Part 8

11.7K 896 26
                                    

Zani mengikuti langkah kecil milik Ivan hingga dengan tiba-tiba pemuda itu berhenti berjalan membuat Zani bertanya-tanya kenapa pemuda itu berhenti berjalan? Padahal disini tidak ada tempat duduk atau pun hal yang lain nya yang mengharuskan pemuda itu untuk berhenti.

Terlihat pemuda itu membalik tubuh nya menghadap kearah Zani dengan menatap pria itu dengan tatapan memicing membuat pria itu merasa sedikit bingung kenapa pemuda dihadapan diri nya menatap kearah dirinya dengan tatapan seperti itu.

Apa lagi saat menyadari tubuh pemuda itu yang jauh lebih pendek dari diri nya, kira-kira jika berhadapan seperti ini pemuda itu hanya sebatas dada nya saja. Begitu pendek bukan?

Zani bisa memastikan tinggi pemuda itu 170 cm lebih atau kurang hingga sekarang pemuda itu terlihat sangat pendek jika berdekatan dengan diri nya karena tinggi pria itu 186 cm.

"Mas yang kemarin ke restoran xxx kan?"tanya Ivan dengan menatap Zani dengan serius nya, pemuda itu mengingat dengan jelas wajah pria yang ia kagumi kemarin walau tidak melihat pria itu secara langsung kemarin dan sekarang saat melihat secara langsung pria itu Ivan merasa bahwa diri nya tidak salah mengagumi pria itu karena memang wajah pria itu sesempurna itu.

"Restoran xxx?"tanya Zani sedikit mengingat kemarin diri nya memang datang ke restoran itu untuk makan siang, dan diri nya juga sempat melihat seorang pemuda yang tengah menatap diri nya terus menerus. Tunggu apa yang dihadapan diri nya sekarang adalah pemuda yang menatap diri nya kemarin? Sungguh kebetulan sekali mereka bertemu bukan?

"Iya kemarin gue makan di restoran itu bareng temen. Terus gak sengaja liat Mas dan ternyata hari ini kita bertemu secara langsung."jawab Ivan dengan menunduk, Zani bisa melihat telinga pemuda itu memerah membuat pria itu yakin bahwa sekarang pipi pemuda itu juga tengah memerah dengan lucu nya.

"Mau kemana?'tanya Zani saat pemuda itu kembali membalik tubuh nya dengan cepat sebelum kembali berjalan. Apa pemuda itu tidak ingin diri nya melihat wajah merah nya? Ah sunggguh menggemaskan membuat Zani seketika tersenyum tipis.

"Gue mau ke kelas aja langsung."ucap Ivan yang seketika membuat Zani berhenti mengikuti pemuda itu.

"Tidak mau melihat saya lagi?"ucap Zani sedikit menggoda pemuda itu membuat Ivan membalik tubuh nya sebelum tersenyum manis menatap pria itu.

"Udahan dulu liatin Mas nya nanti gue meleleh!"ucap Ivan sebelum berlari masuk kedalam kampus meninggal kan Zani yang tengah menatap pemuda itu dengan senyuman.
.

.

.

.

.

.

.

.

"Ini permen nya beli dimana Om?"tanya Rayno setelah beberapa saat terjadi keheningan diantara mereka membuat Hans langsung mengalihkan pandangan milik nya pada pemuda itu.

"Itu saya beli langsung dari Amerika."jawab Hans langsung membuat kedua mata bulat Rayno melotot lucu.

"Om bela-belain beliin gue nih permen di Amerika? Wah!"

"Bukan, saya memang tinggal di Amerika jadi sekalian saya belikan itu untuk kamu."

"Makasih loh Om ini pasti mahal."ucap Rayno dengan menatap pria dihadapan diri nya membuat Hans menganguk sebagai jawaban.

"Apa saya boleh tau nama lengkap kamu?"tanya Hans berusaha senetral mungkin agar pemuda kecil disamping diri nya tidak curiga alasan pria itu ingin mengetahui nama lengkap pemuda itu.

"Nama gue Rayno Aditya Arafa."jawab Rayno dengan terus terusan mengunyah permen didalam mulut nya.

"Gue pergi dulu ya, soal nya bentar lagi bimbingan."ucap Rayno dengan berdiri dari bangku yang mereka tempati tadi, tidak lupa tangan kecil pemuda itu mengambil paper bag yang diberikan Hans untuk diri nya tadi. Sayang kalo tetinggalan.

"Iya, saya akan langsung pulang."ucap Hans dengan menatap pemuda yang mulai berjalan menjauh.

Pria itu akan mencari tau semua tentang pemuda itu sampai ke akar-akar nya agar diri nya bisa langsung datang kerumah pemuda itu nanti nya.

Memang butuh waktu yang cukup lama, tapi Hans percaya bahwa usaha yang akan ia lakukan tidak akan menghianati diri nya.
____

Setelah Rayno pergi, Hans segera beranjak dari sana untuk segera pulang ke Mesion milik nya.

Pria itu ingin cepat-cepat mencari tau tentang pemuda itu agar semua nya bisa langsung berjalan sesuai apa yang ia inginkan. Memiliki seseorang yang sudah ia tunggu selama sepuluh tahun itu bukan egois kan? Karena pria itu ingin mendapatkan sesuatu yang sudah sejak lama ia tunggu hingga sekarang ia menemukan nya, otomatis pria itu ingin memiliki dia.

Saat sampai di area parkiran disana sudah ada Zani yang tengah duduk disamping mobil mereka yang sengaja pria itu parkirkan didekat bangku yang ada.

"Pulang."ucap Hans membuat Zani menganguk sebelum beranjak dari tempat duduk nya untuk segera membuka kan pintu untuk Tuan nya itu.

Sekedar informasi Zani masih belum sarapan sejak tadi pagi hingga sekarang saat hari sudah mulai menjelang siang.

"Setelah mengantar saya pulang, kau bisa lamgsung pulang."ucap Hans dengan tatapan terus mengarah luar jendela membuat Zani yang tengah menyetir menganguk sebagai jawaban.
___

Dengan langkah pelan milik nya Hans berjalan masuk kedalam kamar milik nya. Pria itu berjalan kearah pintu balkon sebelum membuka nya dan berjalan keluar.

Mengambil handphone milik nya sebelum menekan beberapa angka yang ada disana, menunggu beberapa saat sebelum panggilan itu tersambung.

"Ada apa Tuan?"tanya Sekretaris Hans yang ada di Amerika.

"Tolong cari tau identitas pemuda bernama Rayno Aditya Arafa secepat nya. Setelah dapat nanti langsung kirim kan berkas nya kepada saya."jawab Hans hingga terdengar ucapan.

"Baiklah."

Setelah menyuruh sekretaris milik nya yang ada di Amerika, Hans menatap langit yang terlihat sangat cerah hari ini sebelum memutup kedua mata nya sebentar.

Keinginan memiliki pemuda itu sangat tinggi sehingga membuat pria itu tidak sabar untuk melakukan apapun agar bisa mendapatkan pemud itu.

Terdengar begitu terobsesi tapi itu lah yang Hans rasakan karena terlalu lama menunggu pemuda itu, hingga sekarang saat sudah menemukan pemuda itu Hans ingin secepat nya mendapatkan pemuda itu.

"Ayah pernah mengatakan jika 'kau menyukai sesuatu maka kejar lah itu sampai kau mendapatkan nya' dan itu lah yang akan aku lakukan nanti."ucap Hans dengan menatap jauh kedepan.

Bersambung..

Votmen_

#ada yang kangen saya?

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang