Eps - 03b

9 3 0
                                    

"Huft.."

Helaan nafas tersebut berasal dari Zaira yang kini tengah duduk di kantin TK tempat ia mengajar.

Semangkok bakso dihadapannya hanya ia aduk-aduk sedari tadi tanpa berniat untuk memakannya.

"Bisa-bisanya modelan kaya aku ini dijadiin wali kelas yaallah." keluh nya pada dirinya sendiri.

"Astagfirullah Zaira.. Kamu mah ya bukannya di makan tuh bakso malah di aduk-aduk begitu."

Ucap Putri yang baru saja tiba dihadapan Zaira dengan 2 gelas es jeruk ditangannya.

"Za, kamu masih kefikiran yang tadi ya?" Tanya Putri pelan, namun yang ditanya tak bergeming sedikitpun.

"ZAIRA!!!"

"Astaghfirullah yaallah."

Teriakan Putri tepat di telinga kiri Zaira dan itu membuat telinganya berdengung kencang seakan ingin pecah.

"Put, kamu gila?" Tanya Zaira seraya mengusap telinga kiri di balik hijabnya.

Putri meringis mendengar pertanyaan tersebut. "Maaf, abisnya kamu ngelamun terus sih, Za." Ucapnya merasa sedikit tidak enak.

"Abisnya bisa-bisanya aku diangkat jadi wali kelas, Put." Ujar Zaira kesal.

"Dijalanin aja ya cantik, nggak sulit kok, kan ada aku." Ucap Putri memberi semangat.

Zaira pun hanya mengangguk lesu seraya tersenyum tipis.

**

Siang ini, Zaira diminta tolong Bu Dida untuk mengantar dirinya ke suatu tempat, dengan senang hati Zaira mengantar Bu Dida menggunakan motor matic yang di kendarai nya.

Sesuai arahan petunjuk jalan yang diarahkan kepala sekolah alias Bu Dida, akhirnya keduanya sampai di tempat dimana didepan gerbangnya terdapat tulisan Taman Kanak-kanak Islam Albirru.

Bagi Zaira ini pertama kalinya ia melihat sekolah TK sebesar ini, jika dibandingkan dengan tempat ia mengajar, mungkin setengah nya dari ini.

"Masya Allah Bu, sekolahnya besar banget."

"Iya kan, saya juga kadang jadi mikir, kapan Al-Ikhlas bisa sebesar ini?" Kata Bu Dida seraya turun dari boncengan Zaira.

Disusul Zaira ikut turun, setelah sebelumnya melepas helm dan memarkirkan motornya diparkiran.

"Suatu saat nanti Bu, percaya deh sama saya, Bu." Ucap Zaira.

"Aamiin.. Yuk kedalam, Bu Za." Ajak Bu Dida dan diangguki oleh Zaira.

Keduanya mulai memasuki ruangan, dimana mereka langsung masuk ke ruangan guru, dan menuju ruangan kepala sekolah.

"Assalamu'alaikum." Ucap Bu Dida dan Zaira bersamaan saat memasuki ruangan kepala sekolah.

"Wa'alaikumussalam.." Jawab seseorang dari dalam.

"Bu Zena, apa kabar ?" Tanya Bu Dida seraya berjalan menghampiri seorang perempuan yang tengah terduduk dimeja kerjanya. Tak lupa diikuti oleh Zaira dibelakang nya.

Zena berdiri dari duduknya, ia tersenyum menyambut kedatangan Bu Dida dan Zaira.

"Bu Dida.. alhamdulillaah saya baik Bu, Bu Dida sendiri bagaimana, sehat?" Jawab Zena seraya berpelukan dan Cipika-cipiki ala perempuan.

"Saya sehat, Bu."

Keduanya melepaskan pelukan masing-masing. Lalu atensi Zena beralih kepada Zaira yang sedari tadi diam memperhatikan keduanya.

KETEMU JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang