Eps - 06a

13 2 0
                                    

Zaira duduk diruang tamu dengan tangan saling bertautan, kepalanya menunduk sambil sesekali ia juga mengigit bibir bawahnya.

Setelah hampir satu bulan tidak pernah lagi bertemu, lalu tiba-tiba datang ke rumah mengajak ta'aruf. Siapa lagi kalau bukan seorang Ahmad Zaini Albirru.

Zain datang ditemani sang kakak, Zena dan suaminya, Rangga. Mereka datang ke rumah Zaira menemui keluarga Zaira untuk menyampaikan niat baiknya.

"Bagaimana, Zaira?"

Zaira mendongak dan menatap ke arah sang ayah yang duduk di single sofa dihadapan nya.

"Kalo kamu belum bisa memberi jawaban, tidak apa-apa Zaira."

Zaira semakin bingung dan merasa tidak enak saat mendengar penuturan Zena.

"Ini hanya ta'aruf, bukan lamaran atau khitbahan. Sekiranya ta'aruf kalian cocok baru kalian bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya secara cepat," ucap Rangga ikut buka suara.

"Mah," lirihnya seraya menatap mamah Hilya disampingnya.

"Aku gatau," cicitnya yang hanya didengar oleh sang ibu. Sang ibu hanya tersenyum seraya menggenggam kedua tangan Zaira.

"Nak, kamu harus ingat, disaat ada laki-laki sholeh yang datang kepadamu, alangkah baiknya kamu mencoba untuk menerima nya."

Bisikan sang ibu membuat Zaira menarik nafasnya pelan, kemudian ia menatap Zain sekilas yang sedari tadi menunduk tanpa melihat kearahnya.

"Bismillah, Zaira terima ajakan ta'aruf kak Zain, sambil Zaira iringi istikharah kedepannya."

Jawaban Zaira barusan membuat semua orang disana tersenyum lega dan mengucapkan hamdallah. Begitu pun dengan Zain yang tidak bisa menahan senyumnya. Hatinya begitu bahagia saat Zaira menerima ajakan ta'aruf nya.

"Ya Allah, jika memang perempuan yang ada dihadapan hamba ini adalah calon pendamping hamba meraih ridho Mu, tolong mudahkanlah niat baik hamba kedepannya. Bimbing hamba agar terus dijalan Mu dan mengajaknya untuk menuju Jannah Mu."

**

Besok sorenya..

Besok sorenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya Allah, mimpi apa aku diajak ta'aruf kak Zain."

Bersambung..


KETEMU JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang