. biar mas dampingi kamu, gak baik jalan berduaan dengan Lawan jenis apalagi bukan mahram kamu. paham sayang?" kelaya hanya mengangguk, membuat haidar tersenyum lalu melepaskan genggaman di dagu kelaya.

"ayo pulang" ajak Haidar yang dibalas gelengan. kelaya langsung memeluk erat badan kekar Haidar.

"bentar saja mas" Haidar mengangguk walau tidak diketahui oleh kelaya.

"kamu masih memikirkan omongan veroz?" kelaya melepaskan pelukannya.

"m-mas juga t-tahu?" lagi dan lagi Haidar mengangguk.

"kamu gak perlu khawatir sayang, kita berdoa saja pada Allah untuk diberi perlindungan dari orang-orang jahat dan licik" Haidar tersenyum membuat hati kelaya menghangat.

❄️❄️❄️

diperjalanan pulang, kelaya terus bercerita tanpa henti untuk menghilangkan rasa takutnya. haidar yang ada di sampingnya pun hanya mendengarkan tanpa berniat untuk mencela.

sampai tak sadar, mereka sudah sampai di rumah.

"tau gak m-" belum menyelesaikan pembicaraan, Haidar memotong terlebih dahulu.

"ayo turun, ceritanya lanjut besok" kelaya mengangguk lalu mengikuti langkah Haidar dari belakang.

sesampainya di kamar, kelaya menyuruh haidar mandi yang langsung dilaksanakan oleh sang empu.

dua puluh lima menit Haidar mandi, akhirnya ia keluar dan memakai baju yang disiapkan oleh sang istri.

kelaya pun juga melakukan hal yang sama. ia akan melaksanakan ritual mandinya terlebih dahulu.

sambil menunggu kelaya selesai mandi, Haidar akan menggelar sajadah di musholla yang ada di rumahnya. ia sudah memberi tahu kelaya, ahwa mereka akan shalat di musholla.

tiga puluh lima menit lamanya haidar menunngu kelaya turun dan bertepatan dengan adzan maghrib, jadi mereka akan melangsungkan kegiatan shalat.

seperti biasa, sehabis shalaat maghrib. kelaya akan menyetor murajaah dan hapalannya pada haidar. haidar sangat serius menyimak bacaan istrinya itu. 

tak terasa, adan isya' berkumandang. mereka pun shalat berjamaah dengan tuma'ninah

❄️❄️❄️

hari makin larut, tetapi kelaya belum ada niat untuk memejamkan matanya. ia terus berpikir tentang omongan veroz, karena ia tahu, veroz tidak kn main-main dengan ucapannya.

haidr yang merasakan gerakan gelisah dari dalm dekapannya itu terpaksa bangun. ia menunduk melihat istrinya yang sangat mungil itu belum memejamkan matanya.

"kenapa belum tidur sayang?" tanya haidar dengan suara serak.

kelaya mendongak dan tatapan mereka bertemu "mas kok bangun?" tanya kelayabalik

"jawab pertanyaan mas sayang" haidar menegelus kepala kelaya yang tertutupi apapun

"ava masi kepikiran mas. ava tahu, veroz gak akan main-main sama ucapannya. ava takut veroz mencelakai mas, ava gak mau jadi janda muda" kelaya memanyunkan bibirnya.

haidar terkekeh "kamu jangan khawatir ava, mas akan ada di samping kamu" ucapnya

kelaya menyodorkan kelingkingnya "janji?" haidar menggeleng.

"mas tidak bisa janji, karena Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapan-Nya. Siapapun yang ditakdirkan mati pasti akan mati meski tanpa sebab, dan siapapun yang dikehendaki tetap hidup pasti akan hidup" ucap haidar.

"kalau ava pergi duluan, mas akan menikah lagi?"tanya kelaya secara tiba-tiba

"sudah malam, ayo tidur. mas akan baca shalawat biar kamu cepat tidur" ucap haidar mengalihkan pembicaraan, dan kelay hanya mengangguk lalu membaca doa sebelum memejamkan matanya.

haidar tersenyum lalu membaca shaalawat dengan suara merdunya, tak lama haidar mendengar dengkuran nafas halus dari kelaya.

haidar mengelus rambut kelaya dengan pelan "selamat tidur istr kecil mas" haidar mengecup singkat kening kelaya

TBC

JANGAN LUPA TEKAN LAMBANG BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH KAWAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA TEKAN LAMBANG BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH KAWAN

HAVE A NICE DAY SEMUAAAA

Hello!! my Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang