28. Antibody

3.4K 306 582
                                        

Note : haloo ketemu lagi di Vanta ^^ sudah lama ya ternyata sejak update terakhir. jangan lupa vote dan komen supaya aku semangat nulisnya.

part ini dapat menyebabkan ngos-ngosan. hehe.

tarik napas duluu

trus buangg....

yuk.

🚫🚫🚫
Recommend To Listen :
Paint it Black (epic version)

.

.

.

Lorong itu sangat panjang dan minim udara. CCTV di sana tak terlalu banyak sehingga memudahkan Taehyung dan Jungkook untuk bergerak. Taehyung berjalan di depan sambil mengenggam pisau yang diberikan Jungkook. Sementara Jungkook berada lima langkah di belakang dalam posisi siaga, yakni memegang pistol siap tembak dan mengalungi senapan di tubuhnya.

Ruang bawah tanah memiliki banyak pintu. Mereka tak tahu Haerin ada di ruangan mana. Mereka berjalan dengan cepat menyusuri lorong dan melawan siapa pun yang menyerang atau menghadang jalan.

Jungkook pandai menembak, tapi tidak menguasai penggunaan senjata tajam. Seperti dalam peristiwa di pasar waktu itu, Jungkook tidak tahu teknik-teknik menggunakan senjata tajam. Apalagi emosinya sulit dikontrol jadi bisa asal tebas dan bisa berakhir fatal bagi dirinya sendiri. Sebaliknya, Taehyung tidak bisa membidik objek tembak dengan baik karena masih trauma dengan masa lalunya. Tangan Taehyung selalu bergetar hingga semua tembakannya tak tepat sasaran. Namun, Taehyung pandai menggunakan senjata tajam.

Mereka saling mengandalkan, sekaligus saling melengkapi. Posisi jalan mereka juga benar. Menempatkan Taehyung di depan sebagai 'penyerang' dan Jungkook di belakang sebagai 'penghabisan'. Taehyung akan menyerang dari jarak dekat, sementara Jungkook menembak dari jarak jauh.

Jungkook sempat mengambil permen karet dari saku pria yang tadi dibunuhnya. Ia mengunyah permen karet itu sambil menatap punggung Taehyung. Kali ini Jungkook percaya pada Taehyung, karena mereka memiliki satu tujuan. Sejak tadi Jungkook hanya berjalan mengikuti Taehyung, mendengarkan perintah Taehyung, dan melakukan apa yang diminta Taehyung.

Taehyung berhenti begitu mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ia melepas salah satu penutup telinga, lalu mengangkat satu tangannya untuk memberi isyarat pada Jungkook. Jungkook mengerti, pria itu menoleh ke belakang dan ke depan secara bergantian. Jungkook siap menembak siapa pun yang muncul dalam pandangannya.

Taehyung masih diam, ia mencoba mendengarkan dari mana suara langkah kaki itu. Tatapannya menuju ke salah satu pintu yang tepat berada di samping kanan Jungkook. Taehyung masuk ruangan kosong itu. Suara langkah kaki makin terdengar jelas. Taehyung mendekatkan telinganya ke dinding.

Dinding lumayan tipis. Suara langkah itu ada di balik dinding ruangan. Dari hal ini, Taehyung bisa menganalisis sirkulasi jalan di ruang bawah tanah ini. Sirkulasi jalan tak hanya lurus berupa lorong panjang, melainkan ada sirkulasi jalan lain di balik ruangan maupun sirkulasi yang berkelok. Atau, bisa saja sirkulasi ruang bawah tanah ini berbentuk labirin?

Jika langkah kaki itu berada di balik dinding, artinya jalan di balik ruangan akan terhubung ke jalan yang tadi dilewati Taehyung. Ada belokan di depan, sebelah kanan. Dan, mereka sepertinya tahu keberadaan Taehyung dan Jungkook, jadi mereka menunggu di belokan itu untuk mengepung. Mereka membuat jebakan untuk Taehyung dan Jungkook.

Taehyung cepat-cepat keluar ruangan. Ia mengecek ruang lain yang tak dikunci. Ia sengaja mengerasakan suara langkah kakinya sampai Jungkook menatapnya bingung. Setelah menemukan ruangan yang tak dikunci, Taehyung meminta Jungkook mendekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VANTABLACK [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang