Part 41

7.5K 544 19
                                    

Satu minggu berlalu.

Setelah satu minggu berada dirumah sakit serta melakukan beberapa pengobatan agar diri nya bisa cepat pulih akhir nya keadaan Hans jauh lebih baik dari sebelumnya.

Hanya tinggal menunggu masa pemulihan total nya agar bisa pulang. Pria itu sangat bersemangat menjalani semua nya karena Rayno berada di sisi nya setiap saat. Mulai dari mengantar diri nya ke kamar mandi, makan bersama di dalam piring yang sama serta tidur diatas ranjang berdua.

Memang setelah Hans dinyatakan bebas dari ogsigen yang mengganggu diri nya, pria itu meminta dokter untuk mengganti ranjang milik nya menjadi lebih besar agar diri nya bisa tidur bersama dengan Rayno tanpa harus melihat pemuda itu tidur di sofa sana.

"Bangun.. udah pagi..Mas."

Terdengar suara Rayno yang tengah berbisik kepada diri nya membuat Hans dengan pelan mulai membuka kedua mata nya, tatapan pria itu langsung mengarah pada Rayno yang tengan menatap Hans dengan kedua mata bulat milik nya yang terlihat mengerjab dengan lucu. Apa lagi sekarang posisi pemuda itu tengah memeluk Hans dengan sangat erat membuat pria itu merasa sangat bahagia.

Akhir nya ia bisa menerima sentuhan apapun dari Rayno tanpa meminta nya lebih dulu.

"Selamat pagi,"ucap Hans dengan memberikan satu kecupan di kening Rayno membuat pemuda itu menutup kedua mata nya sejenak sebelum kembali membuka nya.

"Pagi,"jawab Rayno dengan kembali memeluk Hans dengan nyaman nya, membuat pria itu tersenyum.

"Tadi kamu bangunin mas hanya untuk memperlihatkan sifat manja kamu em?"ucap Hans dengan mengelus surai Rayno dengan lembut membuat pemuda itu langsung mengangkat pandangan milik nya.

"Eh! Aku tadi bangunin mas buat mandi, soal nya bentar lagi Ivan sama suami nya bakalan berkunjung setelah mereka menikah,"ucap Rayno dengan melepaskan peluk kan milik nya, sebelum menduduk kan diri nya di atas ranjang.

Memang setelah Hans sadar, beberapa hari kemudian Rayno mengatakan jika Ivan dan juga Zani sudah menikah beberapa hari yang lalu membuat Hans ikut senang akan semua itu. Akhir nya Zani memiliki seseorang yang bisa merawat diri nya serta memberikan kasih sayang yang pria itu butuh kan.

"Hm? Kalo mas mau nya kita peluk kan saja sepanjang hari, gimana menurut kamu?"ucap Hans yang langsung membuat Rayno membalik tubuh nya sebelum menatap pria itu dengan tatapan galak milik nya.

"Iya, mas mandi.."ucap Hans dengan berusaha duduk dari tiduran nya yang langsung membuat Rayno membantu pria itu dengan cepat.

"Mandi bareng ya?"ucap Hans lagi setelah turun dari tempat tidur, membuat Rayno langsung memberikan cubitan kecil di pinggang pria itu yang selalu menggoda diri nya dengan kata-kata mesum!

"Baiklah satu cubitan sudah memberikan jawaban."ucap Hans dengan mencuri satu kecupan di bibir kecil Rayno membuat kedua pipi pemuda itu memerah menahan malu.

"Hati-hati loh di dalem kamar mandi nya,"ucap Rayno saat Hans mulai melepaskan pegangan tangan nya ditubuh kecil pemuda itu.

"Pasti sayang."
____

Setelah mandi Hans sedikit berjalan-jalan ringan di ruang rawat milik nya karena setiap hari nya memang pria itu selalu melatih cara berjalan nya kembali.

Koma satu tahun lebih membuat daya tubuh pria itu sedikit melemah maka dari itu ia harus banyak-banyak berlatih lagi agar semua nya bisa kembali seperti semula lagi.

Hingga beberapa menit kemudian Rayno keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian santai milik nya.

"Sarapan nya udah di antar belum?"tanya Rayno dengan meletakkan pakaian kotor milik nya di dalam tempat khusus yang sudah di siapkan, ruang rawat Hans sudah seperti rumah bagi mereka.

"Sudah, ada disana,"jawab Hans dengan menunjuk meja kecil didekat sofa membuat Rayno langsung berjalan kearah sana.

"Mas makan dulu biar tambah semangat latihan nya,"ucap Rayno dengan mengambil nampan yang berisi makanan mereka berdua. Hans menganguk sebelum berjalan mendekat kearah Rayno dengan pelan.

"Suapin ya?"ucap Hans dengan mengambil tempat duduk disamping Rayno membuat pemuda itu tersenyum sebelum menganguk.

Mereka sarapan dalam diam sebelum suara ketukan dipintu terdengar sangat kuat membuat Rayno yakin jika yang datang adalah teman nya Ivan.

"Mas habisin sarapan nya, aku mau bukain pintu dulu."

Hans hanya menganguk mendengar perkataan istri kecil nya itu sebelum kembali fokus pada sarapan nya.
_

Saat Rayno membuka pintu ruang rawat milik Hans tatapan pemuda itu langsung mengarah Ivan yang tengah berdiri bersama dengan Zani. Dengan posisi Ivan memeluk dengan erat lengan suami nya itu.

"Kagak usah dipeluk gitu juga kali, gue juga punya sendiri,"ucap Rayno  menatap Ivan dengan tatapan geli nya membuat Ivan langsung melepaskan peluk kan nya di tangan Zani.

"Gue bukan cemburu sama lu anjir, tadi ada suster natap suami gue kayak tante girang jadi gue takut. Yaudah gue peluk aja biar kagak ada yang curi-curi pandang,"jawab Ivan apa ada nya karena memang tadi saat ia serta suami nya sampai dirumah sakit, ada seorang suster yang menatap Zani dengan terang-terangan di hadapan pemuda itu membuat Ivan merasa kesal sendiri melihat nya.

"Iya juga anjir, kita harus bunuh para pelakor kek gitu. Biar kejadian kek gini gak terulang lagi."ucap Rayno membuat Ivan menganguk setuju sebelum mereka berjalan masuk kedalam ruang rawat milik Hans.

Zani langsung menghampiri Hans yang tengah duduk diatas ranjang sedangkan Rayno mengajak Ivan duduk di sofa yang ada didalam sana. Ini seperti kumpulan antara istri dan juga suami bukan acara berkunjung untuk orang yang sakit.

"Bagaimana keadaan tuan sekarang?"tanya Zani dengan mengambil tempat duduk di kursi yang sudah disiapkan didalam sana membuat Hans langsung menatap Zani.

"Tubuh saya masih butuh banyak latihan lagi agar bisa kembali ke-keadaan awal saya."jawab Hans dengan sedikit memijat jari milik nya membuat Zani menganguk.

"Bagaimana usaha yang kau bikin?"tanya Hans yang sekarang mulai sering berbicara kepada seseorang yang dekat dengan diri nya.

"Berkembang dengan baik, maka dari itu saya bisa menikahi Ivan,"

"Syukur lah, berarti selama satu tahun ini semua bisnis yang kau mulai, berkembang dengan baik."

Zani menganguk sebagai jawaban untuk perkataan Hans barusan.
__

"Gimana menurut lu setelah menikah?"tanya Rayno dengan mengambil satu apel yang di bawakan Ivan tadi untuk ia makan.

"Lu yang duluan kawin malah nanya gue, situ gila?"jawab Ivan seperti biasa.

"Bukan kawin anjir tapi nikah. Lu kan tau gimana pernikahan gue dulu, penuh penolakan dari gue. Tapi sekarang gue udah berubah,"jawab Rayno membuat Ivan menganguk.

"Btw lu dah kawin?"tanya Rayno tiba-tiba membuat Ivan menatap teman nya itu dengan tatapan malu-malu kucing.

"Udah lah anjir, pertanyaan macam apa itu?"jawab Ivan dengan sewot nya membuat Rayno hanya membalas dengan cengiran milik nya.

"Gue belom."

Ivan langsung melotot mendengar jawaban yang diberikan Rayno. Ternyata Hans sangat kuat menahan napsu nya!

"Rencana nya gue mau bulan madu sama dia nanti, kalo dia nya udah sembuh."sambung Rayno membuat Ivan menganguk setuju karena itu permulaan yang bagus untuk pernikahan teman nya itu.

Bersambung..

Votmen_

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang