❄️ HAPPY READING ❄️
kelaya berjalan seorang diri menuju supermarket dekat rumahnya. ia tak ditemani oleh Haidar sebab itu keinginannya sendiri dan Haidar pun hanya berpesan untuk berhati-hati.
mulutnya sedari tadi tak henti bergerak menyanyikan shalawat sambil mengelus perut buncitnya.
tak terasa ia telah sampai di pekarangan supermarket, kelaya langsung masuk dan mengambil barang yang diperlukan.
setengah jam kelaya habiskan untuk berbelanja, kini ia keluar dengan menenteng dua kantong totebag.
"lumayan, sekalian buat olahraga" ucap kelaya dengan nafas tersengal-sengal karena kelelahan.
tanpa ia sadari, sedari tadi ada mobil bewarna hitam berjalan dengan kecepatan pelan yang sedang mengikutinya.
dirasa cukup aman, salah satu orang yang ada di mobil itu turun. langkah demi langkah itu berhasil membekap mulut kelaya menggunakan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.
kelaya pun pingsan dan dibawa masuk ke dalam mobil.
❄️❄️❄️
ponsel yang berada di atas nakas sedari tadi berdering, Haidar yang memang sedang mengajari Tania mengaji itu fokusnya beralih pada ponselnya.
Haidar bangkit dan mengambil ponselnya, senyumnya mengembang saat ada panggilan masuk dari kelaya.
dengan segera Haidar mengangkatnya "assalamualaikum sayang, kamu lagi Dimana? kok pulangnya lama banget"
"dateng ke gedung tua jalan anggrek. dateng seorang diri, jangan sampek Lo bawa polisi, kalau hal itu terjadi. gue pastiin nyawa istri Lo hilang detik itu juga"
Tutt
panggilan diputus oleh pihak di sebrang sana, tanpa Haidar Sadari, tangannya mengepal erat menahan gejolak emosi.
Haidar menghampiri Tania yang sedari tadi melihatnya "tania ikut ayah ke rumah uti yuk" Tania mengangguk antusias.
"ayo ayah" Tania menarik tangan Haidar, Haidar pun mengambil kunci mobil dengan cepat.
tak membutuhkan waktu lama, mobil bewarna putih itu berhenti di pekarangan rumah orang tua Haidar.
Haidar menggendong Tania dan mengetuk pintu rumah dan tak lupa mengucapkan salam, muncullah seorang perempuan berhijab yang dulu pernah memengaruhi pikirannya. "umi ada?" Yira mengangguk, Haidar langsung memasuki rumah meninggalkan yira yang terdiam.
"Haidar? kok sendirian nak? dimana Kela?" tanya umi Naura yang berada di ruang keluarga ditemani oleh sang suami.
Haidar menghampiri umi Naura dan menurunkan tubuh anaknya dari gendongannya "umi, Haidar titip Tania bentar ya, Kela dalam bahaya"
umi Naura mengernyit bingung " dalam bahaya gimana nak?"
"Haidar ga bisa jelasin sekarang mi, Kela butuh Haidar"
"kalau gitu kita ikut kamu" ucap Abi Radit, Haidar pun menggeleng samar.
ia berjongkok meratakan tinggi Tania, Haidar mengelus lembut kepala Tania yang terbalut hijab "Tania disini bentar sama uti dan kakung ya, ayah ada urusan. jangan nakal-nakal, nurut apa kata kakung sama uti. paham sayang?" Tania mengangguk, Haidar mengecup singkat kedua pipi Tania.
lalu Haidar bangkitan dan menatap kedua orangtuanya "ga bisa bi, mi. orang itu suruh Haidar Dateng sendirian. Haidar pamit" Haidar mencium tangan kedua orangtuanya.
Haidar berjalan keluar rumah dengan tergesa-gesa, dan menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.
❄️❄️❄️
"DIMANA ANDA?!!" teriak Haidar saat sudah memasuki gedung tua itu.
bangunan yang gelap itu membuat Haidar membutuhkan alat penerang dari ponselnya.
"akhirnya Lo Dateng juga" ucap seseorang yang tiba-tiba ada di depannya dengan jarak yang tak cukup jauh.
"segitu khawatirnya sama istri Lo? kenapa ga Lo lepasin terus buat gue aja sih. ribet banget hidup Lo"
"lepaskan istri saya" ucap Haidar dengan tangan mengepal dan menggenggam erat ponselnya.
"tenang, gue bakalan lepasin istri lo kalau gue udah cicipin tubuhnya" Haidar melangkah perlahan mendekati lelaki itu.
tanpa aba-aba, Haidar langsung memukul lelaki itu secara brutal "jaga mulut anda"
bughh
"berhenti menyakiti keluarga saya"
bughh
lelaki itu hanya tersenyum miring tanpa ada niatan membalas.
TBC
siapa yang kangen Haidar dan kelaya?? cung!
jangan lupa pencet logo bintang di pojok kiri bawah yawww
babay
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello!! my Husband [END]
Ficção Adolescente"Devan selingkuh sama aku yah, dia udah nikah. padahal kita belum putus" "aya! kamu udah putus sama dia sejak SMA! dan itu, ayah yang suruh kamu buat putusin dia! kalau kayak gini caranya, ayah bakalan jodohin kamu!" ucap Farhan dengan tegas. "di j...