KEMBALI KE RUMAH

277 16 0
                                    

❄️ HAPPY READING ❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️ HAPPY READING ❄️

keesokan harinya, haidar, kelaya beserta Tania kembali ke rumah yang sudah lama tak di huni.


"assalamualaikum" mereka berdua melangkahkan kakinya masuk. bersih, itulah yang bisa Haidar deskripsikan.

karena memang, setiap hari kelaya selalu meluangkan waktunya untuk berkunjung ke rumah itu sekedar membersihkan saja. itupun di bantu dengan haizar atau Yura.

Haidar meletakkan kopernya dan koper kelaya di kamar, sedangkan kelaya meletakkan tubuh mungil tania di kasur.

saat ingin melangkah keluar, Haidar berucap pada kelaya "mau kemana?"

"masak, kan kita belum makan mas" Haidar menghampiri kelaya dan tersenyum manis.

"biar mas aja yang masak"

"tapi..." Haidar menggeleng dengan jari telunjuk yang ia gerakkan ke kanan-kiri.

"yaudah aku beresin baju kamu ya mas"

"gak boleh sayang, lebih baik kamu temani Tania aja ya" ucap Haidar dengan lembut, kelaya pun menghela nafasnya pasrah.

"kalau ada apa-apa, teriak nama aku aja ya mas" Haidar mengangguk, lalu ia melangkah keluar meninggalkan kelaya dan tanja di dala kamar.

kelaya tersenyum melihat wajah pulas sang anak, ia menghampiri dan duduk di tepi ranjang.

kelaya mengelus lembut kepala Tania "tania tau? bunda seneng..... banget. akhirnya ayah Tania kembali, bunda merasa bahwa usaha bunda ga sia-sia selama ini."

"pasti Tania juga seneng ya? ayah tania udah kembali? jadi anak yang baik ya sayang....."

tak lama, datanglah Haidar dengan membawa nampan berisi piring dan gelas.

"makanan sudah jadi!!" Haidar meletakkan nampan di atas nakas, dan mengambil piring itu.

"masak apa mas?"

"lalapan, ga papa kan?" kelaya tersenyum seraya menggeleng samar.
Haidar mulai mengambil nasi, ayam, sambel dengan tangannya, lalu ia sodorkan di depan kelaya.

"ga pakek sendok? emang mas ga jijik?"

"buat apa mas jijik sayang? kan kamu istri mas" kelaya pun menerima suapan dari Haidar. Haidar juga memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya sendiri.

suara tawa seorang bayi itu mampu membuat lamunan mereka Buyar, kelaya langsung mengambil Tania dari kasur dan meletakkannya di pangkuannya dan menghadap Haidar.

Tania merentangkan kedua tangannya "ba ba ba ba" ucap Tania yang keras.

"bukan baba, tapi ayah" Haidar mendekatkan wajahnya lalu ia mencium pipi gembul tania.

Tania tertawa geli karena pipinya terkena jenggot haidar. Tania merentangkan tangannya lagi meminta untuk di gendong "tangan ayah lagi kotor sayang, nanti dulu ya" tangis Tania pecah seketika, membuat Haidar kebingungan.

"kamu cuci tangan aja mas, nanti biar ava yang suapin mas" Haidar bangkit dari duduknya dan langsung menuju kamar mandi yang kebetulan tersedia di dalam kamar.

setelah itu mengangkat alih Tania dari Kelaya, ia menepuk pelan pantat anaknya itu.

dengan telaten, kelaya juga memberi suapan pada Haidar. kelaya tersenyum saat melihat tawa anaknya yang begitu indah.

setelah nasi tak tersisa sebutir pun, kelaya keluar dari kamar untuk mencuci piring kotor.

❄️❄️❄️

saat kembali ke kamar, ia dikejutkan dengan kondisi Haidar dan Tania yang berlumuran butiran halus bewarna putih.

mereka berdua menoleh dan meringis tak bersalah ke arah kelaya. kelaya menghembuskan nafasnya dan mengelus dadanya.

"suka mainnya?" kelaya menghampiri mereka dan mengangkat tubuh mungil tania.

"mas ganti baju sana, kalau bisa sekalian mandi" Tania ba-bi-bu, Haidar melayangkan bibirnya tepat di bibir kelaya "maaf ya bunda" Haidar langsung berlari ke kamar mandi Tanpa menunggu jawaban kelaya.

kelaya diam terpaku, ia memegang bibirnya menggunakan tangan kanannya.

"MAS!!!" pekik kelaya yang membuat tanja menangis karena terkejut.

"eh eh? kaget ya? maafin bunda ya" kelaya menimang tubuh Tania ke kanan-kiri.

ditasa sudah cukup tenang, kelaya meletakkan tubuh Tania dan mulai menggantikannya baju.

tak lama, Haidar keluar dengan menggosok rambutnya menggunakan handuk.

kelaya yang tadinya main bersama tania itu kini bangkit dan menatap Haidar "jaga Tania ya mas, ava mau masak buat makan siang" Haidar mengangguk, lalu kelaya keluar dari kamar.

Haidar menurunkan tubuh Tania yang tadinya di kasur menjadi karpet berbulu tebal.

ia mengambil mainan yang berada di box lalu Haidar letakkan di depan tania.

Tania dengan senyuman manisnya itu mengambil mainan dengan tangan mungilnya.

lama kelamaan, kantuk menyerang Haidar. ia merebahkan tubuhnya tepat dimana Tania bermain.

Haidar mulai memejamkan matanya dan menyusul ke alam mimpinya. Tania yang bosan karena berdiam diri itu merangkak menghampiri kasur.

ia berdiri dengan bantuan memegang sprei,  karena tarikan Tania, bedak bayi yang berada di kasur itu terjatuh.

Tania yang melihat barang terjatuh itu duduk kembali di lantai, ia mengambil barang itu dan menghampiri Haidar.

bayi itu bersusah payah membuka bedak itu hingga usahanya tak menghianati hasil.

Tania pun menekan botol bedak itu di depan Haidar.

TBC









Hello!! my Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang