Sudah jam sebelas malam dan Jeressa tidak bisa tidur cepat untuk kesekian kalinya, padahal hari ini dia sudah menghidar dari kopi. Lama termenung dikamar akhirnya dia putuskan untuk duduk di balkon apartement, Jeressa duduk disana seraya memainkan ponsel juga menikmati pemandangan yang tertuju pada jalan raya.
Ini sudah hari kelima semenjak Jeressa berkunjung kerumah papanya, sudah hari kelima pula entah kenapa perasaannya dihinggapi rasa kesepian. Efek dari semakin intensnya hubungan dirinya dengan papanya juga adik sambungnya membuat Jeressa merasa kosong. Terlebih sekarang hubungan dirinya dengan ibu sambungnya sedikit membaik.
Ya... dari dulu pun membaik, hanya saja untuk sekarang-sekarang ini lebih mencair dan tidak sekaku biasanya. Mungkin ini juga salah satu alasan Jeressa susah tidur akhir-akhir ini.
Dia hela nafasnya berkali-kali, hingga tak terasa air matanya menetes namun dengan sigap pula Jeressa hapus. Ia sadari bahwa dia merasa kesepian sekarang.
Jeressa pejamkan matanya dengan kepala bersandar pada punggung kursi rotannya. Mencari ketenangan agar perasaannya tak kacau lagi, hingga akhirnya ponselnya berdering dan memunculkan panggilan video dari Bara.
Jeressa bisa melihat wajah Bara yang masih segar meskipun hari sudah malam. Lelaki itu saat ini mengenakan kaos polos berwarna putih, dan terlihat Loey dibelakang Bara yang sedang asik bermain playstation dengan lincah. Sejenak Loey ikut menyapa Jeressa sebelum kembali asik dengan kegiatannya.
"Kok baru makan? Dari tadi ngapain aja?" Tanya Jeressa saat tau jika Bara baru saja selesai makan malam bersama Loey.
"Nge-game."
Jeressa menggeleng seraya tersenyum tipis, dia sudah tahu kebiasan Bara yang terkadang lupa waktu saat sudah bermain game, rasa lapar dan sebagainya bisa dia abaikan.
"Nggak bagus tau Bar telat makan terus, udah tau ada magh." Kemarin, saat sedang mengantar Jeressa pulang, Bara mengeluh perutnya sakit karena telat makan, yang pada akhirnya membuat Bara singgah sejenak di apartement Jeressa dan sedikit membuat perempuan itu kelimpungan.
"Pasti udah laper dari tadi tapi baru makan."
Bara hanya meringis, dia memang sudah lapar sedari tadi, namun ia tunda karena merasa tanggung saat sedang bermain game bersama Loey.
"Ada seafood baru didekat rumah." Bara alihkan atensi Jeressa pada pembahasan lain.
"Ah, kebiasaan. Sengaja mengalihkan pembicaraan."
Bara tertawa lantang mendengar ucapan Jeressa, "Enak katanya, besok mau makan disana, Je? Suka seafood kan?"
Jeressa berdecak kesal tapi tetap menjawab pertanyaan Bara. "ya doyan."
"Besok mau? Pas jam makan malam?"
"Boleh."
"Nanti gue jemput."
"Tempat makannya kan deket rumah lo Bar, nanti bolak balik."
"Nggak bolak-balik. Gue jalan dari apartement Loey."
Jeressa mengangguk tersenyum, "Oke."
"Gih, tidur. Jangan malem malem."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE
Fanfiction║Follow u/ update info dan cerita baru. ║Cover by Monolatte ║✎ Feb 2021 ║DILARANG MEM-PLAGIAT !!! ********************** Jeressa, perempuan yang mengaku takut akan kesendirian juga kesepian justru memutuskan untuk hidup sendirian. Mencoba abai da...