Aldi membuka pintu hotel dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menggenggam tangan Rama di saku jaketnya. Kali ini tidak ada minuman, tidak ada tumpahan wine, tidak ada apapun yang bisa Aldi dan Rama jadikan alasan.
Aldi menarik Rama untuk duduk di tepi ranjang, melepaskan genggamannya. Manik legam itu memancarkan sorot kebingungan, tak tahu bagaimana harus menjelaskan dirinya. Ia masih punya Lita, tapi ia mau Rama tetap di sisinya. Egois dan serakah kata netizen. Rasanya baru kemarin ia berkata 'Sahabat selamanya'.
"Gu-gue—er.."
"Kenapa Di?" tanya Rama penuh senyuman sinis seolah pura-pura tidak tahu.
Aldi duduk bersimpuh di lutut Rama.
"Janji sama gue, lu bakal maafin gue apapun yang terjadi jangan ninggalin gue ya?". Laki-laki yang lebih besar darinya itu memohon dengan sangat.
"Memang terjadi apa? Hmm?"
"Janji dulu" desak Aldi.
Rama menghela nafas panjang, menatap wajah rupawan tanpa cela itu sedang memohon di pahanya. Ini tidak adil. Intuisinya mengatakan ia harus pergi sekarang, melupakan semuanya. Tapi hatinya saja bahkan tak ingin beranjak dari sini.
"Iya iya"
"Beneran?"
"Iya buset memang kenapa sih?"
"Gue mau bilang sesuatu. Lo inget ga waktu lo bilang ada yang nerobos kamar lo?"
Rama mengangguk. Ia tahu, sangat tahu sehingga ia hanya bisa tersenyum tipis.
"Rama, gue minta maaf banget. Itu gue", Aldi menunduk masih berlutut mengenggam tangan Rama. Membuat Rama terjebak pada situasi yang sangat aneh. "Yang merkosa lo malam itu gue", lanjutnya
"Ga ada bedanya gue sama Tarigan. Maafin gue Ram", Aldi mencium tangannya seolah meminta ampun. Rama hanya bisa menghela napas sangat panjang, sahabatnya satu ini otaknya emang agak laen ya. Tentu saja Aldi beda dengan Tarigan meski dilihat dari pucuk gunung Semeru pakai sedotan. Tarigan adalah mimpi terburuk yang pernah ia dapatkan, sementara Aldi...
"Di, lo tuh.."
"Jangan marah.. Jangan tinggalin gue", sahut Aldi dengan puppy eyesnya.
"Fine. Tapi apa gunanya lo bilang sekarang? Dari kemarin kita udah--"
"Karena gue nggak ngerti hubungan kita apa? Kadang kita bilang kita sahabat tapi udah jelas yang kita lakuin lebih dari itu dan kita sama-sama laki-laki."
"Ada hal-hal yang nggak perlu kita kasih nama", Rama berkilah menggenggam balik tangan Aldi.
"Bener-bener nggak sehat seberapa besar gue menginginkan lo Ram. Lo nggak takut?"
Ram, apa ini cuma sekedar seks buat lo? Karena jelas buat gue bukan, tapi gue juga nggak tahu ini perasaan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Boys Love ] The Untold
General Fiction[BXB] 🔞 Dua aktor muda paling berbakat dan populer yang selalu dibanding-bandingkan di Indonesia disatukan dalam satu project. Apakah lika liku kehidupan akan membuat mereka bisa menjadi teman akrab? Rival abadi? Ataukah malah... - HOMOPHOBITCH DO...