1. New family?

4K 186 117
                                    

Senin 17 Januari 2022.

Hari ini adalah hari di mana pembagian kelas dilaksanakan. Para anggota OSIS mulai satu persatu mendatangi kelas untuk menempelkan sebuah lembaran kertas. Lembaran kertas berwarna putih dan bertuliskan beberapa nama murid beserta nomor absen nya.

Siswa-siswi SMA Taruna Bakti berbondong-bondong mencari namanya masing-masing. Beberapa siswa yang memiliki hubungan baik dengan anggota OSIS langsung mengetahui kelas mereka masing-masing.

Upacara hari ini sangat melelahkan bagi semuanya. Tetapi ingat satu hal, banyak siswa-siswi yang tidak sabar melihat kelas mereka. Itulah yang membuat mereka bersemangat. Semangat yang mereka tumbuhkan membuat mereka menjadi lebih baik dilihat.

Darentra yang mempunyai insting yang kuat sudah merasakan jika tidak kelas ini maka kelas samping yang akan menjadi kelasnya. Kelas Darentra adalah kelas yang hoki karena berada di samping kamar mandi perempuan. Tetapi itu bagi kaum perempuan. Berbeda lagi dengan kamar mandi laki-laki yang berada di ujung sekolah. Beruntungnya itu di dekat kantin. 

Memasuki kelas yang sekarang adalah kelas nya , dengan kebadmood an nya itu Darentra memilih tempat paling belakang pojok agar bisa bebas untuk melakukan banyak hal. Tetapi juga tidak terlalu bebas juga karena beberapa hal yang membuat Darentra diingat oleh seorang guru. 

"Ya memang semua orang itu berhak berbicara!" Darentra menghentak meja dengan keras dan menatap seorang guru.

"Berbicara itu juga harus sopan!" tegur guru itu melawan perkataan Datentra.

Tidak kalah ucapan dengan guru, Darentra membalas lagi, "Darah dibayar darah, nyawa dibayar nyawa. Kalau seseorang tidak berbicara dengan sopan meskipun itu orang dewasa , kita berhak dong menentang! Seperti pepatah yang mengatakan jika berbicaralah dengan sopan kepada orang yang menghargai kita,"

Ruangan putih dengan percahayaan yang normal itu seketika menjadi kelas mengerikan yang pernah ada. Pasalnya dua orang yang berdebat ini sangatlah mempunyai watak yang sama-sama kerasnya.

Tingg . . .  Ting . . . Ting . . .

Untung saja semuanya berakhir. Bel berbunyi dan guru yang frustasi dengan Darentra itu pergi tanpa mengucapkan apapun karena lelah dengan keadaan. Melawaan seorang pemuda yang tidak mau kalah bicara itu menyusahkan.

Setelah istirahat ini, guru yang akan mengajar adalah wali kelas. Di mana wali kelas akan mengadakan pemilihan perangkat kelas yaitu Ketua kelas, Wakil ketua kelas, Bendahara, dan Sekretaris. Firasat Darentra sudah tidak enak lagi dengan jam kedua ini.

Belum saja sehari Darentra sekolah, sudah banyak siswa yang mengajaknya berteman. Kejadian tadi membuat beberapa murid salut dan banyak kakak kelas yang memuji Darentra. Pasalnya guru tadi adalah guru yang sangat menjengkelkan di mata para siswa-siswi.

Malas, Letih, Lesu, Haus, dan badmood. Belum saja sekolah hinggan pulang, Darentra pergi ke koridor sekolah yang sepi bersama teman-teman barunya untuk membolos.

Koridor yang sepi dengan pencahayaan yang cukup karena matahari menyinari, juga dilengkapi dengan kamera CCTV yang rusak itu sudah cukup bagi Darentra untuk menjadikannya sebagai tongkrongan alias tempat membolos.

Mungkin saja bisa ketahuan, tetapi juga bisa tidak. Satu persatu siswa SMA Taruna Bakti itu mengambil rokok dan saling berbagi satu sama lain. Tidak kalah dari beberapa temannya, Seorang Darentra yang tidak pernah merokok itu pun menjadi kecanduan.

Sebelumnya Darentra pernah mencoba kok, tetapi itu baru saja menghisap 1 rokok yang belum habis lalu terkena kendala yang menyebabkan Darentra harus berhenti merokok.

DARENTRA Jiwa yang Terluka [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang