Happy reading♡
_______
Aku mengencangkan ikatan rambutku yang mulai merosot dengan sebelah tangan. Agak oleng setelah melakukan itu. Mungkin karena beban berat yang saat ini sedang ku bawa.
Tadi bu Tuti____guru fisika___ menyuruhku untuk membantunya membawakan buku buku latihan minggu kemarin yang baru saja siap di periksa.
Lagi lagi aku yang disuruh. Padahal banyak siswa siswi lain selain aku di sana.
Aku kembali berdecak kesal, saat tiba tiba saja aku melihat tali sepatuku lepas dan terseret seret saat aku sedang berjalan.
Aku melirik sekitarku yang tampak sepi, mataku terfokus pada sebuah kursi panjang yang jaraknya kira kira empat meter dari tempat aku berdiri saat ini, rencananya aku ingin meletakkan sebentar buku buku latihan ini ke kursi itu.
Dengan langkah agak cepat aku berjalan kedepan. Namun naas saat ini kembali menimpaku, sepertinya kaki kananku memijak tali sepatu sebelah kiriku saat aku ingin melangkahkan kaki kiriku, sehingga membuatku oleng, rasanya berat badanku bertambah dalam sekejap. Dan…
Buuukk… brak bbrrak.
Aku terjatuh.
“Ups!”
“Aduhh..” Aku merintih memegang bokongku yang terasa sakit luar biasa terhantam lantai.
Aku meringis sekali lagi. Sebenarnya saat ini aku malu sekaligus jengkel. Terlalu banyak berhalusinasi membuatku jengkel sendiri.
Jujur saja tadi aku sempat berharap jika cowok yang menangkap satu buku didepanku ini akan memelukku agar aku tidak jatuh terjerembab kebawah. Tetapi, semua khayalan ini memang hanya ada di dalam sebuah cerita dan film romansa yang sering ku tonton.
Nyatanya, didalam dunia nyata tidak ada seperti itu. Bahkan saat ini aku melihat Aldy memegang satu buku tulis bersampul merah yang tidak ikut berserakan seperti buku-buku yang lain.
Dengan santainya dia tersenyum sok ramah kepadaku. Aku sungguh sungguh jengkel dengan kejadian ini.
Seharusnya dia mencoba menolongku yang tadi sempat ingin terjatuh, bukan malah menyelamatkan buku buku yang hanya mampu satu yang dia selamatkan.
Penyelamatan seperti apa ini?
Aku berdiri dari tempatku terjatuh, lantas merebut paksa buku bersampul merah yang sejak tadi dia pegang. Kemudian aku memungut buku buku yang berserak di sekitarku. Dia ikut membantu tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Aku tidak begitu perduli karena sudah terlalu kesal.
Dan sisalah satu buku yang berada di dekatnya. Aku ingin mengambil, namun dia juga terlihat ingin mengambilnya. Dan setelah kulihat-lihat dia yang akan duluan sampai mengambil buku itu, alhasil aku mengurungkan niatku untuk mengambil buku yang tadi sempat ingin ku ambil.
Aku melengos, meletakkan buku-buku yang ku pegang ke kursi yang tadi ku tuju sebelum aku terjatuh dihadapan cowok di dekatku ini. Sangat menyebalkan sekali. Kulihat dia pun ikut meletakkan buku yang dia pegang ke atas tumpukan buku yang terlebih dahulu aku letakkan.
Aku duduk di kursi tepat disamping buku buku yang kubawa tadi, menunduk, lantas mengikatkan tali sepatu lakhnat yang sudah membuatku jatuh tadi. Gara-gara tali sepatu aku harus menahan malu dan rasa sakit secara bersamaan. Sangat memalukan.
“Kok lo bisa jatuh sih?”
Aku mengangkat bahuku ke atas, sambil melirik Aldy yang saat ini menatapku. Aku rasanya malas ingin menyebutnya dengan tambahan embel embel yang sering Yulia ajarkan jika menyapa kakak kelas dengan tampang di atas rata-rata seperti Aldy.
Eittt… aku berkata seperti itu seolah olah aku sedang menegaskan bahwa cowok di dekatku ini memiliki tampang di atas rata-rata. Yang ada sih kebalikannya.
Kalau cowok di atas rata-rata biasanya itu sifatnya juga berada di atas rata-rata.
“Nggak usah malu, gara-gara lo jatuh di depan gue, gue nggak bakalan ngomong ke siapa siapa kok."
Aku membelalak. Dengan santainya dia berkata seperti itu? Membutku semakin malu saja.
Dasar cowok kurang peka.
Aku berdiri dari dudukku mengambil semua buku yang berada di kursi panjang ini dan menatap Aldy sebentar.
“Sorry, kalo lo mikirnya gue malu jatuh di depan lo, tapi lo salah. Seharusnya lo yang malu ngelihat cewek jatuh dan lo nggak bisa ngapa-ngapain.” ucapku dengan penekanan penekanan tertentu di dalam kalimat yang aku ucapkan. Dan setelah mengucapkan itu aku pergi begitu saja meninggalkannya.
_______
To be continue.
Terimakasih buat yang sudah baca cerita ini.
Salam
@windyaaw_
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori [COMPLETED]
Teen FictionDari aku, yang selalu merindukanmu. Untukmu Aldy, silahkan mengenang. _______ BACA CERITA YANG LAIN DULU YA, GUYS. CERITA INI MASIH BANYAK TYPO. BELUM DI REVISI. Copyright ©2019, by windyaaw_