HAPPY READING♡
________
Mataku mengerjap berkali kali, membiasakan cahaya masuk kedalam retina mataku. Suara Adzan, samar samar terdengar dari mushala yang berada tidak jauh dari rumahku.
Kulihat Yulia masih tertidur di sampingku, dengan bibir sedikit terbuka. Aku tidak berniat membangunkan Yulia untuk sholat subuh, karena yang ku tau dia baru saja datang bulan kemarin.
Suasana masih sangat sepi. Bahkan aku belum melihat bunda memasak di dapur. Mungkin masih sholat subuh di kamarnya.
Aku baru teringat sesuatu. Padahal kemarin sebelum Yulia datang kerumah, aku berjanji akan telponan dengan Kak Aldy. Mengingat itu aku segera berlari masuk ke dalam kamarku untuk mencari benda pipih itu.
Kami tidak ada waktu untuk sering bertemu. Bahkan 2 bulan terakhir aku jarang berhubungan dengannya. Aku cukup mengerti jika dia tidak bisa di ganggu saat masa-masa ujian kelulusan seperti itu.
Aku segera membuka ponselku yang dalam keadaan silent. Kulihat ada 19 panggilan tak terjawab, 4 pesan sms, dan itu semua dari kak Aldy.
Belum lagi saat aku membuka aplikasi whatsapp ada banyak sekali pesan grub, yang membahas tentang tugas, dan masalah lainnya.
Namun yang paling membuat aku semakin merasa bersalah adalah pada saat aku melihat 166 spam chat dari whatsapp Kak Aldy.
Aku dengan cepat membuka, isi dari percakapanku dengan kak Aldy.
Isi dari chat itu tidak ada yang bisa ku mengerti, hanya seatas tulisan asal ketik yang tidak bisa di mengerti maksudnya.
Sambil merengut, aku masih membukanya dari awal, dan akhirnya aku membaca chat yang paling panjang di antara yang lainnya. Dan itu bisa ku baca.
Kak Aldy Tetangga
Lo kemana sih, Win?
Gue kangen ngobrol sama lo. Gue dari tadi nelpon kok nggak lo angkat?
WA lo aktif, tapi chat nya nggak lo baca.
Besok temuin gue di taman belakang sekolah.
I love you:*
Mendadak mulutku tergerak ingin tersenyum. Entah kenapa aku tidak mengerti dengan diriku saat ini. Aku terlalu bingung untuk mengartikan perasaanku saat ini.
Yang ku tau, jantungku berdegup, tanganku tiba tiba terasa dingin, entah karena pendingin ruangannya terlalu dingin, atau aku yang kedinginan karena sedang grogi.
Belum lagi pipiku yang saat ini terasa panas.
Andai saja saat ini di kamarku tidak ada orang selain aku mungkin aku sudah melompat lompat di atas ranjang saat ini.
Terdengar lebay memang, tapi mau bagaimana lagi.
“Kamu ngapain Win?”
Suara bunda. Aku berbalik badan. Aku melihat Bunda dan Yuya yang saat ini sedang menatapku dengan dahi berkerut kerut. Pasti mereka sedang keheranan dengan tingkahku.
Aku menggigiti bagian dalam bibir bawahku pelan. Apa yang akan ku jawab jika Bunda bertanya?
“Kamu ngapain, lompat lompat kayak gitu? Sampe bundanya masuk nggak sadar." Bunda terkekeh pelan.
“Itu bunda. Abis.. baca komik lucu di instagram hehe.. “
“Lah? Bukannya lo nggak pernah baca komik ya?” tanya Yulia santai. Sangat konyol memang.
Sepertinya memang tidak bisa di ajak kompromi. Awas saja kalau sampai dia membocorkan tentang kedekatanku dengan kak Aldy.
“Di chat sama kak Aldy yaa?” tuding nya. Anak itu benar-benar.
Aku menggeram gregetan dengan tingkah Yulia yang kembali membuatku eneg setengah hidup. “Bukan loh, memang komik kok.”
“Halah.. Win, bilang aja iya. Yakan?”
“Enggak!” kukuh ku tak mau kalah.
“Malu dia bunda, padahal memang iya. ” Ucap Yulia. Bunda tertawa. "Lagi deket sama anaknya tetangga depan. Bunda kenal?"
"Oh... yang tinggi banget itu ya?" Tanya bunda sambil tertawa.
"Iya bunda. Mirip Kai EXO. Grup band Korea."
"Nggakpapa. Ganteng kok."
Aku mendengus melihat bunda dan Yulia yang ketawa ketiwi rangkul-rangkulan sambil berjalan ke dapur. Mendadak aku merasa menjadi anak tiri melihat itu.
________
To be continue.
Salam
@windyaaw_
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori [COMPLETED]
Novela JuvenilDari aku, yang selalu merindukanmu. Untukmu Aldy, silahkan mengenang. _______ BACA CERITA YANG LAIN DULU YA, GUYS. CERITA INI MASIH BANYAK TYPO. BELUM DI REVISI. Copyright ©2019, by windyaaw_