-XVI-🔞

615 15 1
                                    


Aldi melempar hp nya sampai terpelanting ke atas kasur. Bagaimana mungkin ia tidak kaget melihat Rama sedang topless saat mengangkat video callnya.


"Di? Lo gapapa di?"


Memastikan ia tidak bermimpi, Aldi melihat ulang layar hp nya. Tidak, ia tidak salah matanya terbelalak saat ia melihat puting coklat susu itu tegang. Juniornya terasa sesak.

Babi lemah liat ginian aja sange


"Are you okay?"


"Er, y--ya" sahutnya sambil terbatuk.

"Lo ngapain ga pake baju?" lanjutnya. Aldi heran padahal baru dua hari lalu dia menggempur Lita. Bisa-bisanya ia sange lagi. Ini jelas karena Rama terlalu indah.

Stop itu badan lelaki ngapain lo pake sange babi


"Long story, gara-gara lo ini"

Semakin lama ia melihat layar hp celana Aldi semakin sesak saja, kesakitan akibat terlalu sempit ia keluarkan lah batangnya yang sudah tegang semenjak tadi. Rama yang telanjang dada dengan kulit putih susu dan puting coklatnya kapan lagi ia menikmati hal ini. Rasa gemas ingin menjilat, mengecap, menggigit dan memilin tonjolan kecil di dada Rama semakin tinggi membuat Aldi terpaksa memakai satu tangannya untuk mendapatkan kenikmatan dunia.

"C-ceritain, malam ini panjang Ram" jawabnya dengan tangan terus menggerus bagian bawahnya.


"Steve smith"


"What? Lo ketemu dia??" Aldi kaget melepaskan tangannya. Lemas lah bagian bawahnya.


"Lo pasti ga percaya apa yang dia lakuin.."

Rama bercerita lamat-lamat, kalau ada orang yang ia percaya untuk menumpahkan segala kebobrokan yang dialaminya itu hanya Aldi.


"Haah masa? nggak mungkin dia begitu sama lo"


"Ih lo kok ga percaya sih, liat ni pantat bengkak gue buktinya anjing" umpat Rama.


"Sial banget gue ketemu orang-orang aneh akhir-akhir ini" lanjutnya


"Mana? Ah ngimpi kali lo kebanyakan tidur"

Rama emosi membuka selimutnya, terlihatlah tubuh polosnya yang super cantik. Bekas-bekas keunguan yang dulu pernah ditinggalkan Aldi sudah lama hilang. Keindahan tubuh itu membuat Aldi tegang lagi dan mulai menggerus bagian bawahnya cukup keras dengan satu tangan.


"NIH LO LIAT BAIK-BAIK BENGKAK MERAH BEGINI GARA-GARA TU ORANG SINTING"

Lubang itu merah merekah tepat dihadapan mukanya, membuat air liur Aldi menetes. Kalau saja Rama disini pasti sudah ia gempur tanpa ampun. Bayangan Rama memohon ampun terus terbayang di otaknya yang sudah terkontaminasi.


"Bentar-bentar Ram gue amati dulu" racau Aldi asik terus menggerus bagian bawahnya. Beruntunglah Rama tidak sedang memandang layar hp, wajah Aldi memerah karena sange terpampang jelas.


"Udah belum? Keliatan kan anjing ah bangsat banget tu orang"


[ Boys Love ] The UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang