Part 25

6.4K 482 28
                                    

Hari yang di nanti kan setiap pasangan yang saling mencintai pun tiba. Beda nya sekarang hanya satu orang yang begitu mencintai pasangan nya sedangkan yang satu nya masih tetap sama pada pendirian teguh nya.

Dihadapan beberapa orang yang siap menjadi saksi atas pernikahan mereka, Hans dan juga Rayno saling berhadapan setelah beberapa saat yang lalu mengucapkan janji suci pernikahan disalah satu gereja yang ada di kota.

Pesta pernikahan mereka digelar di Mension milik Hans yang sudah di di dekorasi semewah mungkin walau yang hadir cuman ada beberapa orang.

Pria itu tidak ingin melewatkan satu momen pun dihari pernikahan mereka ini, bahkan pria itu sudah menyiapkan seseorang yang bisa selalu merekam setiap momen yang terjadi, siapa lagi kalo bukan Zani.

Pria itu memang serba bisa dalam melakukan apapun hingga saat Hans menawari nya pekerjaaan itu Zani langsung menerima nya.

Hans menatap Rayno yang tengah menunduk dari tadi. Dengan pelan tangan pria itu mulai mengelus dengan lembut pipi Rayno hingga membuat sang empu pipi mendongak keatas.

Tatapan mereka bertemu, tatapan tajam namun menyimpan begitu banyak kasih sayang itu menatap mata bulat Rayno dengan tatapan memuja. Sehingga membuat Rayno seketika merasa gugup karena di perhatian begitu intens seperti ini, sebelum nya tidak ada yang pernah menatap nya seperti ini membuat Rayno gelisah sendiri melihat nya.

"Kamu sangat cantik hari ini," bisik Hans dengan pelan membuat kedua pipi Rayno langsung memerah karena malu, sungguh jika yang mengatakan itu Ivan atau orang lain sudah dipasti kan Rayno akan memukul orang itu sekeras mungkin tapi karena yang mengatakan nya Hans pemuda itu jadi salah tingkah sendiri mendengar nya.

Cup!

Kedua mata bulat Rayno mengerjab dengan pelan saat merasakan sebuah kecupan di kening nya, saking lama nya salah tingkah pemuda itu tidak menyadari bahwa Hans mencuri satu kecupan dikening nya!

Membuat Hans tersenyum tipis sebelum mengambil kedua tangan kecil Rayno dengan pelan, membuat Rayno langsung menatap Hans dengan tatapan bertanya.

Untuk sekarang Rayno akan membiarkan apapun yang pria itu lakukan di hari pernikahan mereka, karena ini pasti hari yang sangat Hans tunggu selama sepuluh tahun ini.

Dengan pelan Hans mencium kedua punggung tangan Rayno dengan sangat lembut membuat beberapa tamu undangan menutup mulut mereka menahan rasa ingin berteriak dengan kencang melihat asupan secara langsung didepan mata mereka.

"Saya berjanji tidak akan membuat kedua tangan ini mengerjakan apapun selain untuk keperluan kamu sendiri. Kedua tangan ini harus di jaga agar terus seperti ini,"ucap Hans setelah cukup lama mencium kedua tangan Rayno membuat pemuda itu lagi dan lagi merasa sangat gelisah.

Perhatian pria itu membuat diri nya ragu dengan diri nya sendiri. Apa lagi mendengar perkataan Hans tadi yang tidak akan membuat diri nya mengerjakan apapun nanti nya membuat Rayno merasa begitu di hargai.

"Saya sangat mencintai kamu Ray, melebihi hidup saya sendiri."ucap Hans dengan pelan yang hanya bisa di dengar oleh Rayno saja.
.

.

.

.

.

.

Para tamu undangan mulai memberi ucapan selamat pada pasangan yang baru saja menikah. Walau para tamu yang datang tidak terlalu banyak atas keinginan Rayno namun tetap saja bisa meramaikan acara pernikahan yang di buat Hans sangat mewah ini.

Sekarang giliran Ivan dan juga Zani yang naik untuk memberi ucapan selamat pada Hans dan juga Rayno setelah 10 orang lebih sudah mengucapkan kata selamat.

"Selamat buat lu pernikahan lu, inget gak boleh teriak-teriak lagi kalo tinggal disini entar. Sama jangan lupa buat nobar nya yak."ucap Ivan dengan sangat pelan di akhir kata karena takut di bunuh Rayno sekarang juga sedangkan Zani hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Ivan barusan yang terdengar sangat sus di telinga.

"Selamat untuk pernikahan anda Tuan, akhir nya perjuangan selama 10 tahun lebih terbayarkan."ucap Zani saat berada di hadapan Hans membuat pria itu menganguk.

"Terima kasih, kamu juga."jawab Habs yang langsung membuat Zani menganguk.

Ia sangat mengerti dengan perkataan Hans barusan yang mengatakan jika nanti nya Zani harus segera menikahi Ivan juga.

"Itu pasti Tuan. Karena saya tidak ingin membiarkan dia pergi kalau saya terlalu lama membiarkan tetap seperti ini terus menerus."balas Zani yang langsung membuat Rayno dan juga Ivan bertanya-tanya.

Kenapa mereka berdua berbicara dengan penuh teka-teki seperti ini? Terdengar sangat sulit dipahami oleh Rayno maupun Ivan yang hanya bisa melamun mendengar perkataan kedua pria itu.
___
Setelah Zani dan juga Ivan turun sekarang giliran Alexander yang naik bersama dengan istri kecil nya. Membuat Rayno langsung menatap pemuda yang sama pendek nya dengan diri nya dengan tatapan penasaran.

"Akhir nya kau menikah juga."ucap Alex dengan menatap Hans dengan senyuman tipis milik nya membuat Hans ikut tersenyum tipis juga.

Padahal baru beberapa bulan yang lalu ia datang ke pernikahan Alexander dan sekarang pria itu juga datang ke acara pernikahan nya juga.

"10 tahun yang tidak sia-sia."jawab Hans dengan tersenyum tipis membuat Alex menganguk setuju.

"Baby?" Panggil Alexander pada pemuda kecil dibelakang nya membuat Kedua mata bulat Rayno yang sejak tadi memperhatikan mereka melotot.

Baby? Bukan kah itu panggilan sayang untuk pasangan? Jadi sekarang yang berada di hadapan diri nya, pasangan spesial juga seperti diri nya dan juga Ivan pikir Rayno. Padahal tadi nya pemuda itu berpikir bahwa pria tinggi itu ayah dari pemuda kecil berpipi tembam itu ternyata salah.

"Ugh..iya Mas?"jawab Ken dengan kedua mata bulat menatap Alex dengan mengerjab dengan lucu, pemuda itu bingung harus mengatakan apa jadi diri nya hanya diam saja sejak tadi.

"Ucapkan selamat pada dia."ucap Alex dengan menunjuk kearah Rayno membuat Ken langsung menatap kearah Rayno juga.

"Selamat buat pelnikahan kalian. Semoga bahagia kayak Ken sama Mas Ale ya! Nikah itu selu soal nya! Hehe selamat,"ucap Ken dengan menatap Rayno dengan tatapan polos nya.

"Anjir polos banget nih orang. Dia bilang seru lagi, seru dari mana nya anjir? Yang ada tertekan gue."batin Rayno

"Terima kasih."ucap Rayno akhir nya membuat Ken menganguk sebelum menggenggam jari telunjuk Alex lagi dengan tangan kecil nya.

"Saya pamit pulang dulu, Hans."ucap Alex yang langsung membuat Hans menganguk.

Mereka pergi menjauh membuat Hans langsung menatap Rayno yang masig terlihat kebingungan.

"Dia Alexander. Teman semasa sekolah saya, sekarang dia tinggal di luar negeri bersama dengan pemuda kecil di belakang nya tadi."ucap Hans memberitahu Rayno membuat pemuda itu menganguk.

"Yang tadi itu istri nya kan?"tanya Rayno bermaksud menanyakan Ken membuat Hans tersenyum jahil.

"Iya, masa dia suami nya. Dia sama seperti kamu."balas Hans dengan sedikit godaan membuat Rayno mengalihkan tatapan milik nya.

Bersambung..

Votmen_

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang