6. Pressure

2.5K 280 263
                                        

Note : di part ini nulisnya greget sendiri.

🍂🍂🍂

"Oppa... hiks." Haerin menangis di rengkuhan Yoongi.

Jujur, rengkuhan Yoongi sangat nyaman, sekaligus tempat paling aman bagi Haerin. Tangisannya makin keras begitu Yoongi mengusap kepalanya lembut dan memperlakukannya sama seperti dulu. Sekali lagi, Haerin mendongak untuk melihat wajah Yoongi. Ia takut kalau dirinya sedang bermimpi. Namun, tidak. Kecupan Yoongi yang mendarat di keningnya sudah membuktikan bahwa Haerin kembali mendapatkan cahayanya.

Yoongi menatap Taehyung yang berada di hadapannya.

"Pengawalku tadi hendak melecehkannya, untung aku dan Jungkook memergokinya," ujar Namjoon membela dirinya sendiri.

Yoongi tidak bodoh, ia melihat ujung kuku Namjoon yang berdarah. Tatapannya berganti ke arah Jungkook yang berjalan mendekat dan hendak menarik Haerin. Yoongi langsung mendorong bahu Jungkook kasar setelah menyadari Haerin ketakutan. "Jangan mendekatinya!" Ia meminta Haerin tetap berada di belakang tubuhnya.

Yoongi maju satu langkah, melihat Jungkook dan Namjoon secara bergantian.

Saat Yoongi datang, ia sudah melihat Namjoon dan Jungkook sedang menyiksa seorang wanita. Pria itu langsung menghentikan langkah dan tak mau ikut campur. Soalnya Namjoon dan Jungkook memang terkenal semena-mena terhadap yang lain. Yoongi tidak tahu kalau wanita itu adalah Haerin. Ia baru bergerak setelah menyadari bahwa wanita itu adalah Haerin.

Yoongi dan Taehyung sama-sama berani melawan ketidakadilan. Namun, sikap yang diambil Yoongi antara benar dan salah. Jika Taehyung berani melawan dan membela wanita ⸺yang entah dikenalnya atau tidak dikenalnya⸺ sedang mengalami masalah besar. Sementara Yoongi tidak peduli dengan wanita yang tidak dikenalnya, sekalipun wanita itu membutuhkan pertolongannya. Yoongi hanya peduli dengan wanita yang dikenalnya dan... dicintainya.

Sebelum ini, Yoongi sempat berkunjung ke kediaman Sir Jeon bersama ayahnya. Ia tak sengaja melihat Jungkook menyiksa seorang wanita yang mengaku sedang mengandung anaknya. Wanita itu meminta pertolongan Yoongi, namun Yoongi mengacuhkannya dan tidak peduli. Yoongi pun hanya memejamkan matanya ketika Jungkook membunuh wanita itu dihadapannya. Sesudah itu, Yoongi langsung menyarankan Jungkook untuk mengubur mayat wanita itu di bawah kandang kuda andalusia agar tidak ketahuan.

Sekali lagi. Yoongi bersikap seperti itu sebelum ia mengetahui kalau calon istri Jungkook adalah Haerin. Sekarang Yoongi tidak bisa diam begitu saja. Jelas, ia masih mencintai Haerin dan tak mau melihat wanita itu disakiti seperti itu.

"Bajingan," gumamnya Yoongi di nada terendahnya.

Jungkook mengangkat dagunya. "Dia calon istriku."

Suara Yoongi yang sebelumnya merendah langsung meninggi. "TUTUP MULUTMU, KEPARAT! Kau sudah tidak waras, Joven Maestro? Kau bilang calon istri, tapi kau memperlakukannya seperti itu?" Ia mendekat ke arah Jungkook, menunjuk dahi Jungkook dengan berani. "Di mana otakmu?"

Jungkook menarik kedua ujung bibirnya dengan cepat. Ia melirik Haerin yang berlindung dibalik Yoongi. "Kenapa kau baru peduli, Tuan Muda Ong? Tenanglah, aku tak akan menguburkannya di kandang kuda andalusia kesayanganku seperti saranmu waktu itu."

Tangan Yoongi sudah terkepal kuat, hendak menonjok wajah Jungkook, namun Yoongi tidak bisa melakukannya. Sang ayah dan Yeosam sedang membangun hubungan baru, Yoongi tak mungkin merusaknya dengan menghajar Jungkook sampai mati. Ayah Yoongi juga tak mungkin diam saja begitu hal itu terjadi. Bukan hanya Yoongi yang dapat masalah, tapi Haerin juga terkena imbasnya. Apalagi Ayah Yoongi menolak mentah-mentah hubungannya dengan Haerin.

VANTABLACK [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang