Happy reading♡
_______
Sudah dua jam setelah aku menelepon bunda untuk memberitahu jika aku ingin main ke rumah Yulia tadi, kini aku sudah berada di dalam angkot yang akan mengantarkan kami ke rumah sahabatku ini.
“Win-win.. "Panggil Yulia tiba-tiba "Liat tuh, itu yang naik motor ijo. Motor sport warna ijo."
Aku celingukan mencari-cari motor hijau yang tadi di teriaki nya. “Mana?” Aku mencoba mencari-cari, orang yang disebut Yulia yang memakai Motor hijau, namun setelah aku beberapa kali celingukan, orang yang dimaksudkannya tidak tampak terlihat sama sekali.
“Mana? Nggak kelihatan tuh.” Ucapku pada akhirnya.
“Lo telat liatnya, dia udah belok ke jalan sebelah sana bego.”
Aku mendengus “Memangnya siapa sih orang yang mau lo kasih tunjuk ke gue?”
“Kak Aldy.”
Aku mengerutkan keningku, bingung. Siapa lagi Aldy? Bukannya Yulia saat ini sedang dekat dengan Rafael, Anak olimpiade Kimia dari kelas sebelah, yang katanya ganteng-ganteng itu. Katanya sih.. jujur saja, aku belum pernah melihat satu pun cowok yang sering di sebut-sebut sahabatku ini.
Aku terlalu pusing untuk memikirkan hal-hal seperti ini. “Aldy?” oke aku mulai bertanya kembali siapa itu Aldy?
“Anak baru yang tadi pas jam istirahat, gue certain ke lo."
“Ooh.” aku lebih memilih menatap jalanan yang ramai ini dari pada memikirkan siapa Aldy Aldy yang dimaksud oleh Yulia tadi.
“Besok deh, gue kenalin lo ke kak Aldy”
“Heh?” aku menatap Yulia, lebih tepatnya melirik tajam sahabatku ini. Seolah-olah dia sudah saling kenal dengan pemilik nama Aldy itu sampai tiba-tiba bicara begitu kepadaku.
“Kenapa?”
“Gue nggak mau." Jawabku ketus, "Emangnya mau ngapain sih Yul?”
“Dua bulan kita udah di sekolah ini, masak lo belum dapet cowok juga sih?”
“Gue nggak pernah ada niatan buat ngelakuin sesuatu yang selama ini lo pikir itu.” Untung saja, saat ini keadaan angkot sedang sepi. Hanya ada kami berdua di dalamnya, dan juga supir. Pasti lah pak supir diam-diam menertawakan kami berdua karena ini.
“Suatu hari nanti, lo pasti bakalan ngerasain sesuatu yang selama ini gue pikirkan.” Yulia merentangkan tangannya dramatis. "Jatuh cinta.. wah..." Lantas terkekeh-kekeh seperti orang sinting.
“Dasar HALU!” Ejek ku pada Yulia yang terlihat sok yakin tapi cewek itu malah aman aman saja seolah sedang menjengkali niatku.
Cewek itu berdecak sok yakin. “Kita liat aja nanti.”
Oke, aku mulai kesal dengan wajah dan senyum miring Yulia yang dia nampakkan saat ini. Seolah-olah dia akan menyaksikaku memasukkan lagi air minum yang sudah ku tumpahkan di lantai kembali kedalam botol.
_______
To be continue.
Terimakasih buat yang sudah membaca dan memberikan dukungan.
DAN JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TEMAN TEMAN KALIAN😚😚
Instagram me : (at)windyaaw_
Salam
@windyaaw_
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori [COMPLETED]
Fiksi RemajaDari aku, yang selalu merindukanmu. Untukmu Aldy, silahkan mengenang. _______ BACA CERITA YANG LAIN DULU YA, GUYS. CERITA INI MASIH BANYAK TYPO. BELUM DI REVISI. Copyright ©2019, by windyaaw_