Part 26

6.4K 508 15
                                    

Setelah acara selesai sekitar jam 16:00, baik Hans mau pun Rayno sama-sama membantu para maid dan juga orang tua Rayno untuk membereskan beberapa barang yang di gunakan untuk dekorasi pernikahan.

Memang Hans mempunyai banyak Maid di Mesion milik nya tapi tetap saja mereka masih membantu agar semua nya bisa cepat selasai dan sama-sama beristirahat walau membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk itu semua akhir nya semua nya selesai.

Hanya tinggal meencuci beberapa piring serta barang yang lain nya, yang akan dilakukan oleh para maid saja karena mereka menolak untuk di bantu mengenai hal ini membuat Hans dan yang lain nya hanya bisa menyetujui saja.

"Daddy sama Papa hari ini menginap kan?"tanya Rayno saat mereka tengah beristirahat di ruang keluarga yang ada di Mension milik Hans setelah membantu para maid.

Membuat Rafa dan juga Ano langsung menatap anak serta menantu mereka.

"Iya, malam ini kita bakalan menginap disini. Besok pulang."

Memang beberapa bulan yang lalu mereka sudah membicarakan semua ini, Rayno akan tinggal di Mension Hans setelah mereka menikah nanti walau awal-awal pemuda itu menolak dengan alasan diri nya tidak bisa berangkat bersama dengan Ivan lagi namun Hans mengatakan jika Rayno masih bisa berangkat bersama dengan Ivan karena pria itu akan mengantar Rayno nanti nya. Membuat pemuda itu tidak punya alasan lain, selain menyetujui semua nya.

"Kamu fokus buat istirahat sama perhatiin suami kamu ya, kasihan loh dia beberapa hari ini sibuk ngurus dekorasi pernikahan sama berkas pernikahan kalian,"ucap Ano dengan menatap Rayno dengan tatapan lembut nya membuat pemuda itu langsung menatap Papa nya yang tengah tersenyum, terlihat sangat bahagia.

"Siap Pah."jawab Rayno langsung karena tidak ingin membuat Papa nya bersedih jika ia mengatakan bahwa diri nya masih belum bisa mencintai Hans. Perasaan yang sekarang ia rasakam hanya lah sebuah rasa nyaman karena perhatian pria itu saja tidak lebih dari itu.

"Soal nya malam ini Papa kamu mau perhatiin daddy juga, siapa tau kamu punya adik kan."ucap Rafa tiba-tiba membuat Rayno mendengus menatap daddy nya itu, selalu saja begini!

Sedangkan Hans tersenyum tipis melihat interaksi yang di lakukan Rayno dan juga keluarga nya. Andai kedua orang tua nya masih ada mungkin pria itu akan berkali-kali lipat merasa bahagia.

"Daddy! Selalu bicara gitu! Udah punya menantu masih aja gak di filter!"jawab Rayno dengan menatap daddy nya dengan tatapan memicing membuat Rafa tertawa dengan kencang nya sedangkan Ano hanya menggelengkan kepala nya, pria cantik itu merasa jika suami nya bertambah freak setiap hari nya.

"Ehem! Yang udah mengakui suami nya!  Sayang kayak nya sebentar lagi kita bakalan dapet cucu."ucap Rafa dengan senyuman jahil nya sebelum menarik tangan kecil Ano agar segera mengikuti diri nya. Pria itu ingin menghindari teriakan membahana Rayno nanti nya.

Meninggalkan Rayno yang tengah menahan rasa malu nya, sedangkan Hans hanya tersenyum tipis melihat pemuda yang sangat ia cintai tengah malu seperti ini.

"Ingin langsung beristirahat? Atau mau bersihkan badan?"tanya Hans setelah terjadi keheningan cukup lama karena tidak ada yang mencoba membuka pembicaraan.

Membuat Rayno lamgsung menatap Hans dengan kedua mata bulat yang terlihat sayu karena pemuda itu merasa sangat mengantuk sekarang.

"Ray mau tidur.."jawab Rayno dengan pelan, pesta tadi siang serta membantu membereskan dekorasi cukup membuat pemuda itu merasa sangat mengantuk padahal sekarang masih jam 5 sore lebih.

"Kemari,"ucap Hans yang entah kenapa langsung membuat Rayno berjalan mendekat kearah pria itu yang tengah duduk di sofa dengan tenang.

Dengan sangat pelan, Hans mulai menggendong tubuh kecil Rayno seperti koala membuat pemuda itu langsung menyandar dengan nyaman. Menikmati kebersamaan mereka hari ini.

Sedangkan Hans langsung berjalan kearah lift untuk segera sampai ke lantai tiga tempat kamar nya berada, dengan Rayno yang masih tetap berada di posisi yang sama.

"Setelah sampai nanti kamu bersihkan diri lebih dulu baru tidur setelah itu hm?"ucap Hans saat mereka berada didalam lift membuat Rayno hanya membalas pria itu dengan gumanam lirih.

"Good boy."
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah sampai didalam kamar mereka yang sudah di hias sebagus mungkin, dengan pelan Hans mulai menurunkan tubuh kecil Rayno membuat pemuda itu langsung menatap Hans dengan tatapan sayu serta mata memerah.

"Mandi dulu hm? Nanti saya siapkan baju tidur kamu di ruang ganti."ucap Hans dengan sangat lembut membuat Rayno menganguk sebelum beranjak dari sana, meninggalkan Hans sendirian.

Pria itu menatap seluruh penjuru kamar milik nya yang terlihat sangat berubah karena warna dinding nya di ganti agar Rayno lebih nyamam karena sekarang bukan hanya pria itu yang di tinggal disini namun ada orang lain juga maka dari itu Hans melakukan semua ini agar pemuda yang sangat ia cintai merasa nyaman.

Setelah cukup lama menikmati keindahan kamar milik nya, Hans segera beranjak masuk kedalam ruang ganti yang menjadi tempat semua pakaian milik nya dan juga Rayno berada untuk memilihkan pakaian untuk istri kecil nya itu.

"Om?"

Hans yang tengah sibuk membereskan beberapa barang didalam ruang ganti mengalihkan tatapan nya karena mendengar suara Rayno yang terdengar mangalun dengan indah di telinga nya.

Saat Hans keluar dari ruang ganti, didepan pintu masuk sudah ada Rayno yang tengah menatap pria itu dengan kedua mata bulat yang mengerjab dengan lucu nya.

"Gantian. Om mandi terus aku yang siapin baju,"ucap Rayno dengan menatap Hans yang masih memakai pakaian pesta pernikahan tadi sedangkan Rayno memakai jubah mandi.

Terlihat rambut basah pemuda itu terlihat berantakan, serta wajah nya yang terlihat sangat polos jika berhadapan secara langsung seperti ini membuat Hans semakin mencintai pemuda yang sekarang sudah menjadi istri nya itu melebihi apapun.

"Baiklah, nanti jika kamu ingin makan sesuatu langsung telpon kebawa biar di bawakan makanan sebelum kamu tidur hm? Setelah itu langsung tidur, tidak perlu menunggu saya."ucap Hans sebelum berjalan kearah kamar mandi meninggalkan Rayno yang sekarang tengah berjalan kearah ruang ganti.

Mata bulat pemuda itu menatap satu pakaian yang sudah disiapkan dengan baik didekat kaca hias yang dibuat khusus untuk Rayno mungkin? Karena banyak sekali alat kecantikan yang terlihat masih tersegel dengan sangat rapi.

Dengan pelan Rayno mulai memakai pakaian yang sudah dipilihkan Hans sebelum menyisir rambut nya sebentar. Melihat beberapa skincare yang terlihat sangat lengkap di mata nya sebelum memakai krim wajah yang biasa ia pakai sebelum tidur dalam diam.

Setelah itu Rayno sedikit memakai liptint agar bibir nya tidak terlalu pucat, sebelum menatap tampilan diri nya sekarang di kaca besar yang ada.

"Awal yang baru dalam hidupmu akan segera di mulai Ray."

Bersambung..

Votmen_

Maaf buat beberapa typo yang ada, soal nya hp yang buat kirim cerita nya lagi eror gak bisa ngetik. Alhasil nulis di hp yang berbeda. Maaf ya.

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang