Part 2

17.3K 1.3K 46
                                    

Pria itu berjalan dengan langkah santai masuk kedalam Mension milik nya yang terbuka lebar. Seakan-akan mereka memang menyambut kedatangan diri nya padahal pria itu tidak mengatakan apapun saat ingin pulang.

Saat pria itu masuk para Maid serta Bodyguard yang ada langsung berbaris dan sedikit membungkuk untuk menyambut kedatangan Tuan mereka.

"Siapkan pakaian saya."ucap pria itu sebelum beranjak dari sana membuat Maid yang khusus untuk menyiapkan pakaian pria itu menganguk dengan patuh.

Sedangkan pria itu berjalan kearah lift untuk segera sampai dilantai kamar milik nya berada. Menekan angka lima untuk segera sampai dilantai kamar milik nya sebelum terdiam beberapa saat menunggu lift sampai dilantai lima.

Setelah pintu terbuka pria itu berjalan keluar dengan langkah santai, untuk menuju kamar milik nya yang hanya ada kamar nya saja dilantai lima ini.

Berjalan masuk setelah memasukkan sidik jari milik nya dipintu berwarna putih yang ada. Menatap pakaian yang sudah tersedia didalam kamar milik nya.

Kamar ini hanya bisa dimasuki diri nya dan juga beberapa Maid yang bertugas menyiapkan pakaian serta membersihkan kamar.

Segera mengambil pakaian itu untuk dipakai diruang ganti, karena sekarang sudah lumayan siang. Bisa dipastikan pria itu tidak bisa melihat acara janji suci yang akan teman nya dan juga pasangan nya mengucapkan janji suci.

Setelah selesai pria itu segera beranjak dari kamar milik nya, untuk segera berangkat ke acara teman semasa kuliah nya.
___
Pria itu keluar dari dalam mobil milik nya setelah Zani membuka kan pintu untuk diri nya. Sedikit merapikan Jas milik nya sebelum berjalan masuk kedalam halaman luas yang menjadi tempat acara pernikahan teman nya itu.

Saat pria itu datang ternyata memang benar, acara janji suci nya sudah selesai hingga hanya menyisakan acara pengucapkan kata selamat pada pasangan yang baru saja menikah.

Banyak para tamu yang datang mulai bergiliran naik keatas panggung untuk mengucapkan kata selamat sedangkan pria itu hanya diam di tempat sekarang ia berdiri untuk menunggu para tamu yang datang sudah habis semua.

30 menit berlalu para tamu undangan yang naik keatas mulai sedikit membuat pria itu segera beranjak dari tempat duduk nya untuk ikut naik keatas panggung dan mengucapkan kata selamat pada temen semasa kuliah nya itu.

Karena setelah lulus kuliah beberapa bulan kemudian pria itu langsung pulang ke Amerika untuk melanjutkan perusahaan milik keluarga nya yang sudah lama terbelengkalai sejak kedua orang tua nya sudah meninggal.

Saat pria itu sampai diatas panggung, tatapan nya sempat mengarah pada pemuda kecil yang ada disebelah Alexander sebelum pemuda itu memanggil suami nya.

"Itu ada olang.."ucap pemuda itu bermaksud memberi tahu Alex bahwa ada orang yang berada dihadapan pria itu membuat Alexander langsung menatap kedepan. Lebih tepat nya kearah teman nya yang tengah menatap diri nya dengan tatapan datar.

"Oh, Pak Hans Reviano."ucap Alexander dengan menatap pria itu yang ternyata bernama Hans Reviano

"Selamat untuk pernikahan anda."ucap Hans tidak kalah formal dengan teman nya itu. Mereka selalu seperti itu jika bertemu.

"Terima kasih. Anda kapan akan menyusul?"tanya Alexander pada teman nya itu membuat Hans semakin mendatarkan tatapan milik nya.

"Kau tau semua nya."ucap Hans dengan berlalu begitu saja dari hadapan teman nya itu.

Tentu Alexander mengatakan itu semua untuk membuat diri nya kesal saja karena pria itu tau semua hal tentang Hans dan juga masalah lalu pria itu.

Setelah keluar dari halaman tempat pernikahan teman nya tanpa makan apapun Hans segera berjalan kearah Zani yang tengah duduk di kursi yang sudah disiapkan.

"Pulang."ucap Hans membuat Zani langsung berdiri dari duduk nya sebelum berjalan untuk membuka kan pintu untuk Tuan nya itu.

Setelah pintu mobil terbuka Hans segera masuk kedalam dengan tatapan yang terus saja datar tanpa ekspresi apapum disana.

Hingga mobil milik nya melaju dengan pelan.

"Kita akan langsung pulang Tuan?"tanya Zani dengan terus fokus untuk menyetir membuat Hans hanya membalas dengan deheman saja.

Pria itu ingin langsung beristirahat nanti nya, karena selama di Amerika diri nya selalu saja disibukan dengan pekerjaan yang sangat banyak sehingga untuk beristirahat sedikit pun saja tidak bisa.

Untuk sekarang Hans ingin memanfaatkan waktu nya di Indonesia dengan beristirahat dan juga menjernihkan pikiran dengan sedikit mengunjungi beberapa tempat yang ada.
____

Dengan langkah pelan Hans berjalan masuk kedalam kamar milik nya.

Pria itu menatap kesekeliling kamar milik nya sebelum tatapan diri nya mengarah pada sebuah wadah yang terlihat sangat tertutup tapi masih bisa dilihat karena bahan nya dari kaca. Berjalan mendekat untuk melihat wadah permen yang sangat besar yang sengaja Hans beli untuk meletakkan permen yang ia bawa saat pergi ke kampus, tempat pertama kali mereka bertemu setiap tahun nya.

Terkadang para Maid milik nya membuang permen itu karena sudah kadarwarsa namun beberapa bulan kemudian wadah itu kembali terisi penuh karena pria itu kembali mengisi nya yang arti nya Hans tidak bertemu lagi dengan anak itu.

Dan besok Hans akan datang lagi ke kampus dengan membawa permen yang sengaja ia bawa dari Amerika langsung. Karena besok tepat sepuluh tahun berlalu sejak mereka pertama kali bertemu.

"Semoga takdir tidak akan mengecewakan aku. Untuk yang kedua kali nya."ucap pria itu sebelum beranjak dari sana.

Hans ingin segera membersihkan diri dan beristirahat didalam kamar nya ini kembali.
___

30 menit kemudian pria itu berjalan keluar dari dalam ruangan ganti dengan pakaian tidur milik nya. Berjalan kearah pintu kaca yang ada didalam kamar nya untuk menatap langit yang terlihat sangat indah malam ini. Berbeda dengan malam-malam sebelum nya yang hanya ada kegelapan tanpa ada bintang ataupun bulan yang terlihat sangat indah.

"Mencintai seseorang tanpa orang nya tau itu ternyata cukup sakit ya. Apa lagi ini cinta pertama yang membuat hati semakin sakit saat tidak ada ke jelasan apapun. Tapi aku yakin bahwa kau tidak akan mempermainan diriku lagi untuk yang kedua kali nya."ucap Hans dengan menatap langit malam. Seakan-akan pria itu berbicara dengan sang pencipta.

Hans tidak pernah menyala kan sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk diri nya sekalipun namun tetap saja rasa kecewa nya masih terasa. Saat diri sudah begitu sangat berharap namun di jatuhkan begitu saja dengan keras nya. Cukup sulit untuk bangkit kembali tapi Hans yakin untuk sekarang diri nya akan mendapatkan sesuatu yang belum pernah ia harapkan sebelum nya entah apa itu.

Bersambung..

Votmen.

#komen dan vote banyak-banyak biar lanjut😭

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang