Aqeela Zalfa Sabira, perempuan berusia 23 tahun, dengan tinggi badan kurang dari 150cm. Perempuan yang krab disapa Zaira tersebut, ia adalah seorang penulis Wattpad terkenal.
Nama Zaira terkenal dibeberapa sosial media, seperti Instagram, Facebook, bahkan Tiktok sekalipun. Itu semua karena cerita Wattpad yang ia buat berhasil menarik perhatian banyak orang. Selain seorang penulis, Zaira juga seorang pengajar di salah satu Taman Kanak-kanak yang berada di daerahnya. Sudah satu tahun lamanya ia menjadi seorang guru di TK tersebut.
**
Setiap pagi, Zaira berangkat menuju tempat ia mengajar dengan motor matic kesayangannya. Dengan jarak yang lumayan dekat dari rumahnya, hanya memakan waktu beberapa menit, Zaira sampai di TK Al-Ikhlas dengan selamat tanpa telat.
"Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumussalam Warahmatullah.."
Zaira tersenyum hangat ketika ia memasuki ruangan guru, ia bersyukur. Karena lingkungan tempat ia mengajar begitu nyaman, orang-orang disana begitu ramah dan baik kepada Zaira.
"Selamat pagi, Bu Zaira."
Sapaan tersebut berasal dari teman sekaligus rekan kerja Zaira disana. Putri namanya.
"Pagi juga, Bu Putri."
Ucap Zaira seraya menyalami Putri. Setelahnya langsung duduk di kursi meja kerjanya yang kebetulan bersebelahan.
"Oh iya, kamu udah denger kabar belum?"
Zaira menggelengkan kepalanya pelan. "Kabar apa emangnya?"
"Anaknya Bu Dida, mau nikah. Dan semua guru di Undang."
"Bu Dida, Kepala Sekolah?"
Putri menganggukan kepalanya. "Emang kamu belum buka Group?"
"Belum."
"Ya Allah, neng Zaira!!"
Zaira hanya terkekeh pelan. Sudah biasa fikirnya mendapatkan informasi dari Putri, karena ia selalu tidak sempat untuk membuka Group Chat di WhastApp karena mengejar target cerita barunya yang sedang On Going.
"Kapan emang nya, Put?"
"Nanti Za. Hari Minggu."
"Oh oke. Bareng aja, aku nebeng tapi."
"Baru aja, aku mau bilang nebeng sama kamu. Udah keduluan."
Putri memberenggut kesal, kebiasaan sekali Zaira ini fikirnya. Padahal Zaira sendiri punya kendaraan.
"Hahaha sesekali, Put."
"Ck, yaudah."
**
Tak terasa, hari Minggu telah tiba. Zaira baru bangun jam setengah tujuh. Kebetulan sedang berhalangan, jadi ia tidak apa-apa ketika bangun siang.
Bangun tidur, Zaira langsung menuju dapur, perutnya sudah tidak kuat meminta diisi asupan di pagi hari yang cerah ini.
"Mamah mana, De?" Tanya Zaira, kepada adik bungsunya yang berumur 7 tahun. Abizar namanya.
"Ke warung." Jawab Abizar seadanya.
Zaira hanya ber-Oh ria saja. Kemudian mendudukan dirinya disamping Abizar. Dan ikut sarapan bersama adiknya.
Selesai sarapan, Zaira langsung mencuci piring kotor di Wastafel. Dan peralatan dapur lainnya setelah digunakan memasak sang mamah.
Mamah Zaira baru saja tiba. Dengan beberapa kantong plastik besar ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETEMU JODOH
SpiritüelJika yang diinginkan Zain adalah Zaira? Lantas apakah Zaira juga menginginkan Zain, sama seperti Zain menginginkan Zaira? -Selamat datang di KETEMU JODOH- Hallo temen kejo:v hehe itu panggilan buat pembaca di lapak ini yaaa :) MAKASIH BANYAK yang ud...