ROSE menghampiri suaminya yang sedang duduk di kursi kayu di depan teras rumah Jaemin. Mereka telah tiba di rumah Jaemin pada waktu makan siang. Perjalanan dari Seoul ke Gangwon tidaklah terlalu jauh. Sekitar dua jam perjalanan karena harus berhenti untuk mengisi bensin mobil dan membeli cemilan sebagai bekal dalam perjalanan.
"Haewon ke mana?" Rose mendudukkan diri di samping Jaehyun setelah pria itu memberikan tempat duduk untuknya.
"Sedang pergi." Jaehyun membetulkan posisi duduknya. "Jaemin mengajaknya berkeliling desa."
"Ini adalah desa yang indah. Wajar jika Jaemin tidak ingin kembali ke Seoul." Pertama kali menginjakkan kaki ke sini sudah membuat Rose jatuh cinta.
"Itu hanya alibi." Mata Jaehyun meredup saat menatap Rose. "Jaemin sebenarnya tidak ingin kembali ke Seoul karena ia masih belum sembuh dari patah hatinya."
Rose tersenyum pahit. "Membicarakan hal ini. Apakah semuanya akan baik-baik saja? Apakah Jaemin akan menerimanya?" Rose meletakkan tangannya di pangkuan Jaehyun dengan raut wajah frustasi.
"Kenapa kamu terlihat begitu takut di sini?"
Rose menggelengkan kepalanya. "Karena aku benar-benar takut." Ia menghembuskan nafasnya yang berat. "Aku takut Jaemin tidak akan menerimanya."
Jaehyun mengangguk, mengerti. "Aku juga tidak yakin tentang hal itu."
"Tapi aku berharap semuanya akan berjalan mulus." Rose memainkan jemari Jaehyun di atas pangkuan sang suami. "Akan sangat disayangkan jika mereka berdua tidak kembali bersama."
Jaehyun tersenyum sambil mengangguk.
"Aku merindukan masa lalu." Rose menghela nafas. "Saat mereka masih bersama."
Jaehyun ingin berbicara tapi teriakan gembira Haewon menghentikannya. Dari kejauhan, Haewon melambaikan tangan pada mereka saat memasuki area rumah diikuti oleh Jaemin di belakang yang seperti biasa menggantungkan kamera di leher.
"Daddy, mommy, aku tadi diajak keliling desa oleh Nana!"
Jaehyun tersenyum lebar menanggapi kegembiraan Haewon. "Apa kamu senang?" Haewon memang memanggil Jaemin dengan sebutan Nana. Hatinya menghangat melihat senyum cerah Haewon.
"Aku senang. Desanya sangat indah!"
Jaemin berdecak di belakang Haewon. Sebelumnya, ia telah mengajak Haewon berkeliling di sekitar area dekat rumahnya. Jaemin juga tidak lupa memotret Haewon saat mereka keluar bersama.
"Mommy pikir kamu lebih suka pergi ke luar negara?"
"Tidak! Kali ini aku akui bahwa desa ini lebih indah dan damai dari setengah tempat yang ada di luar negara."
Rose hanya tertawa mendengar jawaban Haewon. Ia merasa senang jika putrinya bahagia.
"Kak Jaehyun, Kak Rose, di mana papa dan mama?"
"Sedang beristirahat di dalam." Rose menjawabnya. "Mungkin lelah karena sudah lama tidak bepergian lebih dari satu jam."
"Mama dan papa membuat Gangwon terlihat jauh dari Seoul." Jaemin menggelengkan kepalanya. "Aku akan masuk dulu. Aku mau menyimpan kamera."
"Ya, masuk sana."
"Daddy, mommy."
Jaehyun mengerutkan keningnya saat Haewon memanggilnya dan Rose dengan suara pelan. "Ada apa sayang? Kenapa kamu terlihat begitu gusar? Bukankah kamu sangat bersemangat berkeliling desa bersama Nana?"
Rose juga memperhatikan reaksi anak itu yang tampak berjaga-jaga untuk mengatakan sesuatu.
"Aku menyukainya tapi ada satu hal yang terjadi yang membuatku bingung." Haewon berkata dengan mata yang sesekali tertuju pada pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return To Love✔️
FanfictionWinter itu cumalah seorang pelukis. Mimpi buruk yang kebiasaan dialami membuatkan Winter merasakan warna dalam lukisan corak kehidupannya jadi berkurang. Apa lagi setelah menyadari kalau ia adalah orang yang bertanggungjawab memutuskan hubungannya d...