Pertemuan

2.2K 134 7
                                    

Sakura mengamati langit, dari balik kamar jendela rumah sakit Konoha. Pemilik bilik itu sudah mengurus kepulangannya pagi tadi, Sakura baru saja selesai melakukan pemeriksaan terakhir sebelum pasien itu pulang.

​Beberapa bulan terakhir, ia ditugaskan godaime-sama untuk mengisi salah satu peran di rumah sakit, sebagai ninja medis tentu saja. Tampaknya, gurunya itu sudah mempercayai kemampuan medisnya. Setiap kali rumah sakit kedatangan pasien dengan kondisi kritis, Sakura yang ditugaskan menangani pasien tersebut.

​Bukan dokter dan perawat saja yang mengagumi keterampilannya tersebut, tapi juga pasien-pasien yang telah ditanganinya dulu. Bukan sekedar kepedean, tapi ia merasa seperti itu setelah banyak menerima hadiah dan surat, yang biasa dititipkan melalui penjaga rumah sakit.

​"Disini kau rupanya, Sakura."

​Suara yang terdengar familiar. Sakura menoleh ke belakang, itu gurunya, tsunade-sama, di dampingi Shizune-san di belakangnya.

​"Ah, Tsunade-sama, Shizune-san." Sapanya ramah.

​Ada apa ini? Apa sesuatu yang mendesak terjadi, hingga godaime-sama langsung menghampirinya kesini?

​"Apa yang kau perhatikan?" Tsunade berjalan santai, ikut berdiri di depan jendela. "Akhir-akhir ini, cukup tenang, ya." Ujarnya datar. "Bagaimana pekerjaanmu disini?" Tubuhnya berbalik, bersandar pada bingkai jendela, melipatkan tangan di depan dada.

​Sakura mendekatkan papan kertas, berisi data-data pasien di depan dada. "Baik. Aku mulai merasa nyaman bekerja sebagai dokter di rumah sakit Konoha." Ia tersenyum simpul.

​"Baguslah." Ujar tsunade, seraya menarik tubuh dari sandarannya.

​Tsunade-sama selalu menatapnya dengan pandangan yang sama, seperti dia melihat dirinya di usia 14 tahun, 3 tahun yang lalu. Saat seorang gadis kecil merengek, meminta untuk diangkat menjadi muridnya.

​Tangan Tsunade menyentuh bahu Sakura, cukup kuat, sampai ia mendongak menatapnya.

​"Mereka kembali ke desa hari ini." Ucapnya lembut. 

​"Ee..,eh, benarkah?" ujar Sakura gugup. Bola matanya membulat. Ini berita yang mengejutkan.

​"Temuilah mereka di gerbang desa. Aku sudah memberimu izin untuk pulang lebih awal."

​Sakura menatap Tsunade-sama dan Shizune-san bergantian.

​Mereka mengangguk.

​Pipinya tiba-tiba menghangat, ia bisa merasakan sesuatu mengaliri perutnya, memberikan efek aneh, yang membuatnya merasa sedikit gugup.

​Setelah berpamitan pada gurunya dan Shizune-san, Sakura melapor pada petugas rumah sakit, tentang izin yang telah diperolehnya dari godaime-sama.

Sakura berjalan keluar dari pekarangan rumah sakit. Ia menghela napas panjang, menengadah ke langit.

​"Oi, Sakura. Kau hendak ke gerbang, ya? Kudengar, bocah itu kembali hari ini."

​Sakura berpapasan dengan Shikamaru. Sepertinya dia hendak menuju gedung hokage.

​"Ah, ya, begitulah." Jawab Sakura.

​Lelaki berambut nanas itu menyeringai. "Sudah lama sekali sejak aku terakhir kali melihatnya. Kuharap, dia tidak semenyebalkan dulu."

​Mereka berdua tertawa.

​"Yah, dia pasti sudah lebih dewasa sekarang."

​"Aku akan menemuinya nanti, saat urusanku dengan godaime-sama selesai." Shikamaru melambai malas, sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

The Sun And MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang