30

415 59 31
                                    

SEAWAL pagi rumah sakit dipenuhi oleh anggota keluarga yang kini menunggu dengan cemas di luar UGD. Menanti kabar tentang kesayangan mereka yang mereka sendiri tidak tahu keadaannya. Dan kini kehadiran keluarga mertua dengan raut wajah cemas dan bingung meramaikan jumlah orang yang menunggu. Yoona diikuti oleh Siwon bersama dengan Jaehyun, Rose dan Haewon menghampiri keluarga besannya yang terlihat menunduk dan masih sugul dengan kesan air mata yang tersisa.

"Taeyeon, apa yang sebenarnya terjadi?" Yoona langsung menghampiri tubuh sang besan. Melihat ibu tiga anak yang selama ini selalu memberikan nasihat dan selalu berada di sisinya seperti saudara sendiri kini tidak berdaya membuatnya merasa sama lemah. Air mata Taeyeon semakin membuat Yoona berada di ambang kegelisahan yang tidak dapat ia jelaskan. Ia sempat melirik ke arah anak menantu Taeyeon dan Baekhyun. Ada ketakutan di dalam diri mereka yang terpancar melalui wajah tapi Yoona seketika bingung. Jika Doyoung, Joy, Haechan, Giselle dan Seunghan ada di sini, lalu siapa yang sedang dirawat sekarang?

Siwon juga menyadari hal yang sama. Pagi-pagi sekali, ia menerima telepon dari Doyoung yang mengatakan bahwa mereka semua berada di rumah sakit tanpa penjelasan lebih lanjut. Siwon langsung mengejutkan Yoona dan menyuruh Jaehyun untuk ikut bersamanya. Rose dan Haewon juga ikut hadir tanpa mengetahui siapa yang sakit.

"Kak Doyoung, kalau semuanya ada di sini? Lalu, siapa yang sakit?" pikiran Yoona dan Siwon disuarakan dengan pertanyaan oleh Jaehyun.

"Ya, apa yang terjadi sebenarnya?" Rose pun bertanya tanpa sadar genggaman pada tangan Haewon semakin erat seakan sudah tahu jawabannya.

"Winter... yang dirawat adalah Winter."

Mendengar jawaban Doyoung membuat mereka yang baru saja datang menatap tak percaya. Sejak kapan Winter berada di Seoul?

"Kalau Winter ada di dalam, lalu di mana Jaemin?" Yoona melepaskan pelukannya pada Taeyeon saat ia merasa jantungnya seperti ingin meledak, berdebar-debar dengan segala asumsi buruk.

Doyoung bertukar pandang dengan Haechan seolah meminta adiknya untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Haechan menghela nafas. "Kami juga tidak tahu. Winter tiba pagi ini dalam keadaan tidak terduga dan terlibat dengan kecelakaan di depan rumah mama dan papa. Jaemin tidak ada bersama Winter." Ia menjelaskan. "Aku juga sudah mencoba menghubungi Jaemin tapi belum berhasil."

🐰❄️

DI ZONA MERAH, para dokter dan perawat sibuk menangani Winter yang terbaring tak sadarkan diri. Bahkan, darah masih mengalir di celah pahanya begitu deras sehingga beberapa tangan perawat tidak bisa berhenti bekerja untuk mengambil kapas yang lebih besar supaya menyerap darah.

"Bagaimana keadaan pasien?" tanya seorang dokter pria dengan pangkat yang lebih tinggi begitu kakinya menghampiri ranjang yang dipenuhi rekan-rekannya.

Dokter wanita yang telah menerima kasus Winter sejak awal tidak memalingkan muka tetapi tetap menjawab. "Pasien mengalami kecelakaaan dan tampaknya kecelakaan itu menyebabkan hentakan yang kuat. Pasien mengalami keguguran."

Dokter pria yang baru datang mengerutkan kening mendengar kondisi pasien karena ia tidak merasa bahwa pasien yang terbaring tak sadarkan diri ini bukan hanya mengalami keguguran.

"Saya juga merasakan kalau pasien mengalami pendarahan internal. Saya yakin pasien mengalami luka dalam pada rahimnya."

Dokter pria dengan papan nama bernama Yangyang mengangguk setelah ia mendengar laporan rekan satu timnya. Tu kan ia benar kalau pasien wanita ini tidak sekadar mengalami keguguran.

"Dokter Yangyang, menurut data pasien yang kami peroleh setelah memasukkan data diri, pasien sebelumnya pernah menjalani pemeriksaan dan diletakkan di bawah tanggungjawab Dokter Mark."

Return To Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang