"Kau tunggu di luar saja, Kakashi-sensei masih tidur, Naruto!"
"Kursi di luar tidak empuk, Sakura-chan. Jadi biarkan aku menunggu di dalam sini. Aku janji tidak akan berisik, ya,ya?"
"Hah, terserah kau saja—"
Kakashi sayup-sayup mendengar percakapan Sakura dan Naruto. Apa yang terjadi? Ia perlahan membuka mata dan silau cahaya matahari pagi langsung menyambutnya.
Dimana ini?
"Kakashi-sensei, kau sudah bangun?!" Seru Naruto, membuat Kakashi menoleh. Tapi bukan pada pria bersurai pirang, melainkan pada Sakura yang berdiri dengan jas putih di sebelah Naruto.
"Sensei, apa yang terjadi? Kau baik-baik saja? Kenapa kau tidak pergi menjalankan misi bersama aku dan Sakura-chan? Curang sekali!"
Kakashi masih memandangi Sakura. Gadis itu menelengkan kepala, bingung. Ia buru-buru mengalihkan pandangan ke Naruto yang sudah duduk di tepi ranjangnya.
"Ah, maafkan aku Naruto. Ini perintah Tsunade-sama." Ia menggaruk rambutnya yang tak gatal. Pandangannya kembali memperhatikan sekitar. Ruangan bernuansa putih dan berbau obat-obatan. Rupanya ia masih berada di rumah sakit.
Sakura berjalan mendekat, menggeser tubuh Naruto sedikit ke belakang. Tampaknya gadis itu akan melakukan pemeriksaan.
"Aku akan memeriksa kondisimu terlebih dahulu, sensei." Nada Sakura terdengar tegas. Kakashi hanya mengangguk lemah, mempersilahkan gadis itu melakukan apapun yang ingin dia lakukan padanya.
Saat Sakura meletakkan ujung kepala stetoskop ke dadanya, detik itu juga Kakashi segera menundukkan wajah, melihat tubuhnya. Dalam ingatan terakhirnya, sebelum ia tertidur, tubuh atasnya tidak mengenakan apapun. Tapi kenapa sekarang ia sudah menggunakan baju rumah sakit?
Kakashi mendongak lagi, menatap Sakura."Aku menyuruh perawat laki-laki untuk mengurusmu, sebelum pindah ke ruang rawat inap ini. Baju itu, dia yang memakaikan." Jelas Sakura datar, tanpa menoleh, seperti bisa membaca isi pikiran Kakashi.
Kakashi tidak menjawab lagi.
"Sensei, kau berhadapan dengan anggota Akatsuki yang waktu itu, kan?" Tanya Naruto antusias.
"Ya, benar."
Pemuda bersurai pirang itu memperbaiki posisi duduknya, terlihat sedikit serius. "Lalu, informasi apa saja yang kau dapatkan? Apa ada sangkut pautnya dengan—" Naruto melirik sedikit ke arah Sakura yang masih sibuk mmemeriksa luka di lengan Kakashi. "Apa ada?" Tanyanya pelan.
Maaf Naruto, aku tidak bisa memberikan informasi itu padamu.
Kakashi menggeleng. Ia tahu Naruto dan Sakura pasti akan kecewa dengan jawaban yang diberikannya saat ini, namun ia juga tak bisa mengambil risiko membocorkan informasi pada mereka berdua. Tsunade pun sudah berpesan untuk tak melibatkan keduanya tentang apapun yang bersangkutan dengan Sasuke. Itu akan merepotkan.
Naruto menghembuskan napas berat, terlihat keceawa. Namun detik berikutnya pemuda itu sudah kembali membahas hal yang lain. Dia membicarakan mengenai latihan yang beberapa waktu lalu pernah didiskusikannya bersama Kakashi.
Sesekali Kakashi melirik Sakura yang berdiri di sampingnya. Gadis itu pendiam, tidak seperti biasanya. Apa memang dia selalu begini jika bertugas di rumah sakit? Wajahnya serius. Omongannya tegas.
Pandangan Kakashi turun ke jas putih yang dikenakan gadis itu. Terlihat cocok dan pas di tubuh Sakura.
"Sensei, apa yang kau lihat?" Suara Sakura membuatnya terkesiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun And Moon
FanficSakura akhirnya bisa berkumpul kembali dengan anggota Tim 7, meski tim itu kini tidak lagi utuh. Setelah tiga tahun yang panjang terlewati, akhirnya ia dapat kembali melihat Naruto dan Kakashi-sensei. Mereka berdua tidak banyak berubah, tapi gadis...