"Naruto, istirahatlah 5 menit, setelah itu kau bisa kembali mencobanya." Kapten Yamato menepuk bahu Naruto. "Percuma saja memaksakan diri seperti ini, lebih baik tenangkan dulu pikiranmu."
Naruto menghela napas berat. Sudah hampir seminggu, tapi belum juga ada kemajuan pada sesi latihannya. Ia masih berkutat pada konsentrasi aliran cakra yang tak kunjung dikuasainya. Kapten Yamato dan Kakashi kelihatan biasa saja, bahkan tak merasa terganggu sama sekali dengan perkembangannya yang bisa dikatakan sangat minim. Tapi baginya, ini adalah bencana besar.
Sial. Hari ini pasti aku akan menunjukkan perkembangan besar. Kapten Yamato, Kakashi-sensei, lihatlah aku!
"Oh, sepertinya dia datang lagi—"
Naruto menoleh, tepat sesaat mendengar ucapan Yamato. Mata safirnya memicing, berusaha melihat dengan lebih jelas ke arah hutan. Gadis bersurai merah muda, dengan keranjang makanan dan obat-obatannya, tentu saja, bersandar pada sebuah pohon kokoh, memperhatikan mereka dari kejauhan.
Senyum Naruto mengembang sangat lebar. Sudah tiga hari berturut-turut, gadis itu datang mengunjunginya, meski terkadang kehadirannya hanya sekedar untuk memperhatikan dari jauh. Sakura pasti tak ingin mengganggu, dan ia sangat menghargai hal itu, meski sejujurnya ia sendiri sangat ingin agar gadis itu datang mendekat.
"SAKURA-CHANNN!!"
Gadis itu balas melambai dari kejauhan.
"Sepertinya hari ini dia datang sendirian. Aku tidak melihat Sai bersamanya—" ucap Yamato, ikut memperhatikan Sakura.
"Aku malah lebih senang jika begitu." Dengus Naruto. Ia kembali tersenyum, menampakkan deretan giginya yang rapi, berharap Sakura bisa melihatnya. "Aku akan berlatih dengan sungguh-sungguh, perhatikanlah aku, SAKURA-CHAN!"
Yamato hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Naruto. "Baiklah, waktu istirahatmu sudah selesai." Potongnya, memutus percakapan antara Naruto dan Sakura yang saling berkomunikasi dari kejauhan.
"Aku akan lanjut berlatih dulu, Sakura-chan!" pamitnya. Sebelum kembali pada posisi kuda-kuda, Naruto memperhatikan sekeliling. "Dimana Kakashi-sensei?"
Yamato ikut celingukan. "Ah, benar, aku tidak melihatnya dari beberapa saat yang lalu. Mungkin dia mencari tempat untuk buang air." Pria bermata besar itu menyeringai.
Naruto terkekeh pelan.
Sebelum menutup matanya untuk berusaha berkonsentrasi, sekilas Naruto mencuri pandang ke arah Sakura. Gadis itu masih disana, memperhatikannya. Dia mengenakan kemeja pink pudar, terlihat serasi dengan rambut merah muda panjangnya yang di kucir ke belakang. Dia pasti baru saja kembali dari rumah sakit.
Ujung bibirnya terangkat naik, memikirkan bahwa Sakura masih meluangkan waktu untuk menemuinya disela-sela kepadatan tugas di rumah sakit.
Tunggulah Sakura, aku akan menjadi lebih kuat untuk melindungimu, untuk melindungi Konoha, dan, untuk membawa Sasuke kembali.
**
Langit perlahan sudah mulai berubah kekuningan, tampak begitu indah dan menenangkan. Sakura duduk, meluruskan kaki sambil bersandar di pohon, mengamati Naruto yang sedang sibuk berkonsentrasi untuk mengatur aliran cakranya. Yah, setidaknya itulah yang di dengarnya dari Sai terakhir kali, saat mereka bersama-sama mengunjungi Naruto.
Hari ini Sai tidak bisa ikut berkunjung, karena misi yang baru saja diterimanya dari Tsunade-sama. Hal itu tak membuat Sakura merasa malas untuk mampir kesini. Ia merasa lebih tenang dan bebas, tanpa perlu mendengarkan perkataan Sai yang kadang kala membangkitkan emosinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/335088696-288-k10732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun And Moon
FanfictionSakura akhirnya bisa berkumpul kembali dengan anggota Tim 7, meski tim itu kini tidak lagi utuh. Setelah tiga tahun yang panjang terlewati, akhirnya ia dapat kembali melihat Naruto dan Kakashi-sensei. Mereka berdua tidak banyak berubah, tapi gadis...