CURIGA

242 12 0
                                    

❄️ HAPPY READING ❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️ HAPPY READING ❄️

"mas kita harus pulang sekarang" ucap perempuan itu yang mendaratkan pantatnya di sebelah Haidar.

ya, lelaki yang selama ini bersama perempuan asing bagi pikirannya itu adalah Haidar.

"kenapa pulang sekarang? bukannya sebelum berangkat kesini rencananya mau lima hari di Surabaya?" ucap Haidar yang menghentikan aktivitasnya di ponsel

perempuan itu menggaruk tengkuknya yang tertutup hijab dengan muka panik "haduh mas, pokoknya kita pulang sekarang. aku ada kerjaan"

"jadi mas packing baju sekarang" sambung perempuan itu

"kenapa wajahmu terlihat seperti maling yang kepergok?"

perempuan itu menelan salivanya sangat kasar, ia bangkit dari duduknya lalu menatap Haidar yang tak menatap ke arahnya "pokoknya mas buruan packing, aku tunggu di lobby" lalu perempuan itu berjalan keluar dari kamar hotel Haidar.

"ada yang aneh dari dia, semenjak  habis dari cafe itu" gumam Haidar.

tak berpikir panjang, Haidar menuruti ucapan perempuan itu. ia menata bajunya dan memasukkan bajunya ke dalam koper.

tiga puluh menit Haidar packing, akhirnya ia keluar dari kamar hotel itu. Haidar berjalan menuju lift untuk turun.

dari kejauhan ia melihat perempuan itu memakai kacamata hitam dan juga masker hitam.

Haidar menghampirinya dan berdiri tepat di depan perempuan itu duduk.

"lama banget sih mas" kesal perempuan itu.

"maaf, saya habis buang air besar" perempuan itu menghela nafasnya berat, lalu ia menjulurkan tangannya yang berisi kacamata hitam dan masker hitam

"nih pakek, gak boleh di lepas sebelum aku suruh. aku ga mau kejadian itu terulang lagi!"

"kenapa saya harus pakek? apakah benda ini begitu penting?"

"penting lah! ini demi keselamatan mas juga"

❄️❄️❄️


Haidar menghirup udara kota Bogor dengan rakus. ia mulai menurunkan koper perempuan itu, dan meninggalkan kopernya di dalam mobil

lalu kaki Haidar melangkah masuk ke dalam rumah yang sederhana tetapi sangat tenang bila di tinggali.

Haidar mendaratkan pantatnya di sofa yang empuk

"mas Haidar mau minum apa?" tanya perempuan itu melepaskan slingbag yang menempel di tubuhnya.

"kopi susu"

"tunggu bentar ya mas, aku buatin"
perempuan itu pun langsung menghilang dari hadapannya.

tak ada satu menit lamanya, perempuan itu memunculkan keberadaanya di depan Haidar.

"susunya abis mas, aku mau beli dulu di supermarket ya. mas tunggu sebentar" Haidar hanya mengangguk samar.

dirasa perempuan itu sudah benar-benar pergi, Haidar tersenyum senang "kesempatan ini tidak boleh ku sia-siakan"

Haidar langsung melangkahkan kakinya dengan pelan menuju kamar perempuan itu.

ia berjalan mendekati lemari, tangan Haidar meraba-raba di bawah tumpukan baju.

tak sengaja, ada beberapa foto yang terjatuh. Haidar memunguti itu foto dan melihat dengan seksama.

seketika rekaman yang ada di pikirannya itu berputar, Haidar menjatuhkan foto itu lagi.

ia mengerang keras seraya memegang kepalanya yang sangat pusing. rekaman itu tak berhenti di pikirannya, Haidar memukul berkali-kali kepalanya supaya pusing yang menyerang dirinya itu hilang.

tak lama, pusing itu pun memudar perlahan. Haidar bangkit dari duduknya dan melihat salah satu buku yang berada di antara tumpukan buku yang lain.

Haidar mengambil buku itu, dan ia melihat judul buku 'rahasia' yang tertera di sana.

suara motor dari luar masuk ke dalam gendang telinga Haidar. dengan cepat, ia memunguti foto-foto yang berserakan dan mengambil juga buku itu.

Haidar menyembunyikan buku itu di balik kaos hitamnya. lalu Haidar segera keluar dari kamar perempuan itu.

dan duduk seolah tak terjadi apa-apa

Ceklek

"maaf ya mas, udah nunggu lama" Haidar menoleh ke asal suara

"tidak masalah" perempuan itu tersenyum, tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, ia pergi ke dapur untuk membuat minuman Haidar.

lima menit Haidar menunggu, perempuan itu memunculkan batang hidungnya.

perempuan itu meletakkan secangkir kopi susu di depan Haidar "makasih" Haidar menyeruput minuman itu dengan perlahan.

gelas belum bersih dari cairan, tetapi Haidar bangkit dari duduknya yang g membuat perempuan itu menghentikan aktivitas dari ponselnya.

"mau kemana mas?"

"saya mau pulang dulu, terimakasih atas minumannya"

"kenapa ga nginep disini aja mas?"

"saya ga mau ada fitnah di antara kita, lagian kita juga belum halal. jadi saya permisi, assalamualaikum" Tanpa menunggu balasan dari perempuan itu, Haidar segera berlalu dari hadapannya.

"ihhh, susah banget buat luluhin dia" kesal perempuan itu yang berada di dalam rumah.

TBC

HAI-HAI SMWAAA, GAK KERASA BENTAR LAGI LIBUR SUDAH MENDEKAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI-HAI SMWAAA, GAK KERASA BENTAR LAGI LIBUR SUDAH MENDEKAT.

GIMANA? KANGEN SAMA AKU GAK???

HARI INI BAKALAN UPDATE DUA CHAPTER NIH.... TUNGGUIN CHAPTER BERIKUTNYA YAHHH!!!

TINGGALIN JEJAK SEBENTAR YUK DI CHAPTER INI

Hello!! my Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang