Part 4

14.4K 1K 49
                                    

Seorang pemuda tengah berjalan menuruni anak tangga, menatap ruang tengah yang seperti nya kosong. Segera berlari kecil untuk segera sampai kelantai bawa tanpa takut jatuh sedikitpun.

Dengan langkah kecil nya pemuda itu langsung mendatangi ruang makan yang biasa mereka pakai untuk sarapan bersama dan benar saja saat pemuda itu datang, sudah ada kedua orang tua nya yang tengah sarapan bersama membuat pemuda itu mendengus.

"Kalian kenapa gak nungguin Ray?'tanya pemuda itu dengan menatap kedua orang tua nya yang secara bersamaan menoleh saat mendengar suara pemuda itu.

"Kamu mandi nya lama, belum lagi dandan nya. Pasti lama banget."ucap seorang pria yang terlihat cantik walau sudah tidak muda lagi diikuti pria yang sangat tampan serta tinggi.

"Kalian kalo urusan menghina pasti nomor satu."ucap pemuda itu dengan mengambil tempat duduk disamping Daddy nya.

"Ini hari pertama kamu masuk kuliah kan?"tanya Pria yang lebih tinggi diantara pria dan pemuda lain nya.

"Iya, maka nya Ray bangun pagi. Kalo gak mah pasti masih tidur."jawab pemuda itu dengan cepat membuat pria yang lebih tinggi menganguk mengerti.

"Ray mah sama kayak kamu Mas kebo, kalo gak kemana-mana."jawab pria cantik itu membuat pemuda itu serta pria tinggi menatap pria cantik itu dengan tatapan tidak terima.

"Ano..."panggil pria yang lebih tinggi membuat pria cantik yang bernama Ano itu menatap Suami nya dengan tatapan jahil.

"Kenapa Rafa Suamiku tersayang..."jawab Ano tidak kalah panjang membuat pemuda yang duduk ditengah-tengah mendengus dengan kencang.

"Kalian kalo mau mesra-mesraan mending pas Ray gak dirumah."ucap pemuda itu dengan sarapan dengan cepat membuat kedua orang tua nya terkekeh dengan pelan.

Anak tunggal mereka selalu bersikap seperti itu jika mereka bermesraan atau saling gombal membuat mereka gemas sendiri.

"Gapapa dong Ray biar kamu punya adik."jawab Rafa- Daddy pemuda itu dengan santai nya membuat pemuda itu langsung menatap Daddy nya dengan tatapan mematikan.

"Terserah."ucap pemuda itu dengan beranjak dari tempat makan dengan cepat membuat Ano menggelengkan kepala nya merasa Suami nya selalu saja lupa.

Anak mereka itu sangat tidak menyukai jika mereka membahas masalah adik untuk nya padahal waktu kecil dulu pemuda itu sangat menyukai anak kecil tapi sekarang? Mereka selalu berpikir mungkin anak mereka gengsi atau bahasa gaul nya tsundere untuk meminta itu semua.

"Mas kebiasaan gitu ih."ucap Ano dengan menatap suami nya yang tengah tersenyum kikuk, sungguh Rafa sangat takut pada Istri nya itu.

"Aku lupa sayang, maaf ya."jawab Rafa dengan tersenyum. Senyum andalan untuk membuat istri nya tidak marah kepada diri nya membuat Ano menghembuskan napas kasar sebelum menganguk. Diri nya tidak bisa marah sama Suami nya itu.

"Mas masih inget gak waktu dulu kita membawa Ray paksa dari negera ini untuk pergi ke Jerman? Agar anak kita aman bersama dengan kita?"tanya Ano dengan menatap suami nya yang tengah menatap pria cantik itu juga.

"Mas masih ingat dengan jelas sayang."

Flashback

Rafa dan juga Ano menunduk saat secara tidak langsung menatap seorang pria paruh baya yang tengah menatap mereka dengan tatapan sangat tajam seakan-akan tatapan itu bisa saja membunuh mereka.

"Apa yang Ayah katakan dulu sama kalian?"ucap pria paruh baya itu menatap kedua pria dihadapan nya.

Terdengar hembusan napas cukup berat dari Rafa karena ia yang bertanggung jawab sebagai kepala keluarga di dalam keluarga nya ini.

