Note : part ini mc bngt ges.
🍂🍂🍂
Saat Soona meninggalkan Haerin, Jimin baru keluar dari persembunyiannya. Ia melepas topinya, menyisir rambut blonde-nya dan berjalan tanpa suara menuju ke unit Haerin. Pria itu berdiri cukup lama di depan pintu. Jimin sudah tiga hari tinggal di bawah unit Haerin. Ia ingin menemui adiknya, tapi Soona terus bolak balik menemui Haerin.
Tangannya ingin mengetuk pintu, tapi ia mengurungkannya setelah mendengar suara lift terbuka di lantai itu. Pria itu cepat-cepat bersembunyi.
Tak lama, Hoseok keluar dari lift dan menggerakkan kursi rodanya menuju unit Haerin. Soona sudah bilang pada Hoseok kalau hari ini sampai tiga hari ke depannya, Soona tidak bisa menemani Haerin. Soona pun percaya pada Hoseok.
Terlihat di pangkuan Hoseok terdapat kotak berisi kue yang dibuat sendiri oleh Hoseok. Pria itu tak henti-hentinya tersenyum setelah keluar dari lift. Karena ini adalah pertama kalinya ia bertemu Haerin setelah Taehyung menusuknya.
Hoseok mengetuk pintu Haerin selama beberapa saat.
Pintunya terbuka. "Oh!" Haerin terkejut dengan kedatangan Hoseok. "Oppa." Ia langsung memeluk Hoseok dan mempersilakan Hoseok masuk.
Mata Haerin terus ke sana kemari, ia dalam mode waspada karena Haerin melihat Jimin dari lubang intip di pintunya. Haerin sudah membawa gunting, jaga-jaga kalau Jimin kembali memaksanya untuk melakukan hal-hal gila. Namun, Haerin beruntung karena di saat bersamaan, ia melihat Hoseok datang ke apartemennya. Haerin merasa lebih aman.
Haerin menutup serta mengunci pintunya. Ia kembali melihat ke lubang intip dan melihat Jimin menjauhi unitnya. Sedangkan Hoseok curiga begitu melihat sebuah gunting⸺dengan posisi terbuka⸺ diletakkan di meja dekat pintu. Pria itu pekanya keterlaluan.
"Ada yang menganggumu, Hae?" tanyanya.
"Tidak, Oppa."
"Jangan menyembunyikan apa pun dariku."
"Aku tadi lihat Jimin datang." Haerin tidak cerita tentang perbuatan Jimin padanya. "Aku kurang nyaman dengannya."
"Bagaimana dia tahu kau tinggal di sini?
"Entahlah, Oppa."
Kalau yang dihadapan Haerin adalah Yoongi, sudah pasti Yoongi langsung mengajak Haerin pindah, sebab Yoongi selalu curiga dengan gerak gerik Jimin. Tapi, sayangnya Hoseok tidak tahu apa-apa. Jadi, Hoseok hanya mengatakan satu hal.
"Kalau kau tak nyaman dengannya, jangan temui dia." Hoseok tidak tahu kalau Jimin adalah pria yang nekat. "Jangan pernah biarkan dia masuk ke sini."
"Iya, Oppa."
Hoseok mengangkat bungkus kue yang dibawanya. "Soona mengatakan padaku, semalam kau mengidam ingin kue rasa tiramisu. Pagi tadi aku langsung membuatnya untukmu. Coba makanlah."
"Eh? Aku jadi merepotkanmu, Oppa."
"Repot bagaimana, hm? Sudah tugas lelaki untuk membantu ibu hamil yang mengidam berat."
"Oppa pasti belum sarapan, 'kan? Pasti sibuk membuat kue ini, jadi tak sempat sarapan."
Hoseok tertawa saja.
"Ck." Haerin membawa kotak kue itu ke dapur. "Aku siapkan sarapan sekalian, ya, Oppa. Tunggu sebentar!"
🍂🍂🍂
"Terima kasih, Van."
Taehyung mengenyit saat mendengar Soona mengucapkan terima kasih padanya. Pria itu antara acuh dan tak acuh. Taehyung juga tak bertanya Soona berterima kasih dalam konteks apa. Soalnya ia tiba-tiba diberitahu ada kunjungan. Taehyung digiring oleh beberapa sipir untuk keluar dari sel dan dibawa ke ruang kunjungan. Soona duduk di sana dengan senyum lebarnya, Taehyung duduk dengan wajah datarnya. Kemudian Soona menyampaikan ucapan terima kasih yang dititip Haerin tanpa menjelaskan apa pun.
![](https://img.wattpad.com/cover/334120415-288-k947095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VANTABLACK [M]
Fanfic[Mafia Story] Son Haerin menyimpan sesuatu di dalam otaknya hingga menjadi obsesi gila para mafia, termasuk suaminya sendiri yang bernama Antonio Sir Jeon. Ketika sedang terjebak dalam fase terhitam dari yang paling hitam dalam hidupnya, Son Haerin...