Part 18

8K 569 4
                                    

"Maaf."ucap Hans dengan beranjak dari tempat duduk yang sekarang ia tempati. Pria itu sudah cukup lama berdiam diri menunggu Rayno mengatakan sesuatu namun nyata nya pemuda itu hanya diam saja. Ia merasa seperti semua nya sudah terjawab dengan jelas tanpa diri nya harus bersusah payah menanyakan semua nya.

Keterdiaman pemuda itu berhasil membuat diri nya sadar yang juga sakit secara bersamaan. Tidak seharus nya ia menyia-yiakan begitu banyak waktu hanya untuk menunggu pemuda itu yang tidak pasti, seharus nya ia tidak berada disini sekarang melainkan disisi kedua orang tua nya.
_

Rayno terkejut sendiri melihat Hans beranjak dari tempat duduk nya. Pemuda itu terlalu lama melamun memikirkan semua nya hingga tidak sadar pria itu mulai beranjak. Namun saat merasakan suara langkah kaki baru lah Rayno tersadar dari lamunan panjang yang berhasil menarik diri nya begitu jauh. Hingga tangan kecil itu secara refleks mengenggam tangan Hans yang sudah mulai berjalan.

"Tunggu,"ucap Rayno dengan menggenggam tangan Hans dengan erat, entahlah pemuda itu merasa tidak rela Hans pergi entah karena apa.

Membuat Hans membalik tubuh nya sebelum menatap Rayno dengan tatapan dalam milik nya, ia begitu sangat mencintai pemuda yang sekarang menggenggam tangan nya seakan-akan tidak ingin ia pergi dari sini. Perlakukan Rayno berhasil membuat Hans berharap untuk yang kesekian kali nya.

"Kamu tidak perlu merasa tidak enak dengan semua ini karena itu sudah resiko untuk saya karena telah dengan berani mencintai kamu dengan lancang nya. Kamu tidak perlu mengatakan apapun itu karena saya bisa tau semua nya dari diam nya kamu. Maaf sebelum nya sudah membuat kamu merasa seperti ini."ucap Hans berbicara dengan sangat lembut pada Rayno yang masih tetap menggenggam tangan pria itu.

"Gue bingung.."jawab Rayno membalas tatapan milik Hans dengan berani, tatapan pria itu menyimpan banyak teka teki yang Rayno sendiri merasa sangat aneh melihat nya. Ini tatapan yang berbeda dari tatapan yang selalu Papa dan Daddy nya berikan untuk diri nya yang Rayno sendiri tidak tau tatapan apa itu.

"Kenapa?"tanya Hans saat Rayno menjawab bahwa ia bingung.

"G-gue mau menikah dengan Om tapi..."ucap Rayno merasa sedikit gugup dengan jawaban nya sekarang. Iya pemuda itu memutuskan untuk menerima saja karena ia tidak ingin kehilangan seorang pria seperti Hans yang begitu sangat mencintai diri nya sedangkan jika Rayno melepaskan pria itu belum tentu nanti nya ia akan mendapatkan wanita yang bisa secintai ini kepada diri nya.

"Tapi?"tanya Hans lagi, posisi mereka masih sama-sama berdiri sekarang.

"Gue belum bisa buat balas cinta lu buat gue.."ucap Rayno dengan pelan membuat Hans tersenyum tipis.

"Saya tidak ingin memaksa kamu, jadi kamu memang menerima saya dengan lapang dada atau karena terpaksa?"tanya Hans untuk memastikan sekali lagi membuat Rayno langsung menatap pria itu sebelum kembali menunduk.

"Gue mau, tidak ada paksaain disini karena ini semua murni karena keinginan gue sendiri tapi gue ingin semua nya di privat nanti nya."jawab Rayno dengan cepat membuat Hans menganguk dengan senyuman tipis.

"Bisa panggilkan kedua orang tua kamu?"tanya Hans setelah mereka sama-sama terdiam beberapa saat membuat Rayno menganguk sebelum beranjak dari sana.

Meninggalkan Hans yang tengah tersenyum tipis. Pria itu merasa jatuh kedalam jurang yang paling dalam tadi, namun nyata nya ada seseorang yang menyelamatkan diri nya kembali sehingga bisa kembali hidup.
___

Cukup lama Hans menunggu akhir nya Rafa dan juga Ano datang bersama dengan Rayno juga tentu nya, pemuda itu tengah duduk bersama dengan Papa nya dengan terus saja menunduk.

"Bagaimana?"tanya Rafa pada Hans yang tengah duduk di sofa single yang ada.

"Rayno setuju dengan lamaran saya."jawab Hans dengan cepat membuat Rayno yang tengah menunduk mengangkat kepala nya dengan pelan saat merasakan elusan di kepala nya. Pemuda itu menatap Papa nya sejenak sebelum menatap Daddy nya yang sekarang tengah menatap diri nya dengan tatapan bertanya.

Rayno tau betul pasti Daddy nya merasa heran karena kemarin dan beberapa hari yang lalu ia menolak Hans dengan alasan ia ingin menjadi pria normal dan sekarang saat diri nya setuju sudah pasti itu membuat Daddy nya bingung.

"Rayno memang menerima lamaran dia Dad, tapi Rayno ingin dia memprivasi tentang ini semua nanti nya."jawab Rayno dengan pelan, pemuda itu sangat yakin jika nanti saat Hans pulang. Daddy nya pasti menanyakan semua ini kepada diri nya nanti.

"Baiklah jika semua nya sudah jelas, kalian hanya tinggal saling mengenal beberapa saat dengan bertunangan lebih dulu."

"Bertunangan?"tanya Rayno sedikit syok, ia mengira akan ada waktu lagi untuk mereka saling mengenal, bukan bertunangan terus baru saling mengenal.

"Iya. Agar status kalian lebih jelas, Daddy tidak ingin nanti nya kamu atau dia ditinggalkan setelah saling mengenal nanti nya."ucap Rafa dengan tegas nya membuat Rayno menunduk, ia tidak bisa membantah perkataan Daddy nya sedikit pun.

"Saya akan melakukan pendekatan dulu dengan Rayno selama seminggu setelah itu baru kami akan langsung bertunangan,"ucap Hans karena melihat tatapan tidak terima dari Rayno, pria itu paham dengan tatapan pemuda itu yang seakan-akan ingin menyela tapi Rayno takut.

"Baiklah jika seperti itu."ucap Rafa dengan menganguk dengan samar.
__

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dengan langkah pelan Rayno mulai masuk kedalam kamar milik nya. Merebahkan tubuh kecil nya diatas tempat tidur milik nya dengan tatapan mengarah pada langit-langit kamar yang berwarna putih.

Pikiran pemuda itu jauh menerawang memikirkan bagaimana ia bisa setuju begitu saja nanti? Bagaimana dengan Aluna yang sekarang sudah mulai dekat dengan diri nya. Memang Rayno sudah berusaha menjauhi perempuan itu tapi Aluna selalu datang kepada diri nya membuat Rayno bingung bagaimana cara agar diri nya terlepas dari Aluna.

Apa lagi karena perlakukan perempuan itu Rayno merasakan rasa cinta nya untuk Aluna kian membesar dan mungkin saja ini semua akan menjadi penghalang untuk diri nya nanti jika Hans mengetahui semua nya.

Baiklah mungkin untuk sekarang Rayno akan menikmati dulu waktu-waktu bersama dengan Aluna sebelum diri nya resmi menjadi milik Hans, karena kemungkinan terbesar nanti nya saat mereka sudah terikat maka Reyno tidak akan bisa sebebas ini.

Karena pemuda itu sangat yakin bahwa Hans termasuk pria yang sangat posesif, sama persis seperti Daddy nya. Hanya yang membeda kan Rayno tidak bisa seperti Papa nya yang membalas cinta Daddy nya. Karena Rayno tidak merasakan perasaan apapum saat didekat pria itu.

Bersambung..

Votmen

#ramai kan juga book hasil kolaborasi saya ya! Biar makin semangat.

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang