Part 12

8.9K 715 25
                                    

Setelah pembicaraan yang sangat serius tadi, Hans izin pamit pulang karena sekarang sudah lumayan sore. Pria itu juga masih ada beberapa urusan yang harus ia kerjakan jadi harus pulang lebih dulu tanpa bertemu secara langsung dengan pemuda yang sangat ia cintai.

Setidak nya sedikit beban yang ada didalam pikiran nya sedikit berkurang karena sudah mengatakan nya sebagian. Walau satu pikiran lagi bertambah, memikirkan bagaimana jawaban pemuda itu. Apakah nanti pemuda itu akan membenci diri nya karena sudah berani datang melamar tanpa sepengetahuan pemuda itu?

"Kita sudah sampai Tuan."ucap Zani yang sejak tadi merasa bahwa Tuan nya itu hanya diam saja. Tapi memang sih Tuan nya itu selalu diam tapi tidak seperti biasa nya karena biasa nya pria itu membaca atau tidak bermain ponsel. Dan sekarang Zani hanya melihat seperti nya pria itu tengah melamun dengan tatapan kosong.

"Iya."ucap Hans sebelum langsung keluar sendiri tanpa menunggu Zani membuka kan pintu untuk diri nya, membuat Zani hanya bisa menghembuskan napas pasrah. Seperti nya ada satu hal yang terjadi sehingga membuat pria itu menjadi seperti ini tapi Zani tidak tau apa penyebab nya, ingin bertanya pun ia sungkan karena bagaimana pun diri nya hanya seorang supir yang jauh dibawah pria itu. Diri nya tidak pantas untuk ikut campur dalam masalah ini semua.
___

Setelah mengantar Hans pulang. Zani segera beranjak untuk pulang juga karena biasa nya saat keperluan Tuan nya diluar sudah selesai semua maka ia akan di iznkan pulang. Tapi karena sekarang Hans lagi tidak ingin diganggu seperti nya lebih baik Zani lamgsung pulang saja.

Sebelum benar-benar pulang kerumah. Zani mampir dulu ke indosi untuk membeli beberapa keperluan memasak karena bahan-bahan yang ada dirumah mulai menipis, sekalian membelikan beberapa cemilan untuk adik nya yang ada dirumah.

"Loh, Mas?"

Zani membalik tubuh nya saat sedang mengantri ada seseorang yang memanggil nama nya. Saat pria itu membalik tubuh nya, tatapan teduh milik nya langsung bersitatap dengan mata bulat seorang pemuda yang tengah menatap diri nya dengan senyuman.

"Kau?"ucap Zani saat menyadari Ivan yang memanggil diri nya tadi padahal baru tadi siang mereka bertemu dan sekarang bertemu lagi.

"Iyaa, kita ketemu lagi,"jawab Ivan dengan senyuman cerah seperti biasa membuat Zani gemas sendiri melihat nya.

"Sebentar iya. Saya mau membayar lebih dulu,"ucap Zani dengan meminta izin kepada Ivan untuk membayar terlebih dahulu sebelum berbicara pada pemuda itu membuat Ivan menganguk.

Sebenar nya tadi Ivan menolak saat disuruh Ibu nya membeli tepung untuk membuat Kue, tapi saat sekarang diri nya bertemu dengan pria yang beberapa hari ini mengganggu pikiran nya lagi untuk yang kesekian kali nya. Ivan merasa bersyukur karena disuruh untuk membeli tepung, ingat kan pemuda itu untuk berterima kasih kepada Ibu nya nanti.

Dan kebetulan juga saat pemuda itu sudah selesai membayar dan ingin pulang diri nya merasakan aroma parfum seorang pria yang tidak asing dari penciuman milik nya hingga membuat pemuda itu dengan berani memanggil pria itu, dan ternyata memang benar itu pria yang tadi siang menemui diri nya.

"Ayo."ucap Zani setelah membayar semua belajaan milik nya dengan menggenggam tangan kecil Ivan membuat pemuda itu tersentak sebelum menunduk untuk menyembunyikan wajah memerah milik nya.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Rayno berjalan masuk kedalam rumah dengan santai sebelum panggilan dari Daddy nya membuat pemuda itu mengurungkan niat nya untuk naik kelantai atas.

"Rayno kemari, Daddy sama Papa kamu ingin membicarakan tentang sesuatu sama kamu."ucap Rafa saat melihat anak tunggal mereka sudah pulang dari kampus.

Tadi setelah Hans pulang Rafa langsung mengatakan semua nya pada Ano yang sedang berada didalam kamar mereka tentang niat baik yang dikatakan Hans tadi dan Ano menganguk setuju karena memang sejak pertama kali melihat pria itu tadi, Ano merasakan ada sesuatu yang berusaha pria itu sembunyikan.

Ano tau, bahkan sangat tau bahwa tatapan pria itu seperti kosong dan tidak bersemangat. Karena bagaimana pun Ano juga seorang Ibu disini yang mengerti semua tatapan yang anak nya berikan untuk mereka berdua.

Rafa dan juga Ano hanya menginginkan satu hal, yaitu anak mereka bahagia bersama dengan orang yang tepat. Yang bisa membimbing mereka dengan benar.
_

"Kenapa Dad?"tanya Rayno saat diri nya duduk ditengah-tengah kedua orang tua nya dengan tatapan bertanya.

Membuat Rafa menghembuskan napas cukup berat sebelum mulai berbicara dengan serius.

"Tadi ada seseorang datang kesini untuk melamar kamu."ucap Rafa yang langsung membuat kedua mata bulat milik Rayno melotot.

"Mas, biar aku yang bilang sama Ray."ucap Ano saat mendengar perkataan Suami nya yang sangat menggantung untuk diri nya, serta terdengar sangat tidak masuk di akal untuk Rayno yang baru saja pulang dari kampus.

"Jadi tadi ada seorang pria gitu yang datang. Sebelum nya dia datang cuman buat bicarain bisnis dengan Daddy kamu, Papa juga tidak tau persis gimana dia mengatakan nya tapi Daddy kamu mengatakan jika pria itu memang sudah suka sama kamu sejak lama tapi baru sekarang mengatakan nya, dia meminta izin secara langsung sama Daddy kamu untuk menikah sama kamu tapi kami tidak bisa memutuskan semua nya secara sepihak oleh karena itu Daddy kamu mengatakan bahwa dia perlu waktu untuk membicarakan semua nya sama kamu dulu sebelum menjawab nya."ucap Ano dengan sejelas mungkin kepada anak nya itu, pria cantik itu sengaja tidak mengatakan tentang pria itu yang mencintai Rayno dari anak nya itu masih kecil. Biarlah nanti waktu yang menjawab itu semua.

Rayno syok mengetahui satu fakta yang baru saja ia denger. Seorang pria datang kerumah nya untuk melamar diru nya? Baru saja diri nya berbicara pada Ivan tentang diri nya yang ingin menjadi normal tapi kenapa jadi seperti ini?

"Daddy sudah lama kenal dia?"tanya Rayno setelah terdiam beberapa saat, ia ingin mengetahui sejauh mana kedua orang tua nya mengenal pria yang datang melamar kerumah nya tadi.

"Untuk Daddy sendiri, sudah mengenal dia dari tiga tahun yang lalu saat menjalani bisnis bersama. Kalo untuk Papa kamu dia tidak tau sama sekali dengan pria itu."ucap Rafa menjawab pertanyaan Rayno dengan jelas.

"Papa sendiri yang baru pertama kali bertemu dengan dia, ngerasa kalo dia itu baik banget, pengertian sama seperti Daddy kamu."ucap Ano setelah cukup lama menyimak pembicaraan antara anak nya dan juga Suami nya.

"Rayno ragu.."

Bersambung...

Votmen_

#bakalan up lagi kalo udah tembus 55 vote sama 25 komen😭🙏

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang