Return To Love✔️

16

SEMENTARA yang lain sibuk mempersiapkan apa yang harus dilakukan, Eunhyuk adalah orang pertama yang menyadari kehadiran Jaemin dan Winter. "Lihat... lihat, ada pengantin baru di sini."

Jaemin tersenyum lebar menanggapi godaan Eunhyuk. "Selamat siang semuanya. Maaf, aku sedikit telat." Ia memperhatikan Winter yang berada di sebelahnya. "Sesuai janji, aku sudah ada di sini membawa Winter untuk diperkenalkan pada kalian semua."

Winter menoleh pada Jaemin yang tersenyum di sebelahnya. Pria itu terlalu pandai mengenakan topeng dengan senyum lebar yang sudah lama tidak Winter dapatkan. "Selamat siang semuanya."

"Kalian kenapa masih saja berdiri di sana. Tidak perlu berkenalan, kita semua tahu kalau itu Winter."

Eunhyuk menggelengkan kepalanya ke arah Boa. "Mungkin ibu dan yang lain sudah kenal, Bu Boa tapi aku belum." Ia berbalik ke arah Jaemin dan Winter. "Winter, nama aku Eunhyuk. Suami Bu Hyoyeon dan ayah dari Jisung." Ia mengulurkan tangannya. Sepertinya tidak salah jika ia ingin berkenalan dengan istri Jaemin mengingat mereka mempraktekkan konsep menerima siapa saja yang masuk ke dalam lingkaran kehidupan bertetangga mereka.

Hyoyeon hanya tertawa dari jauh dengan kelakuan sang suami.

"Pak Eunhyuk ini ada-ada saja." Sunny tiba-tiba muncul di samping Eunhyuk dengan mata yang sengaja disipitkan. Ia kemudian merenungkan Winter. "Kamu Winter, jangan bersikap yang aneh. Kamu harus tahu kalau Pak Eunhyuk ini adalah suaminya Bu Hyoyeon." Ia sengaja meninggikan suaranya agar semua yang ada di situ menoleh ke arahnya.

Kerutan di dahi Jaemin terlihat jelas saat mendengar suara Sunny. Winter yang terlihat ingin menunduk, dengan cepat meraih tangannya. "Mbak Sunny jangan ngomong seperti itu. Aku membawa Winter untuk memperkenalkan kepada semua orang yang masih belum mengenalnya." Tindakan drastis itu langsung membuatnya gugup.

Seulgi yang baru menyadari kehadiran Winter dengan cepat menarik tangan Sehun untuk ikut bersamanya menghampiri pasangan yang sama-sama cantik dan tampan itu. "Maaf, tadi tidak lihat kamunya sudah datang..." katanya sambil tersenyum hingga matanya hampir terpejam. "Mas, ini Winter, istri Jaemin. Winter, ini adalah Sehun. Suami aku."

"Kenapa kalian... ada apa?" Sunny bingung dengan kehebohan Seulgi yang memperkenalkan Sehun pada Winter dan sebaliknya. "Ada apa dengan situasi ini?"

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya senang melihat Winter lebih sering bersama kita sekarang." Seulgi berkata dengan senyuman tulus. "Bergabunglah dengan kami di sini lebih sering, Winter. Jaemin juga, jangan mengurung istri kamu ini di rumah terus."

Kata-kata Seulgi membuat mereka semua tertawa termasuk Winter yang sempat merasa tidak nyaman dengan ucapan Sunny yang tiba-tiba tadi. Sedikit ia merasa lega ketika kehadirannya masih diterima oleh beberapa orang yang ada. Ternyata suami Seulgi sangat tampan dan tinggi. Wajar saja jika putri mereka, Lami sangat cantik dan porsi tubuhnya juga terlihat banyak didapatkan daripada ayahnya. Winter merasa senang karena Seulgi terlihat jauh lebih baik sekarang. Namun, ia tidak bisa menghilangkan debaran jantungnya karena Jaemin menggenggam jemarinya dengan erat.

Rahang Sunny ternganga melihat Seulgi yang terlihat cukup dekat dengan Winter. Bukannya mereka tidak pernah dekat selama ini, terutama setelah kejadian di sungai dimana Seulgi mendapati Lami menari bersama Jisung dan Winter sendiri. Sejak kapan mereka mulai dekat seperti ini? Menyinggung soal Lami, dari kejauhan sudah terdengar suara gadis itu memekik gembira berlari ke arah mereka dengan Jisung yang selalu mengikuti di belakang.

"Itu Kak Winter!" Lami berlari memeluk Winter hingga membuat genggaman tangan Jaemin dan Winter terlepas.

Winter terkejut dengan pelukan yang hampir membuatnya terjatuh namun di saat yang sama, Winter bersyukur karena genggaman tangan Jaemin akhirnya terlepas. Jika tidak, ia akan merasa lebih canggung lagi dan jantungnya akan berdetak lebih cepat dari biasanya. "Kalian sering bersama. Apa kalian tidak bosan bertemu satu sama lain?" tanya Winter bercanda pada Lami yang masih memeluknya dan Jisung yang mengatur nafas setelah berlari mengejar Lami.