Selamat membaca:)
.
.
.Setelah kejadian kemarin, Sienna memutuskan untuk izin selama seminggu ke depan. Persetan dengan gaji yang dipotong atau apapun nanti yang jelas ia perlu menenangkan dirinya. Jihan dan Icha pun bertanya tanya serta khawatir dengan keadaan kakak tertua di rumah ini.
"Mbak.. Ayuk makan siang dulu" ajak Icha
Hari ini sebenarnya jadwal Sienna untuk memasak, namun karena keadannya yang tidak baik-baik saja maka Icha yang menggantikan.
"Iya mbak, ayuk makan" tambah Jihan
Dengan lemah Sien berusaha bangkit dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar.
"Maaf udah buat kalian khawatir" ucap Sienna setelah membuka pintunya
"Iya mbak, sekarang kita makan dulu ya"
Mereka pun makan dengan tenang. Jihan dan Icha pun sengaja mengosongkan jadwal mereka hari ini untuk menemani Sien.
"Abis ini kita jalan jalan keluar yuk mbak bertiga" ajak Jihan
"Iya ke taman yuk udah lama ga main kesana" sahut Icha semangat
Sien tersenyum tipis dan mengangguk. Sepertinya ia memang perlu untuk menghirup udara segar terlebih dahulu selama beberapa hari ke depan.
Mereka bertiga pun berangkat menuju taman di tengah ibukota. Berkeliling lalu membeli jajanan di sekitar membuat mereka tertawa senang saat itu. Menjelang siang mereka memutuskan untuk makan di salah satu restoran cepat saji di sekitar taman.
"Mbak aku mau liat foto-fotonya dong!" sahut Icha
"Nih..." ujar Sienna sambil menunjukkan layar handphonenya
"Wah Jihan kayaknya di angle manapun selalu cantik ya..." puji Icha
"Kakak sama mbak juga kok!" bantah Jihan salah tingkah
"Hahahaha.... Pipimu pake merah segala sih han" tawa Sien
"Syukurlah mbak bisa ketawa juga akhirnya" sahut Icha tiba-tiba
Tawa Sien mereda dan berdeham sebentar.
"Maaf ya kemarin udah buat kalian khawatir.. Sebenernya mbak ada masalah yang cukup besar di kantor, makanya mbak memutuskan untuk cuti agak lama"
"Masalah pekerjaan seperti apa mbak kalo boleh tau"
Sienna awalnya tampak ragu untuk menceritakannya, namun dia memberanikan diri untuk bercerita.
"Mungkin ini ga terlihat professional.. Jadi kemarin perusahaan mbak baru aja diakuisisi sama perusahaan lain. Mbak ga merasa ada masalah disitu meski kerjaan mbak bertambah.. Tapi setelah tau kalau direktur utamanya adalah mantan mbak dulu... Mbak jadi gabisa berpikir jernih dan overthinking tiba-tiba"
"Mantan mbak!?" kaget Icha
"Iya cha..." jawab Sien sambil menunduk sedih
Jihan yang melihat hal itu langsung menggenggam tangan Sien dan mengelus pelan.
"Apakah ada masalah mbak ketika kalian berpisah? Sampai sampai mbak menghindar" tanya Jihan
"Iya, dan masalahnya cukup besar bahkan aku belum bisa cerita hal ini ke siapapun"
"Termasuk ibu dan Andy mbak?" tanya Icha, dan Sienna mengangguk
Kemudian Jihan dan Icha saling bertatapan melihat Sienna mulai menangis. Hari ini untuk pertama kalinya mereka berdua melihat Sien serapuh ini. Biasanya Sien selalu menjadi panutan mereka karena selalu tegar dan kuat dikeadaan apapun. Mungkin masalah yang dihadapi Sien saat ini sangat besar hingga melukai perasaan Sienna.
Terdiam cukup lama, Jihan serta Icha memberikan waktu untuk Sienna mengeluarkan segala keresahannya lewat air mata.
"Udah agak tenang mbak?" tanya Jihan pelan
"Udah.. Makasih ya..."
"Sama-sama mbak, mbak bebas untuk nangis atau apapun itu yang penting hati mbak agak legaan" sahut Icha dan Sien mengangguk
"Kita berdua mau dengerin cerita mbak, kalau mbak sudah siap cerita sama kita. Jangan terburu-buru dan dipaksa selagi masih ada waktu mbak" tambah Jihan
"Iya kalau mbak sudah siap dan ada waktu yang tepat mbak bakal cerita ke kalian"
Ketiganya pun saling melempar senyuman
"Oh ya.. Kak Icha katanya kemarin juga lagi ada masalah?"
"Hah.. Iya han.. Kamu tau kakak dapet kelompok KKN sama siapa!? Sama Jay dan pacar barunya itu oh my god!"
"Serius?" kaget Jihan
"Iya! Mana Gina beda kelompok sama aku lagi"
"Tapi kok bisa bukannya kamu bilang kalian beda fakultas ya Cha?" tanya Sien
"Kelompok KKN itu ditentukan dari kampus mbak terus dikumpul dari fakultas dan jurusan yang berbeda"
"Nanti kakak tinggal sama mereka berdua juga dong! Soalnya aku cari tahu itu semacam ngerjain proyek gitu kan di suatu desa"
"Iya! Itu dia masalahnya han.. Duh aku males banngetttt... Aku ga masalah sih mau dimana desanya tapi ya ga sama mereka juga huhu" teriak Icha frustasi
"Aduh Jihan bingung deh mau kasih sarannya gimana.. Jihan kasih semangatt aja buat kak Icha ya" hibur Jihan
"Sama mbak juga gaada ide mau kasih masukkan apa kalo masalahnya kayak gitu! Semangat aja cha"
"Huft... Makasih loh"
"Btw berarti kamu nginep di desa KKN kamu itu ya?" tanya Sien
"Iya mbak sebulan aku nginep nanti.. Kita pisah dulu ya duh sedih deh"
"Berarti mulai list apa aja kak yang perlu dibawa biar ga mepet mepet"
"Iya udah kok beberapa.. Hari ini aku mau menghibur diri dulu sama kalian biar ga stress mikirin masalah itu"
"Hahaha.. Kayaknya kita perlu buat acara kayak gini setiap minggu yaa.." usul Jihan
"Iya deh seru juga kali ya.. Beruntung aku tuh ketemu mbak sama Jihan yang bisa aku andelin kalo ada masalah"
"Iya mbak juga bersyukur.. Kayaknya usul Jihan boleh juga mungkin ga setiap minggu.. Kalau sama sama senggang kita saling cerita tentang hari kemarin dan rencana hari esok.. Jadi fleksibel, tapi harus ada beberapa kali dalam sebulan"
"Nah iya boleh/setuju" ucap Jihan dan Icha berbarengan
"Oh ya Jihan nih lagi deket sama anaknya bu Elisa kayaknya" goda Sien tiba-tiba
"Eh kok Jihan.. Ih ngga gitu mbak"
"Hoo pantesan Jihan kadang suka senyum senyum sendiri"
"Ih apasih kak ngga ya.. Aku tuh ketemu dia karena dia disuruh mommy.. Akhir-akhir ini mommy sering pesen rajutan dan bunga di aku buat dikirim ke ibunya mommy di Amsterdam"
"Syukurlah orderan kamu jadi tambah banyak"
"Iya mbak lagi banyak pesenan, kak Mona aja sampe suka nari-nari ga jelas di toko untuk ngehibur dan semangatin aku hahaha"
"Kaget loh aku waktu itu ke toko si Mona lagi koprol"
"Hahahhaha aduh mbak jadi ngebayangin"
"Back to the topic, anaknya bu Elisa ganteng ga han?" tanya Icha, Sien pun ikut memajukan tubuhnya menggoda Jihan
"Ya, lakii-lak-iii pasti ganteng kak.." jawab Jihan gugup
"Tuh kan... Ya ampun Jihan lagi jatuh cinta" teriak Icha dan membuat Jihan menutupi wajahnya.
Bagaimana tidak teriakan Icha barusan membuat mereka jadi pusat perhatian. Sementara Sien hanya tertawa terbahak-bahak setelah melihat pipi Jihan yang merona.
"Udah kak.. Kita bayar abis itu pulang yuk, Jihan maluuuu" ucap Jihan dengan suara yang kecil
Mau tidak mau mereka merasa gemas dengan Jihan, namun tetap menurutinya. Di penghujung hari, keduanya tak berhenti menggoda Jihan bahkan ketika sampai di rumah.
.
.
.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Three of Us
قصص عامةTiga wanita cantik yang hidup saling melengkapi dan memotivasi satu sama lain . Wanita pertama ialah Sienna Diandra, memiliki aura misterius dan penampilan bak dewi menjadi daya tariknya. Masa lalu yang kelam membuatnya bersikap dingin pada orang-or...