Tadi pagi sebelum Ray pulang sekolah, wali kelas anak itu datang kerumah dengan berbicara baik-baik bahwa Ray bersikap kurang baik disekolah. Anak itu memukul teman nya yang tidak bersalah hanya karena anak itu tidak memberi Ray permen.

Memang masalah yang sepele tapi itu membuat orang tua anak yang dipukul Ray datang ke sekolah dan mengadukan semua nya. Membuat wali kelas itu datang ketempat mereka.

"Tapi kami tidak bisa merubah sikap Ray, Ayah. Karena anak itu memang sudah seperti itu sejak kami adopsi dulu."ucap Ano mengambil alih pembicaraan karena merasa suami nya hanya diam.

Memang mereka mengadopsi Ray waktu anak itu berumur lima tahun, dan anak itu memang kurang sopan dalam bersikap tapi baik Ano maupun Rafa mencoba memaklumi semua itu karena Ray dibesarkan dipanti asuhan otomatis kasih sayang anak itu kurang karena harus berbagi dengan anak yang lain nya.

Alasan Ano dan juga Rafa mengadopsi Ray juga karena mereka ingin memberikan kasih sayang yang banyak untuk anak itu dengan harapan anak itu akan berubah menjadi anak yang lebih baik dari sebelum nya.

Tapi selama tiga tahun mereka memberi kasih sayang dan juga berusaha mengajarkan anak itu tentang sopan santun. Anak itu masih tetap sama hanya yang berbeda cuma di tata cara anak itu berbicara sudah mulai baik.

Tapi saat memdapatkan kabar ini baik Rafa mau pun Ano merasa takut anak mereka akan tidak aman di negera ini jika ia bersikap seperti itu terus menerus.

Dulu Ayah Rafa melarang mereka untuk mengadopsi anak itu dengan alasan tidak suka dengan sikap anak itu yang tidak akan pernah bisa diubah. Tapi Rafa bersikeras untuk mengadopsi anak itu hingga sekarang Ayah Rafa mempertanyakan semua nya.

"Kita hanya butuh solusi dari Ayah bukan kata-kata Ayah yang akan membuat kami merasa kurang bisa mendidik seorang anak."jawab Rafa setelah terdiam cukup lama membuat seorang pria paruh baya dihadapan Rafa menghembuskan napas cukup berat.

"Jalan satu-satu nya, kalian bawa anak itu ke Jerman. Masuk kan dia kesekolah yang mengajarkan semua tata cara bersikap dengan baik disana. Jika ada berubahan yang cukup baik dari dia maka bawa kembali anak itu ke sini."ucap pria paruh baya itu mau tidak mau membuat Rafa menganguk dengan terpaksa diikuti Ano.
___

Pukul satu siang lewat Ray pulang dengan suara pekik kan yang mengisi kesunyian yang ada didalam rumah.

"Daddy! Papa!"pekik anak itu membuat Rafa yang tengah sibuk membantu Ano membereskan barang-barang mereka berjalan keluar untuk menemuni anak satu-satu nya itu.

"Ray.."panggil Rafa dengan berjalan mendekat kearah Ray yang tengah sibuk melepas sepatu milik nya.

"Daddy!"ucap Ray dengan berlari kearah Daddy nya sebelum memeluk kaki pria itu.

"Ray tadi ketemu Om raksasa tau! Dia bilang nanti mau kasih Ray permen!"ucap Ray dengan menceritakan kejadian diri nya bertemu seorang pria tinggi.

Membuat Rafa mulai merasa gelisah jika Om yang dimaksud anak nya itu merupakan suruhan dari ayah anak yang sudah dipukul Ray.

Rafa tidak akan membiarkan anak yang sangat ia sayangi dalam masalah.

Mungkin memang jalan satu-satu nya hanyalah dengan mereka pergi dari negara ini lebih dulu.

Bersambung...

Votmen..

Nyambung gak sih?😓😭

Maaf ya kalo misal nya gak bisa up setiap hari kayak dulu, karena kesibukan di rl mulai banyak mana udah kelas akhir lagi😭🙏.

Komen sebanyak-banyak nya biar saya tambah semangattt😭

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang