TWINS?

263 12 3
                                    

❄️ HAPPY READING ❄️

sedangkan di lain tempat, tepatnya di ruangan yang sangat minim cahaya.

ada seseorang yang sedang tersenyum miring melihat foto sepasang kekasih.

"gue ga akan biarin lo bahagia, haidar" gumam orang itu, lalu ia meletakkan foto sepasang kekasih itu di mading.

"tunggu tanggal mainnya"

❄️❄️❄️

keesokan harinya, orang itu keluar apartemen berniat untuk mencari sarapan.

saat ia ingin menyebrang, tiba-tiba sepeda motor di sebelah kanannya itu melaju kencang.

orang itu pun terserempet motor hingga terduduk di aspal "anjing! Lo bisa liat jalan ga si!" orang itu memegang kakinya yang kesakitan dan mendongak menatap orang yang telah menabraknya.

"Haidar?" gumam orang itu.

orang itu langsung turun dari motornya dan membantu orang yang terduduk di atas aspal "maaf mbak saya tidak sengaja, saya tadi buru-buru"

"mbak nya ada yang terluka?" orang itu tak menjawab saat haizar menanyakan kondisi orang itu.

"eumm gini deh, kalau mbak butuh saya. mbak bisa hubungi ke nomor saya" haizar mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan kartu nama yang ada di dalam dompet.

dan orang itu menerimanya "kalau gitu saya permisi dulu ya mbak, assalamualaikum" haizar memakai helm dan langsung menjalankan motornya dengan kencang.

"dia beneran Haidar? tapi kenapa cara bicaranya berbeda?" ucap orang itu saat haizar menghilang dari hadapannya.

"kalau bukan Haidar, dia siapa? kenapa mirip banget?" tak ingin larut dalam rasa herannya, orang itu langsung mengambil kresek yang berisi nasi kuning.

"untung ga hancur" lalu orang itu berjalan menuju ke apartemennya.

❄️❄️❄️

sudah satu tahun lebih berlalu, Haidar dan kelaya mencari keberadaan veroz tetapi tak menemukan jejaknya sama sekali.

apalagi sekarang kelaya tengah berbadan dua yang sudah memasuki 7 bulan.

membuat pencarian veroz di serahkan seluruhnya oleh orang suruhan Haidar.

"mas, ayo kita cari veroz lagi" Haidar menggeleng dan tangannya tetap berada di kepala kelaya untuk mengelus kepala kelaya.

"kamu sudah hamil tua, kamu gampang capek sayang" kelaya memanyunkan bibirnya dan tangan yang bersedekap di depan dada.

"lama tau mas, kalau nunggu info dari orang suruhannya mas itu"

"kita serahkan semuanya pada Allah, sayang" lalu tak ada lagi topik yang membuat mereka berdua membuka suara.

karena kantuk menyerang, akhirnya kelaya tertidur dengan bersandar di bahu Haidar.

Haidar yang tak mendapati gerakan dari sang istri itu melirik sekilas. lengkungan tipis mengukir wajahnya, ia beranjak dari duduknya dengan perlahan dan menggendong kelaya ala bridal style.

sesampainya di kamar, Haidar meletakkan perlahan tubuh kelaya dan memandangi wajah istrinya sangat lama.

"mas minta kamu sabar ya sayang, mas akan berusaha apapun itu untuk kamu, untuk orang tua kita, untuk keluarga kecil kita. mas akan jadi perisai untuk kamu, Tania dan twins." ucap Haidar, lalu ia mencium kening kelaya sangat lama.

setelah itu, Haidar keluar dari kamar dan menutup pintu dengan perlahan supaya tidur kelaya tak terusik.

Haidar menghampiri anak pertamanya yang memang sedari tadi bermain di ruang keluarga.

"ayah, ayuk main ama Tania" Haidar mengangguk seraya tersenyum, ia mendaratkan pantatnya dan ikut bergabung untuk bermain bersama putrinya.

tawa lepas Tania membuat Haidar meneteskan air matanya. tak terasa, anak yang baru saja ia gendong tahun lalu, sekarang beranjak menjadi balita.

ia terlalu banyak melewatkan perkembangan Tania "ayah, Tania antuk" ucap Tania dengan mengucek matanya yang membuat lamunan Haidar buyar. ia melirik ke arah jarum jam, dan jam tersebut menunjukkan pukul 11 siang, yang memang itu sudah jadwal Tania tidur.

"Tania ngantuk? yaudah sini ayah gendong. kita ke kamar ya" Haidar segera mengangkat tubuh mungil tania dan berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Tania.

ia juga melakukan hal yang sama seperti kelaya tadi, Haidar memandangi wajah damai anaknya yang tertidur pulas setelah dibacakan dongeng olehnya.

"yang harus kamu tahu nak, ayah sayang sekali sama kamu. maafin ayah ya? kalau ayah banyak sekali melewatkan masa perkembangan kamu, bayi yang dulu seharusnya selalu di temani ayahnya, tetapi kamu malah bertemu ayah di saat umur kamu tujuh bulan."

"ayah beruntung punya putri kecil yang pintar dan cantik seperti bunda, putri kecil yang selalu periang. ayah dan bunda bersyukur, bisa mendidik kamu sampai kayak gini" lagi dan lagi air mata itu jatuh membasahi pipinya.

tak lama, adzan dhuhur berkumandang, dengan segera Haidar menghapus air matanya dan keluar dari kamar Tania.

"sayang, bangun yuk. udah adzan dhuhur" ucap Haidar yang sudah berada di kamarnya. kelaya menggeliat tak nyaman, ia duduk dengan Haidar yang membantu.

"nih minum dulu" kelaya menerima gelas yang dijulurkan oleh Haidar.

❄️❄️❄️

"assalamualaikum"

"............"

"bagiamana? ada info tentang lelaki itu?"

"............."

"ya sudah, saya tunggu info selanjutnya, assalamualaikum"

"............."

Haidar menghela nafasnya berat, ia mendaratkan pantatnya dengan kasar.

ia menatap langit-langit ruangannya dan berulang kali bibirnya mengucapkan istighfar.

TBC

HELLOW BANG!! KETEMU LAGI DENGAN AYAMKRISPIIII.

GIMANA-GIMANA?? KANGEN GA NIH, SAMA KISAH HAIDAR DAN KELAYA???

JANGAN LUPA PENCET LOGO BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH YAWWWW😁😁

Hello!! my Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang