Part 35

6.6K 502 28
                                    

Rayno berhenti didepan tempat penginapan nya semalam, pemuda itu berjalan masuk dengan perasaan campur aduk. Melihat pria yang begitu sangat mencintai diri nya dikagumi banyak gadis-gadis Rayno merasa sangat kesal dan juga tidak terima.

Bagaimana jika Hans tertarik dengan salah satu dari mereka? Bagaimana dengan Rayno jika pria itu menceraikan diri nya? Nooo pemuda itu tidak ingin menjadi janda, plis!

"Rayno.."panggil Hans yang langsung memeluk tubuh kecil Rayno dari belakang, membuat pemuda itu tersentak karena sedikit tidak siap dengan peluk kan tiba-tiba dari pria itu.

"Em?"jawab Rayno dengan sedikit malas membuat peluk kan Hans semakin mengerat.

"Saya tidak bermaksud untuk tebar pesona barusan. Tadi saat saya mau cari kamu, ada beberapa anak muda yang menawari saya untuk bermain voli bersama."ucap Hans sedikit menjelaskan apa yang terjadi tadi membuat Rayno langsung melepaskan peluk kan pria itu.

"Gue pengen pulang,"ucap Rayno dengan menatap kedua mata tajam milik Hans.

"Kan jalan-jalan nya akan berakhir lusa, kenapa kamu ingin cepat pulang? Apa saya mengganggu kamu?"tanya Hans, pria itu merasa jika sudah mengganggu acara liburan Rayno bersama dengan teman-teman nya sekarang.

"Om gak salah disini, tapi gue ngerasa kalo liburan nya kurang asik. Mendingan kita pulang kan?"ucap Rayno dengan cepat karena jujur pemuda itu sebenarnya masih menikmati acara liburan nya tapi saat melihat begitu banyak gadis yang mengagumi Hans, seperti nya lebih baik ia pulang bersama dengan pria itu agar tidak ada yang mengagumi suami nya itu dengan terang-terangan.

"Baiklah kita akan pulang."ucap Hans pada akhir nya karena tidak ingin membuat Rayno merasa tidak nyaman jika berada disini terus menerus.
___

Perjalan pulang hanya diisi dengan keheningan karena Rayno hanya diam saja begitupun Hans yang tengah fokus menyetir. Tadi nya pemuda itu ingin mengajak Ivan pulang bersama dengan diri nya tapi teman nya itu menolak dengan alasan masih ingin bersenang-senang. Alhasil sekarang hanya ada diri nya dan juga Hans didalam mobil.

Sungguh Rayno tidak tau ingin membicarakan apa jadi pemuda itu hanya diam saja sejak tadi.

Hingga saat Rayno tengah asik menatap pemandangan diluar, pemuda itu merasakan tangan nya di genggam.

"Eh?"

"Kenapa kamu hanya diam hm? Biasa nya kamu bicara terus menerus sepanjang perjalanan. Saya sengaja tidak berbicara karena harus fokus menyetir tapi kamu?"ucap Hans dengan tatapan terus mengarah kedepan karena ia harus fokus menyetir agar mereka berdua aman.

Membuat Rayno langsung menatap pria itu dengan tatapan malu! Kenapa pria itu selalu bisa membaca pikiran nya? Belajar dari mana? Rayno juga ingin belajar agar ia bisa tau apa yang setiap hari nya pria itu rasakan.

"Gue bingung mau bicara apa maka nya gue diem,"ucap Rayno dengan jujur membuat Hans terkekeh.

"Biar saya bertanya sama kamu biar perjalanan kita tidak terlalu membosan kan,"

Rayno langsung menatap Hans dengan tatapan bertanya.

"Apa kamu masih belum bisa mencintai saya?"tanya Hans dengan tatapan terus mengarah ke depan membuat Rayno terdiam mendengar pertanyaan pria itu yang terdengar sangat sulit untuk dia jawab.

"Gue masih bingung.."jawab Rayno setelah terdiam beberapa saat membuat Hans menatap sejenak istri kecil nya itu.

"Saya masih bisa menunggu sampai kapapun itu, yang terpenting kamu harus bersama dengan saya walau pun kamu tidak mencintai saya hm? Karena saya tidak bisa hidup tanpa kamu. Tanpa kamu saya akan mati dengan perlahan. Saya berharap kamu akan segera mencintai saya, sebagai hadiah ulang tahun saya nanti nya."ucap Hans dengan lembut seperti biasa.

"Om ulang tahun kapan?"tanya Rayno karena memang pemuda itu tidak tau kapan Hans akan berulang tahun.

"14 Februari masih ada sisa 2 hari lagi."ucap Hans dengan menatap Rayno dengan senyuman milik nya.

"Kamu harus menyiapkan hadiah yang akan sangat saya suka ya? Walaupun apapun yang kamu berikan akan selalu saya sukai,"

Kedua pipi Rayno memerah mendengar perkataan pria itu barusan, ugh ia salting!

"Saya sangat ingin cinta saya terbalaskan sebelum saya pergi.."ucap Hans langsung membuat Rayno menatap pria itu dengan tatapan bertanya.

"Maksud om?"tanya Rayno karena merasa tidak terima.

"Umur saya sudah mau 29 Rayno, bayangkan jika saya menunggu kamu 20 tahun lagi. Umur saya sudah 49 saat itu pasti sakit-sakitan kan?"ucap Hans karena pria itu yakin tidak ada yang abadi di dunia ini, maka dari itu ia harus mempersiapkan semua nya.

"Om suka banget menunggu ya."ucap Rayno dengan tertawa miris membuat Hans terkekeh.

"Soal nya itu seperti candu untuk saya."
___

Malam hari nya setelah makan malam, Hans berjalan kearah balkon seperti biasa. Selagi menunggu Rayno yang tengah sikat gigi.

Tatapan pria itu mengarah pada langit malam yang terlihat sangat gelap tanpa ada nya bintang ataupun bulan disana.

"Om?"panggil Rayno yang mulai berjalan mendekat kearah Hans sekarang berada.

Membuat Hans langsung membalik tubuh nya lalu merentangkan kedua tangan nya, pertanda ingin Rayno memeluk diri nya.

Pemuda itu yang sekarang sudah belajar menjadi peka itu pun mulai mempercepat langkah kaki nya sebelum masuk kedalam peluk kan hangat milik Hans.

"Malam ini saya merasa sangat bahagia kamu tau?"ucap Hans dengan terus memeluk Rayno dengan erat membuat pemuda itu mengdongak untuk bisa menatap Hans sekarang.

"Om dapet apa?"tanya Rayno karena setahu pemuda itu orang akan bahagia jika mendapatkan sesuatu.

"Kebagiaan itu tidak semua tentang mendapatkan hadiah atau pun sejenis nya sayang. Bahagia itu bisa juga dengan sesuatu yang membuat diri senang, seperti sekarang saya merasa sangat bahagia karena sekarang kamu mulai dekat dengan saya. Entah saat ini kamu tengah berpura-pura atau memang nyata. Tapi saya merasa sangat bahagia dengan semua ini."ucap hans dengan sangat pelan.

Dor!

Hans langsung melepaskan peluk kan nya saat mendengar suara tembakan yang terdengar sangat nyaring, sedangkan Rayno langsung menggenggam tangan Hans karena merasa takut.

"Kamu diam disini hm? Saya akan melihat apa yang terjadi diluar,"ucap Hans dengan menatap Rayno dengan tatapan lembut milik nya karena pria itu merasa ada sesuatu yang terjadi di bawa sana. Dan itu akan bahaya untuk Rayno.

"Rayno mau ikut.. Ray gak mau ditinggal."ucap Rayno dengan kedua mata berkaca-kaca, membuat Hans tersenyum.

"Saya akan cepat kembali hm? Kamu harus menunggu disini, menurut sama saya."ucap Hans sebelum berjalan keluar meninggal kan Rayno yang tengah mengeluarkan hadphone milik nya untuk menghubungi seseorang.

"Kenapa Ray?"

Terdengar suara daddy nya membuat kedua mata bulat Rayno langsung berkaca-kaca.

"Daddy datang kesini.. ada orang jahat yang mau sakitin om Hans.."ucap Rayno sebelum panggilan mereka terputus.

Bersambung..

Votmen_

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang