29

354 59 48
                                    

WINTER tetap bersikap seperti biasa meskipun yakin para tetangga telah mendengar percakapannya dengan Lia. Mereka pasti sudah dengar kalau ia dan Jaemin tidak pernah tidur di kamar yang sama seperti yang dikatakan Lia. Mereka pasti sudah dengar kalau Jaemin sudah tidak mencintainya lagi seperti yang disimpulkan Lia. Mereka pasti sudah dengar kalau ia dan Jaemin bukanlah pasangan suami istri yang lain seperti yang diucapkan Lia. Ya, Winter yakin kalau mereka semua sudah mendengarkannya. Namun, Winter cukup berterima kasih kepada mereka yang berpura-pura tidak mengerti. Tidak ada satupun dari mereka yang bertanya mengapa Lia tiba-tiba pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun sambil membawa Yeseo yang sedang bermain dengan David.

Meski suasana sempat berubah sebentar tadi, setidaknya Winter masih bertahan untuk tidak langsung kembali ke rumah karena semua orang masih sibuk berkemas dan ia sendiri membantu sebelum Winter tiba-tiba bersuara yang membuat semua perhatian beralih padanya. "Maaf atas kekacauan yang aku lakukan hari ini." Ketika semua orang menoleh padanya, Winter hanya bisa menunduk. Ia tidak mampu nak melihat riak di wajah semua orang. Apa mereka bersimpati pada penderitaannya? Atau apa mereka akan tetap bersikap baik padanya setelah mendengar perihal rumah tangganya yang tidak sebahagia seperti mereka semua?

Seohyun mendekati wanita yang sudah mula mendapat tempat dihatinya sejak beberapa bulan yang lalu. "Tidak ada yang salah di sini. Kami bahkan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Tapi apapun yang menyangkut perihal rumah tangga kalian, kami semua tidak berhak ikut campur tidak peduli seberapa dekat kami dengan Jaemin sebelum adanya kamu." Seohyun akui awalnya ada rasa tidak senang saat ia mengetahui bahwa Jaemin menikah dengan Winter tapi bukan berarti ia akan ikut campur terlalu dalam jika menyangkut urusan rumah tangga mereka.

"Mungkin kita yang salah di sini."

Suara Boa membuat semua orang menoleh. Wanita yang paling tua di antara mereka terdengar sedikit menyesal dari intonasinya.

"Kita semua yang menyebabkan Dokter Lia bersikap seperti itu. Kami terlalu melebih-lebihkan ia. Kami adalah orang-orang yang mencoba membuatnya merasa nyaman apapun berhubungan dengan Jaemin terutama aku."

Winter tidak membalas apapun meskipun raut wajah Boa menunjukkan penyesalan atas apa yang telah terjadi. Ia juga tetap diam saat melihat Seulgi mengusap bahu Boa setelah wanita tua itu berkata demikian. Entahlah, Winter pun terdiam. Ia jadi ingat akan konsekuensi dari tindakannya tadi. Apa para tetangga akan menjauhi Lia atau menyebabkan pandangan mereka terhadap Lia jadi buruk? Winter tidak ingin hal itu terjadi. Bagaimanapun juga, Lia tetaplah bagian dari mereka, bukanlah sepertinya yang datang dari luar.

Sesak. Winter merasa sesak. Kepalanya terasa berat seperti ditimpa batu karena memikirkan semua yang terjadi. Tapi harapan Winter saat ini hanya satu. Ia berharap Jaemin tidak mengetahui apa yang terjadi hari ini dan meminta agar mereka semua merahasiakannya dari pengetahuan Jaemin. Tidak ada alasan khusus mengapa Winter meminta itu. Ia hanya tidak tahu kalau hubungannya dengan Jaemin menjadi canggung hanya karena hal ini. Cukuplah hubungan mereka yang cukup memburuk saat ini.

🐰❄️

"LIA, ada keperluan apa tiba-tiba ingin bertemu denganku?"

"Jaemin?" melihat kehadiran Jaemin yang sudah lama ditunggu-tunggunya membuat Lia segera bangkit dari tempat duduknya dan memeluk tubuh pria itu.

Jaemin sempat terpana dengan tindakan drastis Lia namun ia segera sadar dan menolak pelukan tersebut. "Lia, ada apa?" ia bingung dengan tindakan Lia yang tiba-tiba memeluknya sambil menangis. "Apa yang terjadi? Bukankah kamu masih bersama tetangga kita di gazebo?"

Lia masih saja menangis meski Jaemin sudah membantunya duduk di kursi. Setengah jam yang lalu ia menelepon Jaemin untuk datang menemuinya di rumah makan di jalan utama menuju kota dari desa mereka. "Maaf, apa kamu sedang sibuk?"

Return To Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang