My beloved cat🐈

160 19 0
                                    

Selamat membaca :)
.
.
.

"Jihan" sapa Juan ketika memasuki toko bunga

"Juan udah sampe, bentar ya" jawab Jihan sembari melayani pelanggan

"Wah gantengnya..." kata pelanggan - pelanggan disana yang melihat Juan

'Dek, boleh minta nomornya!', 'Sudah punya pacar!?', '08 berapa kak?'

Kira-kira begitulah keadaan para kaum hawa disana, mereka berbondong-bondong mendekati Juan. Padahal Juan sudah memasang wajah dinginnya, namun tetap saja terlihat menawan dan imut.

"Maaf semua... Ini pacar saya, saya ambil dulu yaa" sahut Jihan ramah sambil membawa Juan masuk ke ruang belakang dan meja kasir sudah digantikan oleh Kanya

"Makasih sayang" kata Juan sembari menghela nafas dan duduk merosot ke bawah

"Hahaha.. Pacar aku ganteng dan imut sih"

"Aku ga imut han.. Yang imut itu kamu"

"Hahaha.. Iya iya"

"Meow...meow...meow" suara kucing terdengar

"Hyobii!" panggil Jihan melihat kucing berbulu lebat tersebut

"Hachi! Hachi!"

"Kenapa kamu bersin bersin"

"Aku—Hachi—alergi.. Kucing—Hachi"

"Maaf aku gatau!" panik Jihan

Buru-buru Jihan masukkan kucing tersebut ke dalam kandangnya dan ditaruh cukup jauh dari Juan. Jihan mencuci tangan dan masuk ke ruang ganti. Sebelumnya ia sempat memerintahkan Juan untuk menunggu di mobil.

Setelah selesai, Jihan naik ke mobil dan melihat hidung Juan yang memerah.

"Sayang..." panggil Jihan dengan mata berair

"Ssttt.. Aku gapapa, kamu kan gatau"

"Kalo kayak gini biasanya gimana dulu?" tanya Jihan

"Biasanya peluk dulu"

"Ih Juan, aku serius!" sahut Jihan tak enak

"Hahaha.. Gapapa, aku bawa obat alergi di kotak P3K"

Eits jangan heran! Mobil Juan memiliki kotak P3K dengan isi yang lengkap karena titah sang ayah. Jika ada keadaan darurat maka bisa ditangani sementara.

"Efeknya pasti kamu bakal ngantuk kan?"

"Ya, makanya kita ke apartemen aku aja ya yang deket. Nanti kamu masakkin makan siang" usul Juan

Juan sengaja membeli satu unit apartemen di dekat toko Jihan. Hal itu agar mempermudah ia bertemu dengan Jihan. Jarak antara toko dan rumah Jihan juga tidak terlalu jauh. Sudah dibilang kan kalau Juan tidak bisa jauh jauh dari Jihan.

"Ya udah deh, emang kulkasnya udah kamu isi?" tanya Jihan

"Udah, mommy kemaren isi lengkap banget"

"Hahaha.. Mommy selalu begitu"

Keduanya pun tiba di apartemen Juan.

"Kamu mau makan apa?"

"Apa aja yang penting kamu yang masak"

"Capcay, sama ayam lada hitam gapapa?"

"Gapapa sayangg" jawab Juan sambil mencubit pipi Jihan gemas

"Oke, kamu istirahat dulu sana" perintah Jihan

Bukannya menurut Juan malah duduk di meja bar tepat di depan dapur.

"Kok malah duduk disitu"

"Pengen liat kamu masakkk!" manja Juan

Three of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang