12.|| Berfoto

55 42 6
                                    

HAPPY READING♡

_________

Semuanya jauh dari rencana awal. Padahal rencana awalnya kak Aldy ingin mengajakku pergi ke taman kompleks yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah. Tapi saat ini aku malah duduk di sebuah batu taman, bukan taman yang awal dia janjikan. Melainkan taman kompleks blok 3 yang berada lumayan jauh dari tempat tinggalku.

Sejak tadi aku hanya diam dan tersenyum saja saat kak Aldy membuat lelucon yang ku anggap tidak terlalu menarik. Dia banyak bicara sejak tadi. Dan saat ini aku bisa melihatnya berdiri di depan sana sedang membeli ice cream untuk kami berdua.

“Lo pasti suka es krim yang rasa stroberi kan?’’ tanya nya tiba tiba setelah menjatuhkan bokongnya di atas sebuah batu yang tak jauh dariku.

Aku menatapnya sambil mencebikkan bibir tak yakin. Meski benar, aku tau kalau dia hanya sedang menebak. “Sok tau.” Ujarku ketus berharap reaksi sok tau nya berubah lebih kecewa. Pasti akan sangat lucu. “Gue lebih suka yang rasa coklat tuh.”

“Pas banget." Bukannya menampilkan raut kecewa, Kak Aldy malah tersenyum lebar. "Untung aja gue nggak jadi beli es krim yang rasa stroberi.” Jawabnya sambil tertawa. Lantas memberikan satu cup es krim berukuran sedang yang rasa coklat.

Jujur saja, sebenarnya aku tidak terlalu suka es krim rasa coklat. Seperti yang ku katakan tadi. Aku hanya berniat membodohinya.

Aku diam. Belum mengambil es krim yang kak Aldy sodorkan kepadaku.

“Nih ambil.. bukannya lo suka yang rasa coklat?” Kak Aldy menggoyang-goyangkan tangannya yang ter ulur. “Gue sih sebenarnya lebih suka rasa coklat daripada ini. Tapi karena lo nggak suka, makanya.. gue tuker.” Ucap nya lagi.

Aku terkekeh pelan sambil ber oh ria lantas mengambil es krim stroberi yang masih berada di dalam pelastik putih yang berada di rumput taman di depannya.

“Loh? Bukannya lo nggak suka es krim stroberi?”

“Gue boong." Jawabku santai, langsung saja membuka tutup mangkuk eskrim itu, untuk memakan isinya. Rasanya aku ingin tertawa ngakak melihat ekspresi cengo kak Aldy yang sangat lucu.

Kak Aldy tersenyum lebar sambil mengelus dada nya berlebihan. “Nggak sia-sia dong gue beli es krim itu, pinter juga gue ternyata”

Malah jadi ajang menyumbangkan diri.

“Ngaku ngaku ih..” jawabku. Sambil terus memakan es krim ku dengan lahap.

Ckrekk

Suara bunyi dan lampu flash dari kamera milik kak Aldy langsung menyadarkanku dari kegiatanku memakan es krim.

“Lo foto gue kak?” tanyaku setelah melihat dia sibuk melihat hasil potretan di camera  nya. Pasti aku terlihat jelek. “Hapus kak.” peringatku.

Kak Aldy hanya tersenyum puas menatap kameranya, lalu menatapku sekilas. “Nggak mau.” Jawabnya datar.

“Gue jelek pasti kan? Nggak mau. Hapus nggak?” kini aku berusaha merebut kamera yang ia pegang. Namun dengan cepat dia mengangkat tinggi kameranya ke atas. Tak mau kalah, aku segera berdiri dari dudukku, namun sialnya dia juga ikut berdiri, dan hal ini semakin susah untukku mengambil kamera itu.

Jelas saja dia terlalu tinggi untuk ku gapai. Kalau ku kira-kira kak Aldy memiliki tinggi 180 cm an dan aku aku hanya memiliki  tinggi badan 150 cm tidak kurang dan lebih. Bisa di bilang aku pendek sekali untuknya.

Dan sekarang aku mulai menyesali keadaan tubuhku ini. “Siniin kak! Hapus.” seruku sambil berteriak lantas menarik-narik kaos putih yang dia pakai. Tapi sayangnya tanganku dengan cepat terlepas dan kak Aldy berlari menjauh dariku.

Memori [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang