Part 19

7.2K 546 21
                                    

Setelah pembicaraan yang cukup serius akhir nya Hans pamit untuk pulang dengan mengendari mobil nya sendirian tanpa ada Zani yang selalu menjadi teman nya saat dalam perjalanan kemana pun itu. Sekarang sudah cukup sore jadi Hans ingin langsung pulang saja sekalian beristirahat dirumah.

Pria itu tersenyum tipis saat mengingat jawaban yang diberikan Rayno tadi. Semua ini diluar dugaan nya karena tadi saat datang kerumah pemuda itu yang hanya dipikiran oleh Hans cuman satu yaitu ia yakin bahwa diri nya akan ditolak begitu saja. Walau tadi memang sempat diri nya merasa sangat kecewa waktu Rayno hanya diam namun saat pemuda itu mengatakan apa yang ia rasakan bukan nya merasa tidak terima atau apa, Hans malah senang.

Diri nya juga jadi mengetahui semua nya. Tentang apa yang pemuda itu rasakan kepada diri nya tanpa harus bersusah payah mencari tau semua itu. Dan dengan begitu Hans akan berusaha membuat Rayno mencintai diri nya juga bagaimana pun cara nya.
___

Setelah sampai dihalaman Mension milik nya Hans segera keluar dari dalam mobil nya. Berjalan langsung kearah pintu utama yang sudah terbuka dengan lebar. Sebelum melangkah kearah lift untuk segera sampai di lantai kamar milik nya.

Hans ingin langsung membersihkan diri nya karena merasa tidak nyaman dengan jas yang sekarang ia kenakan. Bayangkan saya kemeja yang ia pakai sudah melekat ditubuh nya dari tadi siang sehingga sekarang membuat pria itu merasa kurang nyaman, karena biasa nya Hans selalu mengganti pakaian milik nya saat merasa sudah tidak nyaman dipakai. Tapi tadi saat berada dirumah Rayno, pria itu tidak bisa melakukan itu semua.

Saat tiba didepan pintu kamar milik nya. Hans memasuk kan sidik jari nya lebih dulu sebelum berjalan masuk kedalam pintu yang secara otomatis terbuka saat ia memasuk kan sidik jari nya, begitu pun saat Hans sudah masuk kedalam kamar, pintu kamar nya tertutup secara otomatia sendiri.

Pria itu berjalan mengambil handuk lebih dulu sebelum berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan tubuh nya.
____

30 menit kemudian Hans keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian tidur milik nya. Tangan pria itu secara refleks menyisir rambut tebal milik nya menggunakan jari panjang milik nya. Hingga tetesan beberapa air disana jatuh.

Pria itu masih terus saja tersenyum tipis saat mengingat kejadian tadi siang. Dengan langkah pelan Hans berjalan kearah balkon seperti biasa yang ia lakukan setiap malam nya.

Menatap langit malam yang terlihat begitu banyak bintang disana dengan kedua tatapan tajam milik nya, ada bulan juga diatas sana yang terlihat bersinar dengan sangat terang diatas sana. Entah ini pikiran Hans saja atau memang malam ini langit malam terlihat sangat berbeda dengan beberapa malam sebelum nya yang terlihat sangat gelap tanpa ada sinar apapun. Tapi malam ini terlihat begitu terang serta terasa sangat damai.

Apakah semesta juga ikut berbahagia atas semua yang sekarang ia rasakan? Memang takdir milik nya sangat tidak terduga tapi Hans yakin bahwa semesta selalu berpihak kepada diri nya bagaimana pun keadaan pria itu.

"Aku berhasil Ayah..tinggal beberapa langkah lagi aku bisa memiliki dia seutuh nya tanpa harus kehilangan dia lagi. Kau memang benar bahwa aku harus mengejar sesuatu yang aku inginkan agar bisa mendapatkan nya dan sekarang aku berhasil mendapatkan nya, tinggal beberapa langkah lagi..., aku harap kalian masih tetap mendukung aku diatas sana."ucap Hans dengan menatap langit malam yang terlihat sangat terang hari malam ini, terlihat sangat nyamam dipandang.
____

.

.

.

.

.

.
Rayno menatap bosan kearah handphone milik nya, tidak ada spam chat dari Ivan seperti biasa nya membuat Rayno merasa begitu kesepian. Mana malam ini ia tidak bisa tidur huh!

Saat pemuda itu meletak kan handphone milik nya, terdengar suara getaran disana membuat Rayno segera mengambil handphone nya untuk segera melihat pesan dari Ivan, namun Rayno kembali cemberut saat melihat nomor baru yang sekarang menghubungi diri nya.

Pasti ini teman dari kampus yang ganti nomor dan sekarang minta save ulang huh!

+62854786×××

Rayno|
Belum tidur? Kenapa?
22:50

Rayno kembali mendengus saat melihat pesan kedua dari nomor asing itu, kenapa orang itu sangat kepo? Kenapa juga dia menanyakan hal seperti itu. Dengan kesal Rayno langsung saja me jawab.

Rayno_Adtya

Saha?|
Lu siapa anjir?|
Kalo mau minta save ulang|
Bilang aja nama lu jangan
Nanya-nanya!

+62854786×××

Ini saya, Hans.

Kedua mata bulat Rayno melolot melihat balasan yang baru saja masuk, ternyata yang mengirim pesan tadi itu Om raksasa! Kenapa dia bisa mendapatkan nomor nya? Atau jangan-jangan pria itu memata-matai diri nya?!

Saat Rayno sibuk melamun diri nya tiba-tiba mendapatkan panggilan vidio dari Hans yang langsung saja membuat pemuda itu menduduk kan diri nya ditengah-tengah ranjang. Mata bulat itu terus memperhatikan panggilan yang masuk hingga panggilan itu mati sendiri.

Dengan cepat Rayno langsung me-namai kontak Hans dengan nama [Om Raksasa🤯!]

Sebelum panggilan vidio dari Hans masuk lagi. Rayno menghembuskan napas berat milik nya lebih dulu sebelum mengangkat panggilan vidio dari pria itu.

Terlihat pria itu tengah sibuk dengan laptop milik nya membuat Rayno bingung, jika pria itu sibuk kenapa dia menelpon diri nya?

"Baju nya bagus."

Rayno langsung menatap pakaian tidur milik nya sekarang sebelum kedua pipi pemuda itu memerah. Ia masih memakai baju tidur pororo yang dibelikan Papa nya beberapa hari yang lalu! Ia lupa mengganti nya tadi. Tapi yang membuat pemuda itu bingung kenapa bisa Hans mengetahui diri nya memakai baju pororo? Sedangkan pria itu sibuk dengan laptop milik nya.

"Kenapa belum tidur? Ini sudah larut, besok kan kamu kuliah."

Kembali terdengar suara dari Hans lagi membuat Rayno terus memperhatikan pria itu dengan kedua mata bulat nya. Terlihat pria itu mulai meletak kan laptop milik nya sebelum mengambil handphone yang ia letak kan sedikit jauh dari diri nya.

"Om punya berapa mata?"tanya Rayno karena merasa penasaran kenapa pria itu bisa melihat diri nya padahal tadi pria itu sibuk dengan laptop nya.

"Dua, sama seperti kamu."

Rayno menganguk dengan pelan mendengar penjelasan Hans, mungkin saja memang pria itu bisa melihat diri nya walau sedang menunduk.

"Tidur, besok kuliah."

Rayno kembali memfokuskan tatapan milik nya pada wajah Hans yang sedang berada didepan kamera, sungguh wajah pria itu memang sempurna tapi diri nya belum merasakan perasaan apapun saat berada didekat pria itu.

Bersambung..

Votmen

CINTA HANS REVIANO {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang