29.|| END

69 37 12
                                    

HAPPY READING♡

HAPPY READING♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Aku masih menutup wajahku dengan kedua telapak tangan. Tanpa berniat ingin menurunkannya. Namun setelah itu aku merasa kak Aldy meraih tubuhku dan menarikku kedalam pelukannya.

Aku yang sejak tadi menangis semakin terisak dibuatnya. Jujur saja rasanya aku tidak nyaman berada di posisi ini, rasanya agak canggung dan membuat jantungku berdegub 2 kali lipat seperti biasa ketika aku dekat dengannya. Tetapi aku tidak perduli. Di dalam otakku berpikir, bisa jadi aku tidak bisa memeluknya lagi dalam waktu yang lama.

Entahlah, saat ini aku merasa nyaman atau sedang merasa tenang berada di pelukannya. Nyatanya aku malu jika sampai ada orang lain yang melihatnya. Terlebih ayahku. Aku langsung tersadar. Aku tidak boleh seperti ini.

Aku menegang di tempat pada saat merasakan pelukan kak Aldy semakin mengerat, mendadak tubuhku terasa kaku. Aku tidak boleh seperti ini.

“Kak.” aku mulai merasa risih dengan posisi ini, namun kak Aldy sama sekali tidak merespon lain selain bergumam. Aku bisa merasakan dagunya yang berada di puncak kepalaku.

“Dua menit aja. Setelah itu gue bakalan nggak meluk lo lagi.”

Entah mengapa setelah kak Aldy mengatakan kata itu, kepalaku tiba tiba saja mengangguk dengan patuh. Disitu aku hanya diam menahan degupan jantungku.

Sampai pada akhirnya kak Aldy perlahan mendorongku pelan untuk melepaskan pelukannya. Dia menatapku dalam-dalam kemudian berdiri, sambil menuntunku untuk ikut berdiri juga.

“Lo sedih nggak kalau gue pergi?” Aku terdiam. Jadi dia benar benar akan pergi?

“Lo beneran mau pergi kak?”

Kak Aldy hanya mengangguk membenarkan. Mengelus rambutku pelan.

“Tetap jadi Windy yang gue kenal. Dan jangan pernah lupain gue walaupun gue nggak ada disisi lo lagi. Lo harus percaya satu hal.." Kak Aldy mengelus pipiku pelan sambil menatap mataku meyakinkan. "Kalau gue nggak bakalan pernah berpindah-pindah ke orang lain.. Selain lo."

Kata kata semacam apa yang dia ucapkan itu?

Aku bahkan bingung memaknainya satu persatu.

Aku tidak pernah berpikir, cinta pertamaku akan menjadi seperti ini.

“Suatu hari nanti, gue bakalan tetap balik ke lo.” Kak Aldy menjeda sejenak. “Gue bakalan selalu berusaha mengingat lo, walaupun gue nggak tau apa yang lo rasain tentang gue.”

Dia tersenyum mengatakan itu, sedangkan aku menunduk menahan air mata yang nyaris terjatuh dari pelupuk mataku. Aku menangis lagi.

Akhirnya dengan sedikit keberanian aku mengangkat kepalaku ke atas, menatapnya.

Berniat ingin menanyakan pertanyaan yang setiap kali mengingatnya berputar-putar bak kaset di pikiranku menuntut untuk di tanyakan.

“Kakak bakal pergi berapa lama?” tanyaku akhirnya dengan sebulir air mata yang sudah menetes di ikuti buliran air mata berikutnya.

Dia perlahan melepaskan pegangannya dari bahuku, menggelengkan kepalanya pelan lantas berjalan mundur.

Aku diam di tempat tanpa berniat ingin mengikiuti gerakannya yang sudah perlahan menjauh, mendekati mobilnya karena seorang laki-laki di sana sudah beberapa kali memanggilnya. Mungkin sejak tadi. Tetapi aku kurang menyadarinya.

“Nggak lama.” Ucapnya sedikit teriak sembari masuk kedalam mobil yang ku duga akan mengantarkannya ke Bandara. Setelah menutup pintu mobil, aku melihat kak Aldy menurunkan kaca jendelanya sambil menatap ke arahku sembari tersenyum tipis, yang membuat aku semakin gencar mengeluarkan air mata.

“Gue juga sayang banget sama lo kak..” Ujarku lirih.

Mobil itu berjalan pergi seperti sedang terburu-buru meninggalkanku yang kini sudah berjongkok di atas tanah.

Langit senja yang kemerahan terlihat di ufuk barat seolah sedang menyaksikan itu semua. Aku menangis tersedu-sedu disana. Menumpahkan semuanya disana.

Ponselku berdenting beberapa kali. Aku menghiraukannya. Tak ada yang bisa kulakukan untuk menahannya agar tidak pergi.

Apakah Kak Aldy akan benar-benar kembali sesuai janjinya?

_______

To be continue.

Salam
windyaaw_

Btw buat yang suka baca cerita baper-baper bikin ngakak jangan lupa mampir ke work sebelah yaa...

Btw buat yang suka baca cerita baper-baper bikin ngakak jangan lupa mampir ke work sebelah yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memori [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang