2.|| Gosip

77 48 13
                                    

HAPPY READING♡

_______

“Ada anak baru loh, di kelas 12 IPA 3. Cowok katanya. Denger denger sih hitam manis, kalo gue pikir-pikir dari informasi yang gue dapetin, cowok itu ganteng.”

“Terus?” aku melirik Yulia yang tampak sibuk sendiri melihat ponselnya, sesekali menjilat permen Lollypop yang kalau ku bilang terlalu besar. Sudah dua kali cabut gigi seperti nya tidak membuat Yulia jera untuk tidak menahan diri memakan hal-hal manis secara berlebihan.

“___ya, nggak ada. Cuma ngasih tau."

Aku hanya memutar bola mataku malas mendengar ucapan anak itu, aku tidak suka dengan gosip-gosip yang sering di ceritakan olehnya, yang menurutku unfaedah, tidak penting sama sekali.

“Lo mau ikut olimpiade kaya Rafa apa? Baca buku mulu.”

Aku menurunkan buku yang membahas tentang kisah-kisah para pemakai Narkoba yang sejak dua hari yang lalu aku baca. Lalu mengarahkan buku yang ku pegang ke depan wajah sahabatku sejak SMP itu. Lagian di perpustakaan ngapain lagi coba kalau nggak baca buku?

“NAR-KO-BA. Kenapa sama narkoba? Bukannya kita di larang ya, untuk men-jajal narkoba?”

“Ini itu, kisah-kisah orang yang terauma dengan masa lalunya yang pernah mengenal  narkoba." Jelas ku. "Ya kali gue mau jajal narkoba. Mending uang nya gue kumpulin buat beli novel Best sealer."

“Ooh, kirain lo cari tau tentang narkoba.”

“Untuk apa gue cari-cari? Disini juga banyak kali yang jual kaya begituan.” sahutku acuh, padahal sebenarnya aku sendiri pun tidak tahu. Mulut ini memang tidak bisa di kompromi, asal keluar saja.

“Lo tau dari mana?”

“Hah?” Aku mengerjap. Lalu menggelengkan kepalaku reflex “Nebak.” ucapku akhirnya untuk menutup pertanyaan selanjutnya. Aku yakin, jika aku mengucapkan hal-hal yang aneh sedikit saja, akan timbul pertanyan-pertanyaan berikutnya yang malahan akan membuatku semakin kewalahan untuk menjawabnya.

“Kirain emang beneran ada.” Sahut Yulia, sembari kembali menikmati permen lollypop nya yang ke lewat gede.

“Oiya. Gue boleh pijem HP lo bentar gak? Hp gue lowbat.

“Boleh," Sahut Yulia santai "Mau ngapain emangnya?”

“Mau ngasih tau nyokap gue, kalo gue mau kerumah lo."

“Ooh, nih.” Aku segera mengambil ponsel yang di ulurkan Yulia kepadaku. Lantas mulai mencari-cari nomor ponsel milik bunda yang kemarin sempat ku simpan di ponsel Yulia.

“Sambil kekelas yuk.” Ajak ku berjalan lebih dulu, tanpa meminta persetujuan dari Yulia sama sekali.

_______

To be continue.

Makasih buat yang udah mau baca♡
Instagram me : (at)windyaaw_

Salam
windyaaw_

Bonusnya ada Aldy nih versi aku, hehe🤗

Memori [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang